PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP LONELINESS PADA WANITA EMERGING ADULTHOOD YANG BELUM PERNAH MEMILIKI PASANGAN

Abstract

Emerging adulthood merupakan transisi dari tahap remaja menuju pada tahap dewasa. Tahap yang seharusnya dilalui oleh emerging adulthood adalah intimasi vs isolasi dengan salah satu tugas perkembangannya ialah mulai membangun hubungan intim dengan memulai mendapatkan pasangan. Individu yang gagal pada tahap ini akan mengalami loneliness dalam hidupnya. Loneliness umumnya terjadi pada kaum perempuan, karena mereka lebih mudah merasakan emosi. Kondisi loneliness ini memiliki keterkaitan dengan self-esteem, dimana self-esteem adalah persepsi baik buruk seorang individu terhadap dirinya sendiri. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh self-esteem terhadap loneliness pada wanita emerging adulthood yang belum pernah memiliki pasangan. Penelitian ini menggunakan insidental sampling yang dilakukan pada 71 wanita emerging adulthood yang belum pernah memiliki pasangan sebelumnya. Variabel self-esteem diukur dengan menggunakan 2 indikator, yaitu self-acceptance dan self-worth. Sementara variabel loneliness diukur dari 4 indikator yaitu afektif, motivasi, perilaku, dan masalah sosial yang disusun menggunakan skala likert. Hasil uji normalitas, linearitas, dan homoskedastisitas terpenuhi. Berdasarkan hasil analisa regresi sederhana diperoleh nilai F = 40,859 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05) yang menunjukkan adanya pengaruh negatif dan signifikan self-esteem terhadap loneliness pada wanita emerging adulthood yang belum pernah memiliki pasangan, dimana semakin tinggi self-esteem wanita emerging adulthood maka akan semakin rendah perasaan loneliness yang dimiliki, demikian pula sebaliknya. Adapun persamaan garis yang terbentuk adalah y = 74,231 - 1,099x. Diketahui pula bahwa variabel self-esteem memberikan sumbagan sebesar 37% terhadap variabel loneliness.