Pencegahan Penularan HIV Dari Ibu Ke Bayi (Prevention Of Mother To Child HIV Transmission/PMTCT)

Elizabeth Haryanti, Tuty Parwati Merati

Abstract


Pelayanan prevention of mother
to child HIV transmission (PMTCT)
sangat penting karena epidemi human
immunodeficiency virus (HIV) dan
aquired immune deficiency syndrome
(AIDS) meningkat dengan cepat. Di
Indonesia jumlah kasus AIDS pada
Desember 2009 sebanyak 17,699 kasus
dan HIV sejumlah 6.668 kasus. Seiring
dengan bergesernya epidemi dari
kelompok berisiko ke kelompok
masyarakat umum, HIV dan AIDS pada
perempuan usia reproduktif dan anakanak
juga meningkat. Walaupun
prevalensi HIV pada perempuan di
Indonesia hanya 16%, tetapi karena
mayoritas (92,54%) orang dengan
HIV/AIDS (ODHA) berusia reproduksi
aktif (15-49 tahun) diperkirakan jumlah
kehamilan dengan HIV positif akan
meningkat (1,2). Di negara berkembang
tercatat sebesar 40% penularan dari ibu
ke bayi. Masa penularan ialah pada saat
dalam kandungan (intra uterine) 25-
35%, intrapartum (labor and delivery)
70-75% atau postpartum (breastfeeding)
14% (6). Di Uganda prevalensi
penularan dari ibu ke bayi tanpa
PMTCT sebesar 1,53%, akan tetapi
setelah pelayanan dan jangkauan oleh
PMTCT ditingkatkan hingga 80%
(dengan pemberian nevirapin 48%)
dapat mencegah sejumlah 13.000
infeksi selama 2005-2010, menurunkan
prevalensi HIV pada neonatal menjadi
1,19% hingga 2010 (3).

Save to Mendeley


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.33508/jwm.v1i1.845