Hubungan antara Kadar Mieloperoksidase (MPO) dan Kejadian Sindroma Koroner Akut (SKA)
Abstract
Beberapa juta pasien nyeri dada dicurigai menderita Sindroma Koroner Akut (SKA) tetapi hanya sekitar 10% yang didiagnosis dengan Infark Miokard Akut (IMA). SKA merupakan kumpulan gejala akibat gangguan aliran darah ke jantung yang terdiri dari infark miokard akut (IMA) disertai peningkatan segmen ST (STEMI), IMA tanpa peningkatan segmen ST (NSTEMI) dan angina pektoris tak stabil (UA). Mieloperoksidase (MPO) merupakan suatu enzim yang berperan dalam terjadinya destabilisasi dan ruptur plak yang meningkat lebih dini dalam waktu 2 jam sesudah serangan IMA sehingga dapat dipakai sebagai penanda awal terjadinya SKA tanpa bergantung adanya bukti nekrosis miokard. Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian berupa serum 40 pasien dengan keluhan utama nyeri dada yang datang ke UGD RSUD dr Soetomo Surabaya. Analisa data dilakukan dengan korelasi Pearson dan nilai diagnostik dengan tabel 2x2. Hasilnya diketahui pasien nyeri dada dengan dugaan SKA 27 orang (67,5%) sedangkan pasien nyeri dada yang non-SKA 13 orang (32,5%). Pasien SKA dengan jenis kelamin laki-laki 20 orang (74,07%), perempuan 7 orang (25,93%). Terdapat perbedaan yang signifikan kadar MPO antara kelompok pasien SKA (STEMI, NSTEMI, UA) yaitu sebesar 986,48 ng/ml dan non-SKA 381,08 ng/ml (p<0,05). Sensitivitas diagnostik sebesar 88,88%, spesifisitas diagnostik 69,23%, nilai ramal negatif 75% dan nilai ramal positif 85,71%. Koefisien korelasi antara kadar MPO dan SKA sebesar r = 0,45(p<0,05). Terdapat korelasi antara kadar MPO dengan kejadian SKA. Semakin tinggi kadar MPO semakin tinggi pula angka kejadian SKA.
Save to Mendeley
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.33508/jwm.v3i1.774