Strategi Pengurangan Ketidakpastian pada Komunikasi Guru dengan Siswa Berkebutuhan Khusus

Abstract

This research aims to identify the strategies for reducing communication uncertainty among teachers in early childhood education institutions when handling students with special needs. Previous studies have used the Uncertainty Reduction Theory to analyze interpersonal communication phenomena in the organizational realm, and this research follows suit. Thus, the novelty of this research lies in its exploration of applying the theory to solve interpersonal communication problems at the early childhood education stage. This study employs a descriptive research method, utilizing a qualitative approach and a constructivist paradigm. The researcher collected data through interviews, participatory observation, and a literature review. In the interview method, the researcher determined the criteria for selecting informants, which included having at least two years of experience as an early childhood education teacher and a minimum education level of senior high school. The study's findings encompass the various types of uncertainty teachers encounter, including cognitive and behavioral uncertainty stemming from limited information and knowledge, as well as their experience in managing students with special needs. Second, teachers apply three main strategies to reduce uncertainty, namely: (1) passive strategy, by directly observing students' behavior; (2) active strategy, through discussions with colleagues, seeking information from media, and training; and (3) interactive strategy, by communicating directly using verbal and non-verbal approaches. The researchers found differences in the application of communication uncertainty reduction strategies between more experienced teachers and novice teachers. Thus, based on the results of observations and confirmation with experts, teachers can conduct assessments using various screening instruments to support communication uncertainty reduction strategies more systematically. In addition, future research can conduct comparative studies with research subjects in urban areas.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengurangan ketidakpastian komunikasi guru lembaga pendidikan anak usia dini dalam penanganan siswa berkebutuhan khusus. Penelitian ini menggunakan Uncertainty Reduction Theory, dimana pada penelitian sebelumnya teori digunakan untuk menganalisis fenomena komunikasi interpersonal pada ranah organisasi. Sehingga kebaruan dari penelitian ini adalah mengeksplorasi penggunaan teori untuk penyelesaian masalah komunikasi interpersonal di tahap pendidikan anak usia dini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif pendekatan kualitatif dan menggunakan paradigma konstruktivisme. Adapun pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi partisipatif, dan studi pustaka. Pada metode wawancara peneliti menentukan kriteria pemilihan informan terdiri dari memiliki pengalaman menjadi guru pendidikan anak usia dini minimal dua tahun dan tingkat pendidikan minimal sekolah menengah atas. Hasil penelitian ini diantaranya pertama, bentuk ketidakpastikan yang dialami guru termasuk jenis ketidakpastian kognitif dan perilaku yang disebabkan keterbatasan informasi dan pengetahuan serta pengalaman dalam penanganan siswa berkebutuhan khusus. Kedua, guru menerapkan tiga strategi utama untuk mengurangi ketidakpastian, yaitu: (1) Strategi Pasif, dengan mengamati perilaku siswa secara langsung; (2) Strategi Aktif, melalui diskusi dengan kolega, pencarian informasi dari media, serta pelatihan; dan (3) Strategi Interaktif, dengan berkomunikasi langsung menggunakan pendekatan verbal maupun non-verbal. Peneliti menemukan terdapat perbedaan penerapan strategi pengurangan ketidakpastian komunikasi pada guru yang lebih berpengalaman dengan guru pemula. Sehingga berdasarkan hasil observasi dan konfirmasi dengan tenaga ahli, guru dapat melakukan assessment menggunakan berbagai instrument screening untuk menunjang strategi pengurangan ketidakpastian komunikasi dengan lebih sistematis. Selain itu penelitian selanjutnya dapat melakukan studi komparasi dengan subjek penelitian di wilayah urban.