Instagram dan Influencer sebagai Tonggak Tranformasi Digital Public Relations UKWMS

Abstract

This study focuses on how public relations practitioners at UKWMS adapt to digital public relations by introducing the role of a "social media specialist," a new term that has become widely recognized in society. This role helps maintain the performance and relevance of public relations professionals by enabling them to adapt and innovate in fulfilling their duties and responsibilities. The advancements in digital technology have led to the emergence of various social media platforms used for communication, self-expression, and bridging interactions across distances. This research employs a qualitative case study approach, gathering information through in-depth interviews and participatory observation with digital public relations practitioners at UKWMS. The aim is to understand how the activities of digital public relations transformation are conducted, particularly as these are now embodied in the role of a social media specialist. The study also examines behavioral changes within the profession as it transitions from conventional public relations to the digital era, striving to maximize work quality and minimize the potential disappearance of public relations roles within society. This involves fostering the ability to collaborate with external stakeholders and adapting to new communication styles brought about by digitalization. The results of this study indicate that embracing digital public relations transformation is essential in the current digital era to avoid obsolescence and fully leverage communication technologies. Specifically, it highlights the potential to strengthen community relations for UKWMS through this transformation.

ABSTRAK

Penelitian ini berfokus melihat bagaimana pelaku public relation UKWMS melakukan transformasi pada digital public relations dengan memunculkan social media specialist sebagai salah satu istilah baru yang melekat di masyarakat saat ini untuk mempertahankan eksistensi kinerja seorang public relations untuk beradaptasi dan berinovasi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab yang dimiliki.  Kemajuan teknologi digital melahirkan berbagai media sosial yang digunakan untuk berkomunikasi, mengekspresikan diri hingga melahirkan komunikasi yang tidak dapat dipisahkan oleh jarak. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus dalam memperoleh berbagai informasi yang dibutuhkan dengan in-depth interview serta observation participatory kepada pelaku digital public relation di UKWMS untuk mengetahui bagaimana proses aktivitas dari transformasi digital public relation yang saat ini dikenal sebagai social media specialist melalui perubahan perilaku yang ditimbulkan dalam dunia kerja dari seorang public relations konvensional dalam era digital, dan memaksimalkan kulitas kinerja pada era digital untuk meminimalisir hilangnya seorang public relations di sosial masyarakat, dengan kemampuan untuk berkolaborasi dengan pihak – pihak eksternal serta mengikuti perubahan gaya komunikasi melalui digitalisasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa langkah untuk melakukan transformasi digital pr merupakan hal yang harus dijalankan di era digital saat ini, agar tidak tertinggal dan mampu memanfaatkan teknologi komunikasi yang secara terkhusus mampu untuk membangun community relations UKWMS.