2024-03-28T19:51:21Z
http://journal.wima.ac.id/index.php/index/oai
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/3523
2021-12-08T12:56:47Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/3523
2021-12-08T12:56:47Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 10, No 2 (2021); 214-224
Religiotainment: Tinjauan Semiotika dan Literasi Media Terhadap Animasi Nussa
Kurniawan, Anwar; Gadjah Mada University
2021-12-08 13:56:38
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/3523
Religiotainment; Nussa; Semiotika
ind
This article discusses the religiotainment in Indonesia by the animation 'Nussa' which firmly adopts Islamic values and symbols in the midst of secular cartoons domination. Using new media platforms such as Youtube and TV, Nussa is here to accommodate the urban middle-class Muslim market. Two questions posed in this article are: how do new media create the possibility of representation of Islam? The author finds that the democratization of the media has encouraged people to voice out what was previously suppressed and even repressed under the Suharto's militaristic power, including the voices of Islam. On the other hand, the diversity of Islam itself causes the process of Islamization more dynamic. Nussa is one of many agents that enliven the contestation since the process of Islamization in Indonesia is in fact not controlled by any party. As a consequence, Nussa is not only received rave reviews from some Muslims, but also received unwelcome accusations from other Muslims at the same time.Artikel ini mendiskusikan tentang fenomena religiotainment di Indonesia lewat animasi Nussa yang secara tegas mengadopsi nilai-tanda dan nilai-simbol keislaman di tengah dominasi kartun sekuler. Menggunakan platform media baru seperti Youtube dan TV, animasi Nussa hadir untuk memenuhi kebutuhan pasar umat Muslim kelas menengah urban. Dua pertanyaan yang diajukan dalam artikel ini adalah: bagaimana media baru membuka kemungkinan representasi Islam? Dan, representasi Islam seperti apa yang dibawa animasi Nussa? Penulis menemukan bahwa demokratisasi media telah mendorong hadirnya suara-suara yang di masa sebelumnya ditekan dan bahkan direpresi oleh kekuasaan militeristik Soeharto. Islam adalah salah satunya. Di lain pihak, aspek keberagaman Islam itu sendiri menjadikan proses islamisasi lebih dinamis. Nussa hanyalah salah satu agen yang meramaikan kontestasi tersebut karena pada kenyataannya tidak ada satu pihak pun yang mengendalikan proses islamisasi di Indonesia. Sebagai konsekuensi, animasi Nussa tidak saja mendapat sambutan yang hangat dari sebagian umat Muslim, tetapi juga menerima tuduhan yang kurang menggembirakan dari umat Muslim lainnya.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/1679
2018-05-18T07:12:06Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1679
2018-05-18T07:12:06Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 2, No 1 (2013); 26-35
Studi Deskriptif Kualitatif mengenai Pemanfaatan Kode Klasifikasi Usia pada Tayangan Televisi dalam Keluarga
Dugis, Noveina Silviyani; Fakultas Komunikasi Unika Widya Mandala Surabaya
Widyaningrum, Anastasia Yuni; Fakultas Komunikasi Unika Widya Mandala Surabaya
Utomo, Elvira Vanda; Fakultas Komunikasi Unika Widya Mandala Surabaya
Maris, Yunike; Fakultas Komunikasi Unika Widya Mandala Surabaya
2013-05-18 00:00:00
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1679
kode klasifikasi usia, program siaran televisi, dan keluarga
id
Komunikator massa (media) menjadi kunci utama sumber arus informasi dalam sebuah masyarakat massa. Sifat dan karakterisitik masyrakat massa sendiri yang heterogen, anonim dan cenderung tidak terorganisir
dapat menjadi obyek sa saran isi media yang mungkin saja tidak tepat. Regulator media dan pemerintah kemudian berupaya mengontrol isi media, salah satunya dengan kewajiban penggunaan kode klasifikasi usia pada program siaran televisi. Perundang-undangan serta komisi regulator yang mengawasinya pun telah dibentuk oleh pemerintah.
Persoalannya adalah mengenai efektivitas dan pemanfaatan kode klasifikasi usia oleh khalayak sendiri. Apakah khalayak sudah mengenal, mengerti dan memanfaatkan kode klasifikasi usia dalam memilih tayangan yang tepat?
Asumsinya terdapat tiga pihak utama yang punya andil dalam persoalan ini, yaitu regulator media (Komisi Penyiaran Indonesia), awak medial komunikator massa (stasiun Televisi) dan anggota keluarga sebagai masyarakat massa (khalayak}.
Dari ana/isis hasil FGD dan depth interview, diperoleh tiga kesimpulan: (1) fungsi dan tujuan kode klasifikasi usia belum tersosiafisasi dengan baik di level keluarga dan masyarakat, (2) kurangnya kontrol dari regulator media terhadap stasiun televisi dalam hal pencantuman kode klasifikasi usia pada program acara (3) keefektivitasan ukuran, warna serta model dari bentuk kode klasifikasi usia itu sendiri yang dinilai belum maksimal dalam upaya memberi kesadaran akan pentingnya kode tersebut bagi pemirsanya
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/1685
2018-05-30T14:16:55Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1685
2018-05-30T14:16:55Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 2, No 2 (2013); 90-101
Kampanye Safety Riding dalam Meningkatkan Tertib Berlalu Lintas Bagi Komunitas Bikers di Surabaya
Roosinda, Fitria Widiyani
2018-05-30 16:16:25
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1685
Kampanye, Safety Riding
id
Pertumbuhan pengguna sepeda motor dari waktu ke waktu semakin meningkat, sedangkan disatu sisi kesadaran pengendara motor untuk tertib berkendara belum sepenuhnya baik sehingga tidak mengherankan ketika angka kecelakaan dijalan raya yang terbanyak justru adalah pengendara sepeda motor. Unfuk mengurangi terjadinya kecelakaan sepeda motor, dibuatlah program safety riding yang tujuannya menyadarkan para pengendara motor supaya tertib berkendara. Sasaran utama kampanye
ini adalah para pengendara roda dua dan pada penelitian ini difokuskan pada komunitas pengendara roda dua yang saat ini banyak di Surabaya. Penelitian ini dilakukan di Surabaya karena selain Surabaya digunakan sebagai sample city pelaksanaan safety riding juga karena Surabaya merupakan kota dengan angka kecelakaan lalu lintas tertinggi. Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan Focus Group Discussion dan wawancara mendalam terhadap komunitas bikers di Surabaya lalu kemudian data yang didapatkan akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/3799
2023-09-04T05:42:57Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/3799
2023-09-04T05:42:57Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 11, No 1 (2022); 11-24
Krisis Otonomi Media Lokal: Analisis Model Propaganda Herman-Chomsky pada Harian Victory News dalam Kontestasi Pemilihan Gubernur NTT 2018
Apul, Merlina Maria Barbara; Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
2022-07-13 00:00:00
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/3799
Ilmu Komunikasi; Jurnalisme
Political economy of the media; critical discourse analysis; elite, local media
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan, Kementrian Keuangan RI
en
This work is intended to answer how the consequences of media ownership by local elites on the production and construction of discourses of dominant-marginal figures of candidate pairs in the news on the 2018 NTT Governor Election in the Local Newspaper Victory News edition of February – June 2018. With these research questions, this research adopts a critical political economy perspective, instrumental approaches, and critical discourse analysis. The findings show that the different access of the elite to the media is responsible for producing different access to the structure of news reports. This access generates the following five filters 1.) Victory News as an instrument for adding Viktor Laiskodat's hand; 2.) Advertising as a source of income; 3.) Elite as the main news source; 4.) Criticism as a means of disciplining the media and 5.) Pancasila as the ideology of the Republic of Indonesia as a media control mechanism. Meanwhile, from the text level, four main findings can be drawn, namely 1.) Victory News has a minimum critical attitude; 2.) Reliance on elites as news sources; 3.) How and why to become a marginal element in the news Victory News; and 4.) The dominant words of hyperbole when describing the figure of the candidate pair Victory-Joss.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/1711
2019-10-16T11:15:38Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1711
2019-10-16T11:15:38Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 6, No 2 (2017); 106-131
Penindasan Perempuan Dan Alam Dalam Perspektif Ekofeminisme Pada Film “Maleficent”
Undap Pondaag, Illona Grace
Akhsaniyah, Akhsaniyah; Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Dugis, Noveina Silviyani
2018-07-24 15:33:03
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1711
Ekofeminisme, Perempuan dan Alam, Film, Semiotika Roland Barthes
en
Tulisan ini mengulas relasi antara penindasan perempuan dan alam dalam sebuah film produksi Disney yang berjudul Maleficent. Pada film-film produksi Disney sebelumnya yang bertemakan ala puteri selalu menggambarkan perempuan sebagai sosok yang lemah dan pasif. Sangat berbeda dengan penggambaran perempuan dalam film Maleficent oleh Disney ini. Diceritakan dengan kisah yang berbeda dengan dongeng klasiknya yang berjudul “Sleeping Beauty”, film Maleficent menampilkan perempuan sebagai sosok yang kuat, mandiri, penyayang, dan keibuan. Namun, meski penggambaran ini seolah menyanjung perempuan, ternyata penggambaran ini malah justru sebagai bentuk penindasan terhadap perempuan. Fokus penelitian ini adalah bagaimana representasi perempuan dan alam dalam perspektif ekofeminisme dalam film Maleficent. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memperkaya kajian-kajian penelitian komunikasi, terutama kajian mengenai analisis semiotika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sedangkan metode penelitian yang digunakan analisis semiotika Roland Barthes yang melihat pada tiga tahapan pemaknaan yaitu denotasi, konotasi, dan mitos. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa film ini merepresentasikan terjadinya eksploitasi terhadap alam oleh manusia yang berlangsung seiring dengan penindasan terhadap perempuan, sehingga pembebasan terhadap alam harus dilakukan dengan mmbongkar relasi antara laki-laki (penguasa) dan perempuan. Sebab dalam berbagai tradisi yag berkembang di masyarakat, perempuan punya ikatan lebih erat dengan alam.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/3866
2023-07-31T16:31:26Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/3866
2023-07-31T16:31:26Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 11, No 1 (2022); 90-103
Pengaruh Gamification Terhadap Brand Engagement dengan E-satisfaction sebagai Variabel Mediator
Setiawan, Stella; Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Kartikawangi, Dorien; (Scopus ID: 57192421924), Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
2022-07-13 00:00:00
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/3866
Ilmu Komunikasi, Komunikasi Pemasaran
Brand Engagement, E-satisfaction, Gamification, Komunikasi Pemasaran
ind
Seiring berkembangnya teknologi, pengimplementasian gamification, yaitu membawa elemen permainan dalam berbagai bidang sudah banyak dilakukan, termasuk dalam e-commerce atau perdagangan elektronik. Pengimplementasian gamification dilakukan dengan berbagai tujuan, seperti membuat konsumen terlibat secara aktif dengan suatu brand. Penelitian ini dilakukan pada implementasi gamification Shopee Tanam dalam aplikasi Shopee Indonesia untuk melihat apakah terdapat pengaruh gamification terhadap brand engagement. Konsep yang digunakan adalah gamification dengan dimensi entertainment, interaction, dan novelty; e-satisfaction terkait convenience, customisation, information, dan communication; dan brand engagement yang mencakup emosi, kognitif, dan sosial. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan memperoleh data melalui survei. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa implementasi gamification Shopee Tanam dapat mempengaruhi brand engagement Shopee secara langsung tanpa dimediasi oleh e-satisfaction terhadap Shopee Tanam. Namun, dengan dimediasi oleh e-satisfaction, implementasi gamification Shopee Tanam memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap brand engagement.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/1745
2019-01-11T09:04:43Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1745
2019-01-11T09:04:43Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 7, No 1 (2018); 27-45
Studi Kasus Implementasi Konsep Digital Media dan Jurnalis Digital di NET.
., Veronika; Universitas Multimedia Nusantara
2018-09-04 09:05:03
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1745
digital, journalist, media, televisi
en
Perkembangan media sosial berpengaruh pada pola konsumsi informasi masyarakat. Data menunjukkan secara global mau pun di Indonesia bahwa angka pengakses informasi melalui media sosial terus meningkat. Sehingga sejumlah media dalam beberapa tahun ini mulai memanfaatkan platform digital seperti website, media sosial dan aplikasi. Dan juga yang turut menjadi perhatian media saat ini adalah medium yang digunakan. Masyarkat mulai tertarik menggunakan perangkat gawainya untuk mengakses internet. Menggunakan metode studi kasus, teknik pengambilan data berupa wawancara dan observasi penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana ciri tim digital NET. Gambarannya, ciri tim digital NET. Memiliki ciri yang khas sebagaimana konsep digital media milik Flew dan digital journalist dari Malik dan Shapiro. Tiga pilar utama yaitu tim, teknologi dan konten memiliki peran yang besar dalam perkembangan tim digital NET. Fungsi tim digital ini adalah fungsi public relation (kehumasan), fungsi marketing, fungsi promosi. Ditambah juga fungsi siaran yang kental ditemukan pada akun media sosial sejumlah Biro yang dimiliki NET.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/4121
2022-12-20T00:36:54Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/4121
2022-12-20T00:36:54Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 11, No 2 (2022); 179-189
Peran Media Lokal dalam Pencegahan Radikalisme Guna Mendukung Kerukunan Beragama di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
Nurhajati, Lestari; Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR
Wijayanto, Xenia Angelica; Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR
Fitriyani, Lamria Raya; Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR
2022-12-19 13:45:40
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/4121
Jurnalis; Radikalisme; Kerukunan Beragama; Media Lokal
id
Radicalism and terrorism are still common in Indonesia, so all parties have a common obligation to carry out prevention and countermeasures. Even the Press Council issued Press Council Regulation Number 01/Peraturan-DP/IV/2015 concerning Guidelines for Reporting on Terrorism on April 9, 2015. However, it is really not easy for the mass media to report and report on this issue in various situations and interests in Indonesia. Likewise for local media in East Nusa Tenggara (NTT). This study aims to find out how the role of local journalists in NTT is to perform their functions in preventing radicalism and supporting religious harmony in NTT Province. What obstacles they face in the field, as well as what kind of news construction they have to do in carrying out their duties. Mass media, terrorism and radicalism are theories that continue to develop in line with how the discourse of radicalism is inseparable from the role of mass media coverage in encouraging or inhibiting radicalization and existing acts of violence. The position of the media, both at the local, national and global levels, becomes very important in carrying out counter narration when there are efforts by parties who want to promote the idea of radicalism and terrorism in a region. This research will use the FGD method on 10 journalists from local media in NTT, as an effort to dig deeper into the real conditions in the field. However, nowadays with the strengthening of transnational radical groups, they are trying to do various ways to divide Indonesia, and it is very likely that it will be present in NTT as one of the heart of the province which has been considered very ideal in maintaining religious harmony.ABSTRAK Radikalisme dan terorisme masih sering terjadi di Indonesia, sehingga semua pihak memiliki kewajiban bersama untuk melakukan pencegahan dan penanggulangannya. Bahkan Dewan Pers mengeluarkan Peraturan Dewan Pers Nomor 01/Peraturan-DP/IV/2015 tentang Pedoman Pemberitaan Terorisme pada 9 April 2015. Meski demikian sungguh tidak mudah untuk media massa melakukan peliputan dan pemberitaan isu ini dalam berbagai situasi dan kepentingan yang ada di Indonesia. Demikian juga bagi media-media lokal yang ada di Nusa Tenggara Timur (NTT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sesungguhnya peran jurnalis lokal di NTT untuk melakukan fungsinya dalam mencegah radikalisme dan mendukung kerukunan beragama di Provinsi NTT. Kendala apa saja yang mereka hadapi di lapangan, serta konstruksi pemberitaan seperti apa yang mereka harus lakukan dalam menjalankan tugasnya. Media massa, terorisme dan radikalisme menjadi teori yang terus berkembang sejalan dengan bagaimana wacana radikalisme tidak terlepas dari peran liputan media massa dalam mendorong atau menghambat radikalisasi dan tindakan kekerasan yang ada. Posisi media baik di tingkat lokal, nasional maupun global, menjadi sangat penting dalam melakukan narasi balasan (counter narration) ketika ada upaya pihak-pihak yang ingin mempromosikan gagasan radikalisme dan terorisme di sebuah wilayah. Riset ini akan menggunakan metode FGD pada 10 jurnalis dari media-media lokal yang ada di NTT, sebagai upaya menggali lebih dalam kondisi riil yang ada di lapangan. Bagaimanapun juga saat ini dengan makin menguatnya kelompok radikal yang bersifat transnasional, mereka berupaya melakukan berbagai cara untuk memecah belah Indonesia, dan sangat mungkin akan hadir di NTT sebagai salah satu jantung provinsi yang selama ini dianggap sangat ideal dalam menjaga kerukunan umat beragama.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/1839
2019-10-16T11:17:01Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1839
2019-10-16T11:17:01Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 7, No 2 (2018); 130-153
‘VARIAN MUKA LAIN’ Hasil Komunikasi Antar Budaya Di Desa Dungkek, Sumenep
Akhsaniyah, Akhsaniyah; Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
2018-12-19 11:39:29
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1839
komunikasi antarbudaya
Komunikasi antarbudaya, akulturasi, budaya, identitas, etnis, Madura, Tionghoa
id
Sumenep is known as a region that has a diversity of cultures, as well as a harmonious society in maintaining inter-ethnic harmony. This was clearly seen in Dungkek Village, Dungkek Subdistrict, where there were unique characteristics of Madurese and Chinese ethnic communities who for hundreds of years lived peacefully side by side. This is what underlies the author's interest in conducting research in Dungkek, which is focused on how the beginning and development of intercultural communication in Dungkek Village and the process of interaction betweenen Madurese and Chinese cultural identities. This type of research is qualitative using descriptive methods. The researcher used cultural identity theory to decipher the evolving variables of cultural identity, and explained the emergence of the identity of the "Chinese Peranakan" in Dungkek. The results of this study were to give birth to the historical aspects of the birth of Chinese Peranakans in the perspective of cultural identity, as well as formulate patterns / models of intercultural communication that developed in Dungkek. In addition, this research succeeded in identifying supporting factors in building intercultural communication in the Sumenep community style.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/153
2013-04-25T11:15:51Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/153
2013-04-25T11:15:51Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 1, No 1 (2012)
Reward VS Punisment antara Orang Tua dan Anak
Yuliastuti, Maria; Fakultas Ilmu Komunikasi, UKWMS
Gunawan, Susanty; Fakultas Ilmu Komunikasi, UKWMS
Yuliawati, Linda; Fakultas Ilmu Komunikasi, UKWMS
2013-02-12 11:02:28
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/153
en
Orang tua ingin anaknya melakukan apa yang diharapkannya. Orang tua dapat melakukannya dengan banyak cara, bisa dengan memaksa, memerintah dengan ancaman, ataupun berbagai tuntutan lainnya dengan berbagai alasan protektif lainnya. Apabila tidak dituruti, maka punisment akan menunggu, tanpa peduli lagi dengan apa yang sebenarnya diharapkan oleh sang anak. Berlaku pula sebaliknya, apabila anak telah melakukan apa yang diperintahkan orang tua terkadang sang anak juga secara langsung ataupun tidak, juga membutuhkan reward dari orang tua.
Remaja sering terlibat banyak kasus, mulai dari pergaulan bebas yang berujung penggunaan narkoba, miras, hingga tawuran bukan menjadi hal yang aneh lagi. Masa remaja, masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa memang sangat rentan. Dibutuhkan peran dari orang tua secara maksimal, orang tua diharapkan memiliki power untuk pembetukan karakter pribadi seorang anak yang lebih baik. Terdapat lima jenis power yang dapat dilakukan oleh orang tua kepada anaknya, diantaranya The Referent Power, Legitimate Power, Expert Power, Information And Persuasion Power, kemudian Reward And Coercive Power. Guna memenuhi pelaksanaan power semaksimal mungkin, maka harus dipilih tiga strategi komunikasi mana yang efektif untuk penyampaiannya, terdapat strategi Speaking Power, NonVerbal Power, dan Listening Power.
Fakta antara reward dan punisment antara orang tua dan anak sangat menarik untuk diketahui lebih dalam. Sekaligus posisi manakah yang sebenarnya telah dipilih oleh orang tua untuk membimbing anaknya akan sangat menarik untuk dianalisis lebih jauh. Sehingga di akhir tulisan dapat dibagikan hasil penelitian strategi komunikasi manakah yang memang efektif digunakan.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/4601
2023-08-09T08:24:54Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/4601
2023-08-09T08:24:54Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 12, No 1 (2023); 1-13
Populism in the Self Presentation of Politician on Ganjar Pranowo's Instagram Account
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/4601/14008
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/4601/14009
Ayudifa, Kirana; Universitas Muhammadiyah Surakarta
Chasana, Rona Rizkhy Bunga; Universitas Muhammadiyah Surakarta
2023-07-31 17:14:24
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/4601
Political Communication; Media Study
Self presentation; Populism; Ganjar Pranowo; Instagram
en
ABSTRACT As one of the most popular social media in Indonesia, Instagram is widely used by political actors to present themselves to attract the potential voters. Ganjar Pranowo, who’s often referred as a populist politician, has been widely discussed as a candidate for the 2024 presidential election. This research wants to analyze the self-presentation form of Ganjar Pranowo's populism communication on Instagram. A qualitative content analysis methods are used to analyze the visual content in the form of videos from Ganjar Pranowo's Instagram posts. With purposive sampling, 5 samples were obtained which would be analyzed. The results of the analysis show that on Instagram, Ganjar Pranowo plays himself as a political actor who’s close to the citizens, friendly, firm, empathetic, and loves his family. Based on the self-presentation shown, it’s known that Ganjar Pranowo displayed two of the three most common characteristics of populism according to Jager and Walgrave through his Instagram account during the research period, which is referring to the people and exclusion of outside groups. These findings indicate that there is a tendency for political bias and identity politics in Ganjar Pranowo's self-presentation of populism on Instagram that shown through the behavior of referring to certain groups of people. Populism behavior shown by politicians on social media is known to be able to influence the climate of Indonesian political communication in the modern era.ABSTRAK Sebagai salah satu media sosial paling populer di Indonesia, Instagram banyak dimanfaatkan para aktor politik untuk mempresentasikan diri mereka sebagai cara menarik perhatian calon pemilih. Ganjar Pranowo yang sering disebut sebagai politisi populis yang dekat dengan rakyat saat ini banyak dikaitkan dengan kabar pencalonannya di Pemilihan Presiden 2024 mendatang. Penelitian ini ingin menganalisis bentuk presentasi diri komunikasi populisme Ganjar Pranowo di Instagram. Metode analisis isi kualitatif digunakan untuk menganalisis konten visual berupa video dari postingan Instagram Ganjar Pranowo. Dengan purposive sampling, didapat 5 sampel yang akan dianalisis. Hasil analisis menunjukkan bahwa di Instagram, Ganjar Pranowo memerankan dirinya sebagai aktor politik yang merakyat, supel, tegas, empatis, dan sayang keluarga. Berdasarkan presentasi diri yang ditunjukkan, didapatkan bahwa Ganjar Pranowo menampilkan dua dari tiga ciri populisme paling umum menurut Jager dan Walgrave melalui akun Instagramnya selama kurun waktu penelitian, yaitu merujuk kepada rakyat dan pengecualian terhadap kelompok luar. Temuan ini mengindikasikan adanya kecenderungan bias politik dan politik identitas pada presentasi diri populisme Ganjar Pranowo di Instagram yang ditunjukkan melalui perilaku perujukan kepada kelompok masyarakat tertentu. Perilaku populisme yang ditunjukkan politisi di media sosial diketahui mampu mempengaruhi iklim komunikasi politik Indonesia di era modern.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/4478
2023-07-31T15:14:31Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/4478
2023-07-31T15:14:31Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 12, No 1 (2023); 62-79
Pengaruh Implementasi Strategi IMC terhadap Keputusan Mendaftar Siswa di SMK Telkom Sidoarjo Tahun Ajaran 2022/2023
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/4478/14027
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/4478/14028
Junaedi, Rusli Akhmad; Universitas Dr. Soetomo Surabaya
Soekrani, Tony S.; Universitas Dr. Soetomo Surabaya
2023-07-31 17:14:28
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/4478
Communication
IMC; Keputusan; Mendaftar; Siswa
id
ABSTRACT The study is to describe and examine the effect of implementing IMC strategy on the decision of student to enrollment at Vocational School of Telkom Sidoarjo during academic year of 2022/2023. The background of which was based on the result of new student enrollment at Vocational School of Telkom Sidoarjo throughout academic year of 2021/2022, during Covid-19 pandemic outbreak to the transition of new normal era, reporting a total of 231 student from the targeted number of 250. The results of new student enrollment at Vocational School of Telkom Sidoarjo during academic year of 2022/2023, however, has exceeded the target by achieving a total of 240 student from the targeted number of 223. The research was conducted using explanatory quantitative method which included 150 respondents. The samples were collected using simple random sampling, while the data was collected through questionnaire. In addition, the data was processed through data validity test consisting validity and reliability test, as well as classical assumption test consisting normality test, multicollinearity test, and heteroscedasticity test. Moreover, the data was analyzed using descriptive statistical analysis and parametric inferential statistics. Furthermore, the hypothesis test was established through multiple linear regression test, partial test (t test), simultaneous test (F test), and coefficient of multiple determination test (R2). The findings suggest that the event & experience variable performed a significant effect with a substantial relationship, while the digital marketing variable represented a significant effect with a substantial relationship on the decision to enrollment at Vocational School of Telkom Sidoarjo. Additionally, the implementation of IMC strategy as measured by variable of advertising, sales promotion, event & experience, public relations, direct marketing, personal selling, and digital marketing simultaneously influenced the decision of student to enrollment at Vocational School of Telkom Sidoarjo. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menguji pengaruh implementasi strategi IMC terhadap keputusan mendaftar siswa di SMK Telkom Sidoarjo pada tahun ajaran 2022/2023. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil PPDB SMK Telkom Sidoarjo tahun ajaran 2021/2022 yang bertepatan dengan wabah pandemi Covid-19 melanda hingga transisi era new normal pandemi Covid-19 menunjukan pencapaian sejumlah 231 siswa dari target 250 siswa. Akan tetapi, PPDB SMK Telkom Sidoarjo tahun ajaran 2022/2023 mampu melebihi target dengan pencapaian sebanyak 240 siswa dari target 223 siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif eksplanatoris dengan jumlah responden sebanyak 150 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Teknik pengambilan data yang dalam penelitian ini berupa kuisioner. Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan uji keabsahan data yang terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas serta uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis statistika deskriptif dan statistik inferensial parametrik. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan uji regresi linear berganda, uji parsial (uji t), uji simultan (uji F), dan uji koefisien determinasi berganda (R2). Hasil dalam penelitian ini adalah variabel event & experience berpengaruh signifikan dengan hubungan yang cukup dan variabel digital marketing berpengaruh signifikan dengan hubungan yang cukup berarti terhadap keputusan pendaftaran di SMK Telkom Sidoarjo. Implementasi strategi IMC yang diukur dengan variabel advertising, sales promotion, event & experience, public relations, direct marketing, personal selling, dan digital marketing secara simultan berpengaruh terhadap keputusan mendaftar siswa di SMK Telkom Sidoarjo.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/1944
2019-07-29T09:25:36Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1944
2019-07-29T09:25:36Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 8, No 1 (2019); 23-44
Kampanye Berujung Paradoks (Bias Gender dalam Corporate Advertising I#Lovelife Karena Aku Perempuan Indonesia)
Lestari, Vergiana; Widya Mandala Catholic University Surabaya
Nugraheni, Yuli
Krisdinanto, Nanang
2019-07-22 11:43:35
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1944
Ilmu Komunikasi
Bias Gender, Corporate Advertising, Analisis Semiotik, Emansipasi, Kampanye, Paradoks
Id
Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya paradoks yang terdapat pada corporate advertising PT. Astra Aviva Life. Peneliti menggunakan metode analisis semiotika Charles Sanders Peirce untuk mengkaji tanda-tanda bias gender pada corporate advertising PT. Astra Aviva Life yang mengusung tema emansipasi. Melalui analisis semiotika Charles Sanders Peirce, peneliti menemukan adanya paradoks. Di satu sisi, perusahaan mengadakan kampanye dengan mengajak perempuan untuk menerapkan apa yang disebut PT. Astra Life sebagai emansipasi modern. Namun di sisi lain, perusahaan kembali menarik kembali perempuan kr dalam permasalahan domestik (domestifikasi), glass ceiling, subordinasi, dan stereotype. Perempuan digambarkan selalu berada dalam wilayah domestik dan terlihat lemah, namun tidak berlaku bagi laki-laki yang bertolak belakang dengan sifat stereotip yang ada pada perempuan. Perempuan juga terlihat kembali digambarkan dengan kecantikan fisiknya menggunakan riasan wajah, tetapi tidak dengan laki-laki yang tidak mengutamakan penampilan. Corporate advertising I#LoveLife Karena Aku Perempuan Indonesia berisikan ketidaksesuaian pesan antara nilai perusahaan dan brand image-nya (Love Li, yaitu Respect. Pada akhirnya, konten dalam iklan perusahaan tersebut dapat mendistorsi upaya perusahaan dalam memperoleh brand image yang mengajak perempuan untuk menerapkan apa yang disebut PT. Astra Life sebagai emansipasi modern.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/367
2018-05-18T07:12:08Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/367
2018-05-18T07:12:08Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 2, No 1 (2013); 60-69
Studi Deskriptif Komparatif Mengenai Pemberitaan Kesejahteraan Keluarga di Jawa Pos, Surya, dan Radar Surabaya
Nugraheni, Yuli; Dosen FIKOM Unika Widya Mandala Surabaya
Purnama, Finsensius Yuli; Dosen FIKOM Unika Widya Mandala Surabaya
2013-06-01 00:00:00
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/367
en
Secara umum, kesejahteraan keluarga bukanlah isu yang cukup rnenarik untuk dibahas dalam pemberitaan media. Padahal, kesejahteraan keluaga merupakan salah satu bidang yang sangat penting untuk ditangani dalam rangka meningkatkan kesejahteraan bangsa. Oleh karena itu, penelitian ini penting dilakukan untuk rnelihat bagaimana media koran memberitakan isu tentang keluarga.
Untuk mendapatkan hasil yang sifatnya kuantitatif-objektif, maka penelitian ini menggunakan metode analisis isi Hasil penelitian menunjukkan profil berita mengenai kesejahteraan keluarga jika dilihat dari kornposisi narasumber lebih banyak rnenampilkan surnber berita tidak resmi. Dari total 39 berita tentang keluarga di tiga media, Surya paling banyak mengutip narasurnber resmi sementara Radar Surabaya lebih banyak rnenampilkan narasumber resmi. Berita tentang keluarga dituliskan dalarn jenis berita straight news dengan terna dorninan sosial budaya.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/772
2016-03-16T16:54:33Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/772
2016-03-16T16:54:33Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 4, No 2 (2015)
Sikap Penonton Remaja Surabaya Mengenai Peringatan Bahaya Merokok 2014 Pada Iklan di Medium Televisi
Christian, Yohanes
Nugraheni, Yuli
Djoko, Judy
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/772
en
Penelitian ini berfokus pada bagaimana sikap dari penonton remaja Surabaya terhadap iklan
peringatan bahaya merokok tahun 2014 di televisi yang tidak hanya berupa tulisan, namun juga
berupa gambar dari akibat merokok. Teori utama yang terdapat pada penelitian ini ialah teori
SOR (Stimulus-Organism-Response) dimana stimulus dalam penelitian ini ialah iklan peringatan
bahaya merokok 2014, organism adalah remaja Surabaya yang menonton iklan peringatan
bahaya merokok di televisi, dan response adalah sikap dari penonton remaja Surabaya
mengenai peringatan bahaya merokok 2014 di media televisi. Sikap memiliki tiga indikator,
yaitu kognitif, afektif, dan konatif. Peneliti menggunakan metode survei untuk penelitian secara
kritis dengan mendapatkan keterangan yang tepat dari penonton remaja Surabaya terhadap
iklan peringatan bahaya merokok 2014 di televisi. Informasi yang dikumpulkan dalam penelitian
ini dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada penonton remaja Surabaya yang
dikategorikan sebagai perokok, tidak merokok, dan berhenti merokok. Hasil dari penelitian
menunjukan bahwa sikap penonton remaja Surabaya memiliki kecenderungan yang positif atau
tinggi terhadap iklan peringatan bahaya merokok 2014, dimana sikap kognitif memiliki
kecenderungan yang positif atau tinggi, afektif memiliki kecenderungan yang positif atau tinggi,
dan konatif memiliki kecenderungan yang positif atau tinggi.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/4993
2023-12-22T20:01:24Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/4993
2023-12-22T20:01:24Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 12, No 2 (2023); 130-143
The Government’s communication: Diffusion Innovation or Participatory Approach towards Renewable Energy Development Project
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/4993/15515
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/4993/15516
Yudarwati, Gregoria Arum; Universitas Atma Jaya Yogyakarta
2023-12-22 21:01:18
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/4993
Communications; development communication
development communication; diffusion innovation; participatory; empowerment
British Council, UK
en
This study focuses on development communication in supporting Government’s renewable energy project in Indonesia. Using a case study of the communication in the implementation of a micro-hydro power plant (MHPP) project by Indonesia government, this study examines whether the government’s communication aims to encourage community participation in the project or merely diffuse the innovation for community’s adoption, or combine both approaches. This project was chosen, since this requires more community participation to maintain it as well as sustained communication to facilitate meaningful engagement. Appreciative inquiry involving six focus group discussions and nine in-depth interviews were conducted to explore communities’ experiences in exploiting the MHPP and accompanying communication process. The findings show that project development is divided into five stages: pre-initiation, initiation, adoption, transition and sustainability. Compared to the diffusion and adoption process, this project cycle is comparable to the five stages of the diffusion and adoption process. The information sharing session to introduce the innovation is significant to build awareness among communities. Likewise, the ideas to choose and train communities’ representatives as pioneers to the adoption process help communities gain direct experiences about the use of technology. Nevertheless, the domination of diffusion innovation approach with mechanistic communication that prioritises technological change may lead to a lack of participation and empowerment. Participatory approach that acknowledges local values will likely empower communities and build ownership towards the project.ABSTRAK Kajian ini fokus pada komunikasi pembangunan dalam mendukung proyek energi terbarukan Pemerintah di Indonesia. Dengan menggunakan studi kasus komunikasi dalam pelaksanaan proyek pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) yang dilakukan pemerintah Indonesia, penelitian ini mengkaji apakah komunikasi pemerintah bertujuan untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam proyek tersebut atau sekadar menyebarkan inovasi agar dapat diadopsi oleh masyarakat, atau menggabungkan kedua pendekatan tersebut. Proyek ini dipilih karena memerlukan lebih banyak partisipasi masyarakat untuk memeliharanya serta komunikasi yang berkelanjutan untuk memfasilitasi keterlibatan yang bermakna. Metode appreciative inquiry yang melibatkan enam focus group discussions dan sembilan wawancara mendalam dilakukan untuk menggali pengalaman masyarakat dalam memanfaatkan PLTMH dan proses komunikasi yang menyertainya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan proyek dibagi menjadi lima tahap: pra-inisiasi, inisiasi, adopsi, transisi, dan keberlanjutan. Siklus proyek ini sebanding dengan lima tahap proses difusi dan adopsi. Sesi berbagi informasi untuk memperkenalkan inovasi ini penting untuk membangun kesadaran di kalangan masyarakat. Demikian pula, gagasan untuk memilih dan melatih perwakilan masyarakat sebagai pionir dalam proses adopsi membantu masyarakat mendapatkan pengalaman langsung tentang penggunaan teknologi. Meskipun demikian, dominasi pendekatan difusi inovasi dengan komunikasi mekanistik yang mengedepankan perubahan teknologi dapat menyebabkan kurangnya partisipasi dan pemberdayaan. Pendekatan partisipatif yang melibatkan nilai-nilai lokal akan dapat lebih memberdayakan masyarakat dan membangun kepemilikan terhadap proyek.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/2286
2021-08-30T19:46:19Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/2286
2021-08-30T19:46:19Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 8, No 2 (2019); 132-152
Relasi Kuasa Dalam Harmoni Budaya Jawa
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/2286/5483
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/2286/5484
Makmur, Tegar
Widyaningrum, Anastasia Yuni; Communication Faculty
Widya Mandala Catholic University Surabaya
2019-12-19 14:21:03
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/2286
Communication, Semiotics
Budaya Jawa, harmoni, relasi kuasa, hegemoni, ideologi
en
Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi konsep relasi kuasa dalam video klip lagu Teman Hidup oleh penyanyi Tulus. Menjadi menarik ketika budaya popular merepresentasikannya dalam karya video klip lagu Teman Hidup oleh penyanyi Tulus. Konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian selain pemahaman akan budaya Jawa Yogyakarta khususnya kehidupan abdi dalem Keraton Yogyakarta, penelitian ini juga menggunakan pemikiran Stuart Hall terutama bagaimana media merepresentasikan kehidupan social yang seolah tampak wajar dan penuh harmoni. Selain itu juga konsep-konsep dalam cultural studies seperti hegemoni, ideologI patriarki, dan relasi kuasa. Menggunakan metode Semiotik Roland Barthes untuk dapat membongkar ideologi yang tersemat dalam subjek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam video klip Teman Hidup ada relasi kuasa yang tersemat dalam video klip yang secara denotatif menampilkan harmonisasi budaya Jawa. Maka, budaya popular semakin mengukuhkan relasi kuasa dalam masyarakat dalam budaya Jawa.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/925
2017-02-06T11:02:02Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/925
2017-02-06T11:02:02Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 5, No 1 (2016); 93-115
Proses Pengambilan Keputusan Melalui Kemasan Pada Produk Snack
Tambunan, Sarah Rouli
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/925
Pengambilan Keputusan Impulsif, Kemasan,, Produk low involvement, Makanan Ringan
en
Banyaknya jumlah produk makanan ringan yang beredar di pasaran disertai dengan pertumbuhan bisnis retail khususnya hypermart yang terus menjamur membuat peran kemasan tidak lagi terbatas hanya untuk memenuhi kebutuhan fungsional saja yaitu sebagai wadah atau pembungkus, namun kemasan juga harus mampu membangun emosi dari konsumen sehingga menarik perhatian dan memotivasi terjadinya pembelian
impulsif. Produk-produk low involvement seperti snack (makanan ringan) merupakan produk yang penting memperhatikan aspek kemasan karena sifat produknya yang tidak memerlukan pertimbangan dan biasanya keputusan membeli produk diputuskan di toko, secara impulsif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses
pengambilan keputusan pembelian impulsif melalui kemasan pada produk snack (makanan ringan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemasan mampu memancing
emosi konsumen dan mendorong untuk membeli produk. Namun dalam proses pengambilan keputusannya tidak semua tahap akan dilewati oleh konsumen. Tahapan evaluasi alternative bisa dilewatkan, akibat emosi positif yang begitu kuat yang
dipancarkan oleh kemasan sehingga konsumen merasa tidak perlu untuk membandingkan dengan produk lain.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/4635
2023-12-22T20:01:24Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/4635
2023-12-22T20:01:24Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 12, No 2 (2023); 200-211
Penerimaan Komunitas Montase terhadap Representasi Ras Asia di Amerika dalam Film Minari
Riadiska, Ega; Universitas Islam Indonesia
Tanjung, Sumekar; Universitas Islam Indonesia
2023-12-22 21:01:22
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/4635
Communication
race; film; Minari; reception analysis
id
Films are able to provide entertainment as well as influence the attitudes and views of the audience. Audience has an important position in receiving messages. This study aims to explain the Montage community's reception of the representation of Asian race in America on the Minari film. The dynamics of adaptation, crisis, and family are closely related to the identity of Asian immigrants trying to reach their hopes in the destination country. The researcher applied Stuart Hall's reception analysis by conducting a thorough observation of Minari's film to determine the encoding and conducting interviews with three informants from the Montase community to conduct the decoding analysis. The results of this study describe two classifications of informant positions, namely dominant position and negotiated position. Differences in background, culture, and knowledge affect the informants' meaning of the representation of the Asian race in Minari.ABSTRAK Film mampu memberikan hiburan sekaligus mempengaruhi sikap dan pandangan audiens. Sebagai penonton, audiens memiliki posisi penting dalam penerimaan pesan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan resepsi komunitas Montase terhadap representasi ras Asia di Amerika dalam film Minari. Dinamika adaptasi, krisis, dan keluarga lekat dengan identitas imigran Asia yang berupaya menggapai harapan di negara tujuan. Peneliti mengaplikasikan pendekatan resepsi milik Stuart Hall dengan melakukan pengamatan menyeluruh terhadap film Minari untuk menentukan encoding dan melakukan wawancara terhadap tiga orang informan dari komunitas Montase untuk melakukan analisis decoding. Hasil penelitian ini menguraikan dua klasifikasi posisi informan yakni dominant position dan negotiate position. Perbedaan latar belakang, budaya, dan pengetahuan mempengaruhi pemaknaan informan terhadap representasi ras Asia dalam Minari.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/2188
2021-08-30T19:46:19Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/2188
2021-08-30T19:46:19Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 8, No 2 (2019); 153-164
Pengaruh Komunikasi Positif dan Job Performance pada Organisasi Kemahasiswaan
Repi, Andhika Alexander; Faculty of Psychology Widya Mandala Catholic University of Surabaya
Steven, Yeremia
2019-12-19 14:21:03
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/2188
Psychology; organisation psychology; communication psychology
komunikasi positif, job performance, organisasi mahasiswa, perilaku organisasi
Ind
Semua bentuk organisasi termasuk organisasi mahasiswa harus menunjukkan kinerja yang optimal. Namun, komunikasi menjadi masalah yang dapat menghambat pencapaiannya. Komunikasi perlu dibangun tidak hanya sebagai media formal untuk menyampaikan pesan, tetapi harus diperhatikan juga makna dan proses penyampainnya Hal itu disebut sebagai komunikasi positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi positif terhadap job performance pada organisasi mahasiswa di Surabaya. Metode kuantitatif digunakan dalam penelitian ini. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan karakteristik mahasiswa aktif dan pengurus organisasi kemahasiswaan Universitas X masa jabatan 2017/2018. Metode pengumpulan data menggunakan kusioner Komunikasi Positif dan kusioner Job Performance. Metode analisis data menggunakan analisis regresi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan kinerja pekerjaan dan komunikasi positif berada dalam kategori sedang ke rendah. Hasil penelitian juga menunjukkan pengaruh positif yang signifikan antara komunikasi positif pada job performance di organisasi kemahasiswaan. Pengaruh komunikasi positif membawa efek pada job performance, meski masih ada faktor lain yang dapat memengaruhinya. Pengurus organisasi mahasiswa perlu melakukan sejumlah pengembangan keberlanjutan, terutama dalam meningkatkan kemampuan komunikasi positif dalam organisasi. Universitas melalui dosen pendamping juga dapat memfasilitasi pengembangan komunikasi positif melalui program pengembangan seperti pelatihan komunikasi.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/990
2017-09-27T10:20:52Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/990
2017-09-27T10:20:52Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 5, No 2 (2016); 94-118
Proses Komunikasi Diadik Antara Guru dengan Siswa Tunagrahita Ringan (Studi Kasus di SMP Negeri 10 Pekalongan)
Krisnawati, Ester
Hanasih, Yovita Priska
2017-06-08 17:39:42
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/990
proses komunikasi diadik, guru, dan anak-anak Tunagrahita ringan
id
Penelitian ini berfokus pada proses komunikasi diadik antara guru dan siswa Tunagrahita ringan dari sekolah umum di National SMP 10 Pekalongan. Hal ini dilakukan karena fakta bahwa sekolah tersebut adalah satu-satunya sekolah reguler yang menerima siswa berkebutuhan khusus di kota Pekalongan. Rumusan penelitian ini adalah bagaimana proses komunikasi diadik yang dilakukan guru dengan siswa yang memiliki kesulitan Tunagrahita ringan dalam memahami materi pelajaran. Sementara, Tujuan dari penelitian
yaitu mengetahui proses komunikasi interpersonal bentuk diadik yang dilakukan oleh guru dengan anak Tunagrahita ringan di SMP Negeri 10 Pekalongan. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa dalam proses komunikasi diadik antara guru dan siswa Tunagrahita ringan ditemukan bahwa ada pendekatan personal khusus. Melalui pendekatan khusus ini, dianggap lebih efektif untuk menjelaskan materi pembelajaran pribadi untuk siswa Tunagrahita ringan selama kegiatan belajar mengajar. Selain itu, pendekatan personal khusus juga digunakan di luar kegiatan belajar mengajar. Selama di luar kegiatan belajar ada tahapan teori penetrasi sosial yang berperan dalam proses komunikasi diadik antara guru dan siswa Tunagrahita ringan. Akibatnya, ketika itu adalah waktu untuk kegiatan belajar mengajar di luar kelas siswa Tunagrahita ringan dapat
terbuka perlahan-lahan dengan guru dan mereka merasa nyaman. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa Tunagrahita ringan, guru juga memberikan semacam reward. Dengan demikian, proses komunikasi diadik dengan pendekatan antarpribadi dapat
digunakan untuk menangani anak-anak Tunagrahita ringan.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/2247
2020-08-12T04:52:27Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/2247
2020-08-12T04:52:27Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 9, No 1 (2020); 74-92
Etika Komunikasi Pada Anggota Official Account Draft Sms Di Media Sosial
Shindhita, Nadya Surya; Prodi Ilmu Komunikasi
Universitas Dian Nuswantoro
Semarang
Mukaromah, Mukaromah; Universitas Dian Nuswantoro
2020-07-20 11:51:28
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/2247
Communication
Communication ethics, Symbolic interactionism, Virtual ethnography
id
Misunderstandings is often unavoidable in social media because users do not interact face-to-face. Non-verbal responses are often invisible. The emergence of several cases about unethical post are the basis of this research. The official account line named Draft SMS became an interesting virtual discussion room because it offers the advantages of expressive emoticon features; which is prominent to reduce the distortion of the message's meaning. Every interaction conducted in a virtual space should apply ethics as a guide in communicating to minimize these misunderstandings. The purpose of this study is to find out how the meaning of messages to communication actors when interacting in virtual space and communication ethics. The theory used in this research is Symbolic Interactionism and Communication Ethics. Using a qualitative approach with the Virtual Ethnographic method. The result that can be obtained is the meaning that occurs in the virtual interaction space shows that the need for a deeper understanding between the actors of communication so as not to cause misinterpretation of the messages sent by the sender so as not to cause divisions and ethical violations. Need control and self-control in each of them for the information received and then commented on.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/2742
2021-09-16T08:55:43Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/2742
2021-09-16T08:55:43Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 9, No 2 (2020); 174-190
Pengaruh Terpaan Media dan Daya Tarik Destinasi Wisata terhadap Minat Berwisata
Widaningsih, T. Titi; Sahid University
Nugraheni, Yuli; Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Prananingrum, E. Nugrahaeni; Universitas Negeri Jakarta
Rahayunianto, Arry; Universitas Negeri Jakarta
2020-12-21 14:34:13
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/2742
Komunikasi, Media, Pariwisata
exposure, new media, destination attraction, interest in visiting
id
The world has entered the industrial era 5.0, when all aspects of human life are controlled by information technology. Society is changing and moving fast with technology to achieve a more meaningful life. The tourism industry has also developed following the development of industry 5.0 which is marked by the full digitization of the tourism sector. The way tourists travel is changing. The tourists will start their journey by looking for or seeing a variety of information (look), then proceed with the second step, namely ordering a tour package that is of interest (book) and the next part is the final stage, which is paying online (pay). Communication technology has changed the behavior of the tourism market towards digital. Tourist behavior is increasingly mobile, personal and interactive. Tourists can easily get tourist information with the availability and easy access to communication networks. Media with various tourist information have an influence on tourists to travel. In addition to communication media, the attractiveness of tourist destinations also affects tourists' choice of visiting tourist destinations. The purpose of this study was to determine the effect of media exposure and the attractiveness of tourist destinations on tourism interest. The research was conducted in the Betawi Cultural Tourism Area Setu Babakan, South Jakarta, Indonesia. The results showed that media exposure and tourist attraction influenced the interest in visiting tourist destinations.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/1246
2017-09-14T11:51:22Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1246
2017-09-14T11:51:22Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 3, No 1 (2014); 52-64
Kesetaraan Gender Dalam Penyelesaian Konflik Korban Lumpur Lapindo Sidoarjo
Roosinda, Fitria Widiyani; Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Bhayangkara Surabaya
2017-09-14 13:39:38
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1246
kesetaraan gender dan konflik
en
Terdapat kesenjangan antara kebijakan Pemerintah berupa Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2007 dan sikap warga korban Lumpur Lapindo Sidoarjo. Hal ini disebabkan adanya ketidak sepahaman antara maksud dan tujuan yang terkandung dalam Perpres nomor 14 tahun 2007 dan kemauan warga korban Lumpur lapindo Sidoarjo. Perbedaan pandangan tersebut semakin menajam dengan berbuntut adanya aksi-aksi blokade yang dilakukan oleh warga, baik warga
yang berasal dari wilayah peta terdampak maupun warga yang diluar petab terdampak, dijalan raya Sidoarjo Malang hingga aksi unjuk rasa yang masih saja terjadi hingga kini. Terakhir sebagian warga korban lumpur melakukan aksi unjuk rasa besar didepan istana negara pada
bulan Maret 2009. Ketidak konsistenan pihak Lapindo menjadi pemicu aksi-aksi yang bermunculan menolak perpres 14 tahun 2007 maupun menuntut hak-hak warga maupun janji janji pemerintah pusat maupun daerah. Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) sebagai penjelmaan Perpres 14/ 2007 tidak bisa berbuat banyak. BPLS bertanggungjawab untuk mempersempit kesenjangan kebijakan
pemerintah dengan kemauan warga. Namun pada kenyataannya, badan yang dibentuk tersebut tidak mampu meredam konflik yang terus saja terjadi antara warga dengan pemerintah. Untuk itu dibutuhkan sebuah wadah komunikasi yang efektif. Apakah Sosialisasi telah dilakukan secara terus menerus dan bagaimana pola komunikasinya. Warga membutuhkan tindakan konkrit dari pihak-pihak yang terkait dengan masalah lumpur sidoarjo ini. Warga menilai pemerintah dan juga pihak Lapindo hanya memberikan janji-janji penyelesaian saja. Sampai saat ini warga masih diliputi kecemasan mengenai kondisi lingkungan dimana mereka tinggal, sebab bisa jadi sewaktu-waktu lumpur akan menggenangi wilayah mereka. Kesetaraan gender yang menonjol dalam proses penyelesaian konflik lumpur lapindo sidoarjo ini lebih menekankan bagaimana sebenarnya peran wanita didalamnya. Apa saja yang mereka tempuh guna mendapatkan hak-haknya sebagai bagian dari peristiwa tersebut. Bagaimana mereka saling menguatkan diri untuk keberlangsungan hidup keluarganya. Peran yang tidak
bisa dikatakan kecil meski mereka ada dibalik layar dalam proses penyelesaian konflik tersebut. Riset ini lebih menekankan bagaimana sosialisasi dijalankan, apakah kendala komunikasinya dan bagaimana jalan keluarnya.serta apa yang diharapkan oleh warga dari adanya Perpres tersebut bagi kelangsungan hidup mereka selanjutnya.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/3040
2021-08-31T11:01:20Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/3040
2021-08-31T11:01:20Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 10, No 1 (2021); 38-52
Analisis Wacana Kritis Keputusan Pembubaran Front Pembela Islam di Kompas.com
Suryawati, Indah; Universitas Budi Luhur, Jakarta
Jamalullail, Jamalullail; Universitas Budi Luhur, Jakarta
2021-07-19 12:51:16
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/3040
Communication Science
news; construction; Norman Fairclough's Critical Discourse Analysis; FPI
id
The government's decision regarding the dissolution and termination of all FPI activities raises pro and contra among the media and the public. The dissolution of FPI was decided by means of a decree signed by six ministers and heads of state institutions. This study aims to describe and dismantle the discourse of the news text on the decision to dissolve FPI using Critical Discourse Analysis (CDA). The research method used is Norman Fairclough's Critical Discourse Analysis through understanding text and context. There are five steps that are used as a reference. First, focus on social irregularities in its semiotic aspects. Second, identify barriers to address the social irregularities. Third, consider whether social order requires social irregularity. Fourth, identify possible ways to overcome these obstacles. Fifth, reflect critically from those four points. The results showed that kompas.com put FPI as the wrong position and the government's decision to dissolve FPI through an SKB was right. It is clear that kompas.com sided with the government. Kompas.com follows part of the flow of public votes in its news about FPI as a business strategy. The positioning of kompas.com was carried out because the government's decision to dissolve FPI caused pro and contra among the media and the public.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/1453
2017-09-27T10:30:54Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1453
2017-09-27T10:30:54Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 3, No 2 (2014); 138-159
Kampanye Peduli Kesehatan Ibu Studi Kasus Investasi Sumber Daya Manusia Melalui Kampanye #Sayangibu
Prastowo, FX. Ari Agung; Universitas Padjajaran Bandung
2017-09-27 12:12:56
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1453
Kampanye, Kesehatan, Ibu
en
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mengutip data hasil Survei
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu
(AKI) di Indonesia mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup Kematian
ibu terjadi pada perempuan yang terlalu muda untuk hamil, ada juga yang
terlalu tua untuk hamil, jarak kehamilan yang terlalu berdekatan, serta
kehamilan yang terlalu sering, ujar Menkes. Melihat fenomena tersebut
Kementerian Kesehatan RI mencanangkan kampanye Peduli Kesehatan
Ibu di Jakarta (28/4). Oleh karena peneliti melakukan penelitian kampanye
peduli kesehatan ibu untuk mengetahui latar belakang pelaksanaan
kampanye, pemahaman tim kampanye dan aktivitas komunikasi
kampanye peduli kesehatan ibu. Penelitian ini menggunakan pendekatan
studi kasus dengan jenis penelitian kualitatif, dengan harapan peneliti
dapat menemukan gambaran secara holistik mengenai kampanye peduli
kesehatan ibu.
Adapun hasil penelitian peneliti menggambarkan beberapa hal
diantaranya kementerian kesehatan melakukan kampanye karena
semakin tingginya angka kematian ibu, kurangnya sumber daya
kesehatan yang disediakan oleh pemerintah dan rendahnya angka
partisipasi pendidikan, rendahnya kepercayaan masyarakat akan
pemeriksaan pada saat kehamilan serta tingkat ekonomi yang masih
memprihatinkan. Tim kampanye peduli kesehatan ibu dapat merancang
pesan komunikasinya dengan baik yang diwujudkan dalam taktik special
event, publikasi dan komunikasi dan advokasi dan kemitraan.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/3039
2021-08-31T11:01:19Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/3039
2021-08-31T11:01:19Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 10, No 1 (2021); 1-15
Pangkalan Gojek : Ruang Produk Kapitalisme Digital
Dhona, Holy Rafika; Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta
Mahatattwo, Gigih; Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta
2021-07-19 12:51:16
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/3039
Komunikasi/Media, Komunikasi Geografi
gojek, cartographic egocentricity, communication geography, space capitalist, Henry Lefebvre
-
en
Gojek driver base is a new social space formed by the tension between the development of communication technology and Indonesian drivers' work practices. It also creates further implications, namely the new meaning of a different space and new working model. Unfortunately, the communication dynamic in this event has not received much attention from communication scholars in Indonesia. Using the ethnography of space, this study found three things. First, Gojek drivers ambivalently interpret their base as 'office', but they did not consider their actions at the base as a work activity. This mystifies Gojek free drivers as 'casual workers'. Second, the absence of bases in the representation of space in the Gojek application forces driver to producing these bases independently. The cellular navigation, which gave rise to egocentric cartographic readings, became Gojek's instrument to intervene in a concrete space by making the driver the anchor of the production of a new social space. Third, the drivers then live the base with the image of brotherhood between the members of the base. They even become workers who can regulate themselves, which is in line with the logic of efficiency by digital capitalism such as Gojek.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/1588
2018-05-30T14:18:04Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1588
2018-05-30T14:18:04Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 6, No 1 (2017); 51-59
Etnografi Komunikasi Pada Tiga Generasi Anggota Perkumpulan Marga Ang Di Bagansiapi-Api
Joko, Sujana; Universitas Bunda Mulia
Marta, Rustono Farady; Universitas Bunda Mulia
2017-12-11 13:53:20
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1588
Etnografi Komunikasi, Interaksi Fisher, Perkumpulan Marga Ang, Pola Komunikasi
en
Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu mengenai interaksi dan pola komunikasi yang terjadi dalam perkumpulan marga Ang sebagai klan keluarga terbanyak dan yang pertama menemukan kota Bagansiapi-api. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode etnografi komunikasi. Studi ini diperkuat oleh teori Interaksi Fisher (dalam Morissan, 2014) dan pola komunikasi oleh Effendy (1989) untuk membahas hasil penelitian. Subjek penelitian yang dilibatkan antara lain seorang key informant dan empat informan yang merupakan anggota aktif serta empat informan yang merupakan anggota pasif dari perkumpulan marga Ang. Melalui hasil penelitian ini ditemukan seluruh tahapan interaksi Fisher hanya terjadi pada generasi ketiga pada kelompok aktif dan generasi pertama kelompok pasif. Pada kelompok aktif menggunakan pola komunikasi multi arah, hanya generasi ketiga yang menerapkan pola komunikasi dua arah. Di sisi lain, pada kelompok pasif hanya terdapat pola komunikasi satu arah di generasi pertama dan tidak ada pola komunikasi yang terjadi pada generasi muda.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/3457
2021-12-14T10:36:08Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/3457
2021-12-14T10:36:08Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 10, No 2 (2021); 141-152
Kajian Tentang Komunitas Virtual: Kesempatan dan Tantangan Kajian di Bidang Ilmu Komunikasi
Widyaningrum, Anastasia Yuni; Widya Mandala Catholic University Surabaya
2021-12-08 13:56:38
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/3457
komunitas virtual; ruang siber; komunitas; teknologi infomasi komunikasi
id
This article is a literature review on virtual communities from phenomena, theories to the application of methods and research opportunities and challenges. The Internet removes the constraints of space and time and allows individuals to be connected from multiple locations and across identities. Using Sociological thinking about gemeinschaft and gesselschaft to explain the existence of communities in the internet era called virtual communities, this literature review seeks to apply them in the study of Communication Science. Various studies on virtual communities have been driven by rapid development of social media which enable long distance communication among people living in the different places all over the world. Artikel ini merupakan kajian literatur mengenai komunitas virtual dari fenomena, teori hingga aplikasi metode dan peluang serta tantangan penelitian. Internet meniadakan kendala ruang dan waktu dan memungkinkan keterhubungan individu dari berbagai lokasi dan lintas identitas. Menggunakan pemikiran sosiologi tentang gemeinschaft dan gesselschaft untuk menjelaskan keberadaan komunitas di era internet yang disebut dengan komunitas virtual, kajian literatur ini berusaha untuk menerapkannya dalam kajian ilmu komunikasi. Berbagai kajian mengenai komunitas virtual muncul dikarenakan salah satunya perkembangan media sosial yang memungkinkan individu yang tersebar secara fisik berinteraksi di dunia maya.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/1625
2018-03-19T09:20:12Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1625
2018-03-19T09:20:12Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 4, No 1 (2015); 42-63
Motif Pelajar Sman 1 Wungu Madiun Dalam Penggunaan Media Sosial
Intan, Theresia; Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
2015-03-19 00:00:00
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1625
Motif, Media Sosial, Remaja
en
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motif Pelajar SMAN 1 Wungu Madiun dalam Penggunaan Media Sosial. Sehingga, diharapkan hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai referensi penelitian motif dengan teori uses and gratification terutama pada media yang berbasis internet. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif, metode survey dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 siswa SMAN 1 Wungu Madiun. Hasil Penelitian ini adalah motif tertinggi dalam penggunaan media sosial oleh siswa SMAN 1 Wungu, di Madiun, adalah motif informasi.
Motif terendah dalam penggunaan media sosial oleh siswa SMAN 1 Wungu, di Madiun, adalah motif hiburan.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/3295
2021-12-08T12:56:47Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/3295
2021-12-08T12:56:47Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 10, No 2 (2021); 225-238
Strategi Dialektika Relasional Pasangan Suami Isteri di Masa Pandemi Covid-19
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/3295/8390
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/3295/8392
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/3295/0
Putri, Elisha Kristian; Universitas Kristen Petra Surabaya
Lesmana, Fanny; Universitas Kristen Petra Surabaya
Yoanita, Desi; Universitas Kristen Petra Surabaya
2021-12-08 13:56:38
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/3295
covid-19; dialektika relasional; komunikasi pernikahan; pasutri
id
This research was conducted to determine the relational dialectics strategy of married couples facing the Covid-19 pandemic. There were two couples as interviewees, the first spouse experienced work from home (WFH). The second one whose husband has worked from office (WFO). This research uses a qualitative approach with a case study method. Based on the findings of the data obtained, it shows that the WFH pair is more directed at autonomy, stability and closedness, while the WFO pair refers to connection, change and openness. From the research conducted, researchers can find five things that can cause dialectical tension for couples during a pandemic. First, the closeness of the partner depends on the age and character of the child. Second, work determines the interaction of partners during a pandemic. Third, family backgrounds shape relationships in the family. Fourth, character and personal preferences shape responses in relationships. Finally, adaptations and communication alternatives facing the pandemic. Then the strategies that are mostly used by both partners are segmentation and integration. It is also seen how communication is an important (key) in forming an agreement by adjusting between partners. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui strategi dialektika relasional pasangan suami isteri di masa pandemi Covid-19. Terdapat dua pasangan sebagai narasumber, pasangan pertama mengalami work from home (WFH) dan pasangan kedua yang suaminya telah work from office (WFO). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus dan teori dialektika relasional. Berdasarkan temuan data yang diperoleh menunjukkan pasangan WFH lebih mengarah pada autonomy, stability dan closedness sedangkan pasangan WFO merujuk pada connection, change dan openness. Ditemukan lima hal yang dapat menimbulkan tegangan dialektika bagi pasangan di masa pandemi. Pertama, kedekatan pasangan dipengaruhi oleh usia dan karakter anak. Kedua, pekerjaan menentukan interaksi pasangan di masa pandemi. Ketiga, latar belakang keluarga membentuk hubungan dalam keluarga. Keempat, karakter dan preferensi pribadi membentuk respon dalam hubungan. Terakhir, adaptasi dan alternatif komunikasi dalam menghadapi masa pandemi. Mayoritas strategi yang digunakan kedua pasangan adalah segmentasi dan integrasi. Dapat disimpulkan komunikasi adalah kunci dalam membentuk kesepakatan dengan menyesuaikan diri antar pasangan.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/1680
2018-05-18T07:12:07Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1680
2018-05-18T07:12:07Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 2, No 1 (2013); 36-41
lklim Komunikasi Organisasi dan Kepuasan Komunikasi Organisasi
Yuliastuti, Maria; Fakultas Komunikasi Unika Widya Mandala Surabaya
2013-05-18 00:00:00
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1680
komunikasi organisasi, iklim, kepuasan
en
Persaingan di dunia pendidikan, khususnya pada Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sangatlah ketat. Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) merupakan salah satu PTS di Surabaya yang pada kurun waktu
lima tahun terakhir telah mendirikan empat fakultas baru. Memifiki Fakultas baru merupakan tantangan tersendiri bagi seluruh civitas akademika UKWMS, terutama karyawan yang berkerja di fakultas yang belum lama berdiri.
Disini tenaga kependidikan bagian administrasi tidak merekrut karyawan baru. Sebelumnya karyawan sudah nyaman dan mudah beradaptasi, namun kini harus dipindahkan ke unit kerja lain sehingga memiliki porsi pekerjaan
dan tuntutan yang berbeda. Terdapat lima kategori besar dasar iklim komunikasi organisasi, yakni anggota organisasi, pekerjaan dalam organisasi, praktik-praktik pengelolaan, struktur organisasi, dan pedoman organisasi (Pace & Faules, 2010: 149-150). Apabila iklim komunikasi organisasi di empat fakultas baru ini mampu memberikan kepercayaan, keputusan partisipasif, kejujuran hingga keterbukaan, maka akan sangat berpengaruh juga pada kepuasan komunikasi. Kepuasan dalam perolehan informasi, kualitas media yang digunakan hingga komunikasi yang berlangsung antara atasan dan bawahan atau sebaliknya. Dari hasif penelitian, didapat 'lklim Komunikasi Organisasi' di UKWMS masuk dalam tingkat iklim komunikasi organisasi bertolak belakang sedangkan 'Kepuasan
Komunikasi Organisasi' di UKWMS masuk dalam kategori tingkat kepuasan komunikasi organisasi menengah.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/1686
2018-05-30T14:16:55Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1686
2018-05-30T14:16:55Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 2, No 2 (2013); 102-115
Pemaknaan Pasangan Suami lstri yang Baru Menikah (Early Married) terhadap Keluarga Sejahtera lndonesia pada N C KB BKKBN Versi Shireen Sungkar dan Tengku Wisnu
Yuni W, Anastasia
HP, Theresia Intan
2018-05-30 16:16:30
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1686
Iklan, Kesejahteraan Keluarga
id
Tujuan produksi media dan pemaknaan masyarakat seringkali tidak menemukan titik temu. Dalam kaitan inilah, penelitian "Pemaknaan Pasangan Suami lstri Yang Baru Menikah (Early Married) Terhadap Keluarga Sejahtera lndonesia pada TVC KB BKKBN Versi Shireen Sungkar dan Tengku Wisnu" dilaksanakan. Berusaha untuk mengetahui bagaimana pasangan suami istri dalam memaknai keluarga sejahtera. Menggunakan reception analysis sebagai metode yang digunakan penelitian ini menghasilkan data bahwa masyarakat masih belum mendapatkan pesan utama dari TVC tersebut Masyarakat masih memaknai WC tersebut sebagai bentuk iklan biasa seperti iklan yang lainnya. Tujuan utama untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat masih belum tercermin dari diskusi selama FGD. TVC tersebut masih berkutat soal symbol dan mitos mengenai sejahtera dari kacamata masyarakat yang berkecukupan secara ekonomi. Pemaknaan simbol masih berkutat pada kelas sosial.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/3747
2023-07-31T16:31:26Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/3747
2023-07-31T16:31:26Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 11, No 1 (2022); 25-37
Pengalaman Komunikasi Kesehatan pada Anak Didik Pemasyarakatan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak
Yasmin, Syaza; Padjadjaran University
2022-07-13 00:00:00
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/3747
Human Communication
andikpas; komunikasi kesehatan; pelayanan kesehatan; pengalaman komunikasi
id
Setiap anak dan remaja berhak untuk menjalani masa pertumbuhan yang baik dan sehat. Hal ini termasuk pada Anak Didik Pemasyarakatan (Andikpas) yang berada dalam Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA). “Andikpas” adalah istilah khusus yang diberikan kepada remaja yang melakukan tindak kriminal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengalaman “Andikpas” dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, motif serta pemaknaan terhadap pelayanan kesehatan yang ada di LPKA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, metode fenomenologi dengan teknik pengumpulan data wawancara pada empat orang “Andikpas”. Hasil penelitian diketahui bahwa adanya “Andikpas” yang melapor kepada petugas dan teman jika mengalami sakit. Namun adanya “Andikpas” yang menahan diri untuk tidak menyampaikan rasa sakit. “Andikpas” tersebut berusaha untuk menyembunyikan rasa sakit dan kendala yang dihadapi. Motif yang mendorong “Andikpas” untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yakni motif kesembuhan diri yang termasuk dalam in order to motives dan motif kepatuhan yang berkaitan dengan because motives. “Andikpas” memaknai pelayanan kesehatan sebagai suatu sarana yang diberikan LPKA dengan tujuan agar “Andikpas” dapat menjalani aktivitas pembinaan dengan baik.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/1706
2018-07-25T07:45:19Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1706
2018-07-25T07:45:19Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 6, No 2 (2017); 63-91
Motif Mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Dalam Menggunakan Media Sosial
Nugraheni, Yuli; Univ. Katolik Widya Mandala Surabaya
Widyaningrum, Anastasia Yuni; Univ. Katolik Widya Mandala Surabaya
2018-07-24 15:36:11
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1706
uses and gratification, motif, mahasiswa, media social
en
Theory Uses And Gratification menjelaskan bagaimana manusia aktif terhadap media. Teori ini sekaligus mengkoreksi perkembangan teori sebelumnya bahwa manusia diasumsikan pasif terhadap media. Dalam Uses and Gratification, kebutuhan mendasari manusia untuk mempunyai motif dalam penggunaan media dan diujungnya adalah puas atau tidak. Penelitian ini berhenti pada motif apa yang mendasari manusia/masyarakat atau mahasiswa sebagai populasi dalam penelitian ini dalam penggunaan media social.Menggunakan sampel sejumlah 350 mahasiswa dari keseluruhan populasi berjumlah 5197 mahasiswa. Menggunakan stratified random sampling, penelitian berusaha untuk bisa memberikan deskripsi mengenai motif mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden mayoritas yang diperoleh adalah mahasiswa yang menjalani kuliah di semester I hingga VI, mayoritas responden berjenis kelamin perempuan, mayoritas responden memiliki pengeluaran rata-rata perbulan satu hingga dua juta rupiah, mayoritas responden memiliki 1 gadget, mayoritas responden memiliki lebih dari 3 akun di media sosial, mayoritas responden memilih jenis media sosial yang digunakan adalah instagram dan mayoritas responden memiliki lama penggunaan media sosial 4 hingga 6 jam perhari. Motif tertinggi yang ditemukan pada mahasiswa UKWMS dalam mengunakan media sosial adalah motif pass time, disusul motif information seeking, motif information sharing dan motif entertaint.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/4278
2022-12-20T00:36:54Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/4278
2022-12-20T00:36:54Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 11, No 2 (2022); 118-136
Persepsi Publik, Kapasitas Personal dan Kepemimpinan Presiden Joko Widodo dalam Mengatasi Pandemi Covid-19
Ahmad, Nyarwi; Universitas Gadjah Mada
2022-12-19 13:45:37
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/4278
Ilmu komunikasi; komunikasi politik
Persepsi publik; kepemimpinan presiden; pandemi covid 19; Joko Widodo; preferensi politik.
id
This article is directed to examine how did Indonesian people perceived Joko Widodo’s personal competence and leadership resiliency during the covid-19 pandemic era and the degree to which did political preference of these people on political party carry out effects on such perceptions. Focusing on these issues, this article adopts concepts of presidential leadership, personal competence, resilient leadership and political preference, collects the survei data derived from 1200 respondents using a multistage random sampling and extracts the survei data using descriptive and cross tabulation statistical analyses. The finding indicates that the Indonesian people’ perception of Joko Widodo’s personal competence and leadership resiliency to handle covid-19 pandemic-related problems varied. Most of them perceived that President Joko Widodo had personal competence and leadership resiliency to manage covid-19 pandemic. Polical preference of these people on political party are likely to determine these perceptions however. These evidences confirms that not merely a perception bias among these people regarding Joko Widodo’s personal competence and leadership resiliency to manage covid-19 pandemic-related problems keep evolving, but also political preference of these people on political party have been taking place as a determinant factor. This hints that a perception bias remained taking shape as influential factor that determines the development of Indonesian (electoral) politics. AbstrakArtikel ini dimaksudkan untuk membahas bagaimana bagaimana masyarakat di Indonesia mempersepsikan kemampuan personal dan ketangguhan kemimpinan presiden Joko Widodo dalam mengatasi wabah covid 19 dan juga sejauh mana preferensi politik mereka pada parpol berdampak pada persepsi mereka mengenai hal tersebut. Dengan fokus pada kedua hal tersebut, penulis, dalam artikel ini, mengadaptasi konsep kepemimpinan presiden, kapasitas personal, ketangguhan kepemimpinan dan preferensi politik sebagai kerangka konsep dan melakukan survei nasional di 34 Propinsi pada bulan April 2021. Data survei dikumpulkan dari 1200 responden yang dipilih dengan metode multistage random. Data survei tersebut dianalisis dengan analisis statistik deskriptif dan tabulasi silang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi publik terkait dengan kemampuan personal dan ketangguhan kemimpinan presiden Joko Widodo dalam mengatasi wabah covid 19 cukup beragam. Namun mayoritas publik berpandangan bahwa Presiden Joko Widodo memiliki kemampuan personal dan ketangguhan kemimpinan presiden Joko Widodo dalam mengatasi wabah covid 19 tersebut. Pilihan politik terhadap parpol dalam Pemilu Legislatif 2019 menentukan persepsi tersebut. Temuan tersebut mengindikasikan adanya bias persepsi publik terkait dengan kemampuan personal dan resilensi kepemimpinan seorang presiden dalam penanganan bencana, seperti wabah pandemi dan bias persepsi tersebut ditentukan oleh preferensi politik publik terhadap partai politik. Hal ini mengindikasikan bahwa bias persepsi publik masih menjadi faktor yang berpengaruh yang dapat menentukan perkembangan politik electoral di Indonesia.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/1746
2018-09-04T07:43:07Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1746
2018-09-04T07:43:07Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 7, No 1 (2018); 46-66
Sikap Pelanggan Listrik Pascabayar Kabupaten Bangkalan Mengenai Sosialisasi Program Listrik Pintar Pt Pln (Persero) Ranting Bangkalan
Syafitri, Amanda; FIKOM Unika Widya Mandala Surabaya
Nugraheni, Yuli; yulinugraheni@ukwms.ac.id
2018-09-04 09:05:03
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1746
Sikap, Sosialisasi program listrik pintar, PT PLN (Persero) Ranting Bangkalan.
id
Penelitian dengan judul Sikap Pelanggan Listrik Pascabayar Kabupaten Bangkalan Mengenai Sosialisasi Program Listrik Pintar PT PLN (Persero) Ranting Bangkalan, bertujuan untuk mengetahui bagaimana sikap pelanggan listrik pascabayar Kabupaten Bangkalan mengenai sosialisasi program listrik pintar PT PLN (Persero) Ranting Bangkalan. Pemilihan lokasi berdasarkan data yang diperoleh, menunjukkan bahwa tunggakan listrik terbesar berada pada Kabupaten Bangkalan, sehingga perlu adanya strategi untuk mengubah sikap. Sosialisasi bertujuan untuk mengubah sikap pelanggan listrik pascabayar agar mau mengubah sikap untuk beralih ke listrik pintar, sehingga memerlukan evaluasi bagaimana sikap pelanggan listrik pascabayar. Sikap ditinjau dari tiga komponen yaitu kognitif, afektif dan konatif yang berdasarkan elemen komunikasi dalam sosialisasi yaitu komunikator, komunikan, pesan, saluran dan noise. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Peneliti menggunakan metode penelitian survei dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Hasil dari penelitian ini menunjukkan sikap pelanggan listrik pascabayar memiliki kecenderungan yang negatif, sehingga responden cenderung tidak memberikan dukungan terhadap sosialisasi program listrik pintar. Pelanggan listrik pascabayar Kabupaten Bangkalan mengetahui dan menyetujui sosialisasi program listrik pascabayar, namun tidak memiliki kecenderungan untuk beralih.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/4080
2022-12-20T00:36:54Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/4080
2022-12-20T00:36:54Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 11, No 2 (2022); 190-205
The Relationship Between Mother’s Safety Competency and The Risk Perception in Sharenting Activities
Puspita, Birgitta Bestari; Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Edvra, Paulus A; Universitas Gadjah Mada
2022-12-19 13:45:41
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/4080
Children’s privacy; East Java; Safety competencies; mothers; risk perception
en
Social media has attracted many groups of society to use it for various goals. Some parents use it as digital gallery for their children’s photographs, which is now becomes common digital activity in Instagram. In the midst of Instagram popularity, there is risk, lurks children’s safety. The risk includes misuse of children’s images or even kidnapping threat. The activity of sharing online information about children by parents is known as ‘sharenting’, which is mostly practiced by mothers. By practicing ‘sharenting’, they might violate children’s privacy rights. To avoid this, parents' digital literacy skill is needed. Parents’ digital literacy may affect their skill in using digital media, including safety competency. Thus, this research aims to measure the relationship between mother’s safety competencies and risk perception of children’s privacy in ‘sharenting’ activities. The method for this research is web survey, using questionnaire to collect the data from 385 mothers who have children under 13 years old, in accordance with Instagram’s age restriction policy, who live in East Java. The results show that the safety competency factor only correlates 14.4% with the mothers' risk perceptions of children's privacy. Another factor of 85.6% is not seen in this study. The weak relation between mothers’ safety competency and their risk perception of child’s privacy in this research shows that there are many other factors that can be explored in the future research.ABSTRAK Media sosial menarik banyak kalangan masyarakat untuk menggunakannya dengan berbagai tujuan. Beberapa orang tua menggunakannya sebagai galeri digital untuk foto anak-anak mereka, yang sekarang menjadi aktivitas digital yang umum di Instagram. Di tengah popularitas Instagram, terdapat risiko yang mengintai keselamatan anak-anak. Risiko tersebut termasuk penyalahgunaan gambar anak-anak atau bahkan ancaman penculikan. Kegiatan berbagi informasi daring tentang anak oleh orang tua dikenal dengan istilah ‘sharenting’, yang paling banyak dilakukan oleh para ibu. Dengan mempraktikkan 'sharenting', mereka mungkin melanggar hak privasi anak-anak. Untuk menghindari hal tersebut, orang tua perlu memiliki keterampilan literasi digital. Literasi digital orang tua dapat memengaruhi keterampilan mereka dalam menggunakan media digital, termasuk kompetensi keamanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur hubungan antara kompetensi keamanan ibu dan persepsi risiko atas privasi anak dalam kegiatan 'sharnting'. Metode penelitian yang digunakan adalah survei web, dengan menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data dari 385 ibu yang memiliki anak di bawah 13 tahun, sesuai dengan kebijakan pembatasan usia Instagram, yang tinggal di Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kompetensi keamanan hanya berkorelasi 14,4% dengan persepsi risiko ibu terhadap privasi anak. Faktor lain sebesar 85,6% tidak terlihat dalam penelitian ini. Lemahnya hubungan antara kompetensi keselamatan ibu dan persepsi risiko mereka terhadap privasi anak dalam penelitian ini menunjukkan bahwa masih banyak faktor lain yang dapat dieksplorasi dalam penelitian selanjutnya.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/4641
2023-07-31T15:14:31Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/4641
2023-07-31T15:14:31Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 12, No 1 (2023); 14-24
Pendekatan Materialist untuk Studi Komunikasi Indonesia
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/4641/13275
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/4641/13743
Dhona, Holy Rafika; Universitas Islam Indonesia
2023-07-31 17:14:25
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/4641
communication studies; cultural studies; media studies
cultural studies; komunikasi; media; pendekatan materialist.
-
id
ABSTRACT This paper advocates for a materialist approach to studying communication in Indonesia. This paper questions the communication/media study approach in Indonesia, which only has two approaches when looking at the ontological reality of communication: message transmission or meaning production. This paper explains that these two approaches are not absolute truths. Both of these approaches are historical products and have contributed to the stagnation of communication studies, so an alternative approach, such as a materialist approach, is needed in communication studies. This paper then describes some of the initial ideas of the materialist approach which defines communication as the circulation of people, ideas, information and capital. Furthermore, this paper also shows the development of this approach in several regions such as Europe and North America, where communication studies are understood as studies of material realities that are neglected as objects of communication studies by the message transmission process approach and the meaning production approach. This paper then outlines several alternative syntheses for developing approaches in communication studies in Indonesia, including alternative fields proposed by North American scholars namely; political economy, technological infrastructure, space, body and discourse. As a recommendation, this paper calls on Indonesian communication scholars to discuss and practice a materialist approach so that their studies will not only be limited to issues of media content, meaning, or media-centric things.ABSTRAKTulisan ini adalah upaya mengadvokasi pendekatan materialist dalam studi komunikasi di Indonesia. Untuk mengusulkan pendekatan ini, tulisan ini mempersoalkan pendekatan studi komunikasi/media di Indonesia yang hanya memiliki dua pendekatan ketika melihat realitas ontologis komunikasi; sebagai proses transmisi pesan atau sebagai proses produksi makna. Tulisan ini menjelaskan bahwa dua pendekatan ini bukan kebenaran absolut. Kedua pendekatan tersebut merupakan produk sejarah dan turut menjadi penyebab studi komunikasi berada dalam stagnansi, sehingga dibutuhkan pendekatan alternatif dalam studi komunikasi seperti pendekatan materialist. Tulisan ini kemudian menjelaskan beberapa gagasan awal pendekatan materialist yang mendefinisikan komunikasi sebagai sirkulasi orang, ide, informasi dan modal/kapital. Lebih jauh, tulisan ini juga menjelaskan perkembangan pendekatan ini di beberapa wilayah seperti Eropa dan Amerika Utara, dimana studi komunikasi dipahami sebagai studi atas realitas material yang tidak dianggap sebagai objek studi komunikasi oleh pendekatan proses transmisi pesan dan pendekatan produksi pemaknaan yang berfokus pada realitas simbolik/virtual. Tulisan ini kemudian menguraikan beberapa sintesis alternatif untuk perkembangan pendekatan dalam studi komunikasi di Indonesia termasuk di antaranya alternatif bidang yang diusulkan oleh para sarjana Amerika Utara yakni; ekonomi politik, infrastruktur teknologi, ruang, tubuh dan wacana. Sebagai rekomendasi, tulisan ini memanggil para sarjana komunikasi Indonesia untuk mendiskusikan dan mempraktikkan pendekatan materialist sehingga studi mereka tidak hanya akan terbatasi pada masalah pesan, makna atau pembahasan yang terfokus pada media.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/1831
2018-12-19T10:39:47Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1831
2018-12-19T10:39:47Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 7, No 2 (2018); 154-186
Gaya Retorika Pasangan Kandidat Cagub & Cawagub DKI Dalam Acara Debat Politik
Aritonang, Agusly Irawan; Universitas Kristen Petra Surabaya
2018-12-19 11:39:33
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1831
Ilmu Komunikasi
style of political rhetoric, the local leader election of DKI, political communication.
en
The local leaders election of DKI is an example of arena in which the candidates play their own political rhetoric to fight for the voters’ heart. Through the political debates, the candidates have the chances to explain who they are, their vision, and the programs they want to do. With the specific rethoric style, a candidate as a political comunicator has a chance to comunicate with the audiences as well as to impress them as the final goal. This study tries to capture how the styles of political rhetoric of each candidate, both candidates for governor and vice governor are demonstrated. A study, with qualitative approach, on debate video of candidates for governor and vice governor of DKI discovers a scheme of rhetoric style of Agus Yudhoyono which combines rhetoric style of exhortive, personal branding, and bureaucratic. Syliviani Murni puts priority on bureaucratic, formal, and exhortive. Basuki Tjahjana Purnama tends to be more spread with combines open, personal branding and also formal and bureaucratic. On the other hand, Djarot is more familiar with the rhetoric style of bureaucratic and exhortive. Anies Basewedan is so intens with the rhetoric style of personal branding and the combination of bureaucracy and exhortive. Sandiaga Uno tends toward rhetoric style of personal branding.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/277
2013-04-25T11:15:52Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/277
2013-04-25T11:15:52Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 1, No 1 (2012)
Komunikasi Antar-Pribadi: Strategi Manajemen Konflik Pacaran Jarak Jauh
Gayle, Nira Tabitha; FIKOM UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
Nugraheni, Yuli; FIKOM UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
2013-04-25 12:36:14
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/277
pacaran jarak jauh, strategi manajemen konflik.
en
Strategi manajemen konflik pacaran jarak jauh sangat diperlukan dan menjadi topic yang menarik, tulisan ini memaparkan bagaimana mahasiswa Univeristas Katolik Widya Mandala Surabaya mempertahankan hubungan pacaran mereka yang longdistance. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara mendalam kepada narasumber berdasarkan pada kajian Devito tentang berbagai macam management strategi untuk dapat menyelesaikan sebuah konflik dengan pasangan seperti Strategi Menang - Kalah dan Menang – Menang, Avoidance and Active Fighting Strategies, Force and Talk Strategies, Face Detracting and Face Enhancing Strategies, Verbal Aggresiveness and Argumentativeness Strategies. Dimana strategi tersebut dapat mempengaruhi hubungan seseorang dalam menyelesaikan konflik. Dalam menjalani hubungan jarak jauh, selalu ada konsekuensi yang harus dihadapi oleh sepasang individu. Dimana konsekuensi
tersebut akan menyulitkan, dan dibutuhkan komunikasi. Komunikasi sangatlah penting dalam menjalani sebuah hubungan, baik itu hubungan pacaran, persahabatan, suami-istri. Karena komunikasi merupakan satu faktor munculnya
konflik selain kecemburuan. Dan jika konflik seringkali terjadi dalam sebuah hubungan, maka gunakan strategi sebaik mungkin. Dan temuan dalam tulisan ini menunjukkan bahwa beberapa strategi yang lebih sering digunakan adalah
strategi menang-kalah, menang-menang, avoidance and fighting strategies, Verbal Aggresiveness and Argumentativeness Force and Talk strategies.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/768
2016-03-16T16:54:33Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/768
2016-03-16T16:54:33Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 4, No 2 (2015)
“Si Loko” sebagai Maskot PT. Kereta Api Indonesia
Rahayu, Dian Permata Sari
Priyatna, Centurion Chandratama
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/768
en
Upaya meningkatkan promosi dan komunikasi pemasaran, PT. Kereta Api Indonesia
menetapkan Si Loko sebagai maskot PT. KAI dan juga duta yang memberikan berbagai
informasi yang ingin diketahui oleh masyarakat pengguna kereta api. Si Loko adalah tokoh
imajiner yang diciptakan untuk menjadi maskot PT. KAI yang digunakan untuk menyapa
pelanggan dan stakeholder kereta api secara langsung. Sebagai duta PT. KAI, Si Loko juga
merupakan wujud peningkatan pelayanan kepada pelanggan berkaitan dengan kebutuhan
informasi produk maupun kebijakan yang dikeluarkan perusahaan yang juga dapat digunakan
sebagai media promosi dan komunikasi pemasaran. Penelitian ini bermaksud mengungkap
maksud penunjukan, fungsi, dan penetapan Si Loko sebagai maskot PT Kereta Api Indonesia.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.Hasil penelitian
menunjukan bahwa penetapan Si Loko Sebagai Maskot PT. Kereta Api Indonesia (Persero),
dilakukan karena perusahaan ingin menunjukkan sebuah perubahan dimana perusahaan tidak
hanya mengembangkan sarana transportasinya saja, melainkan juga dapat memberikan harapan
baru bagi pengembangan perkeretaapian di Indonesia yang semakin dekat dan peduli dengan
masyarakat. Selain itu, Si Loko juga menjadi sarana mediator komunikasi antara perusahaan
dengan masyarakat.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/4657
2023-08-07T04:55:43Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/4657
2023-08-07T04:55:43Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 12, No 1 (2023); 80-93
Komunikasi Interpersonal Termediasi Pekerja Laki-Laki Pengguna Badoo: Resiprokal dan Tak Terburu-buru
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/4657/13228
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/4657/14132
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/4657/14133
Suyanto, Yessica; President University
Supardi, Achmad; (Scopus ID : 57204655054) President University, Bekasi
2023-07-31 17:14:28
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/4657
communication, communication theory, online platforms
Komunikasi Interpersonal, Pekerja, Badoo, Kencan Online
id
ABSTRACTCultural pressure to marry soon is not only experienced by women but also by men. Working adult men are under more intense pressure because they are considered mature, well-established, and culturally positioned as carriers of family/surname names. Amid the pressure of limited time and the perception of higher risk in offline communication, more and more people are using online dating applications to initiate interpersonal communication in search of partners, one of which is Badoo. Using a phenomenological research design with main data from interviews and documentation of informant conversations in Badoo, this study identified the characteristics of interpersonal communication among male workers in Bekasi: driven by practicality, prioritizing privacy, highly determined by reciprocity, and preferring medium pace of communication. The purpose of their interpersonal communication is mainly to find friends to then be chosen as partners. Communication through online dating applications was chosen because it is considered practical, protects privacy, and is better at neutralizing psychological barriers such as shame and self-doubt. Communication via Badoo functions as a starting point for building chemistry before moving on to offline relationships. As a means of first assessment and screening, interpersonal communication that occurs at Badoo can be interrogative. The informants used reciprocity as an indicator as well as a variable for the effectiveness of interpersonal communication.ABSTRAKTekanan kultural untuk segera menikah bukan hanya dialami perempuan, namun juga laki-laki. Bahkan, laki-laki dewasa yang sudah bekerja mendapat tekanan yang lebih intensif karena mereka dianggap matang, mapan, dan secara kultural diposisikan sebagai pembawa nama keluarga/marga. Di tengah himpitan waktu yang terbatas dan persepsi risiko yang lebih tinggi dalam komunikasi luring, makin banyak orang yang menggunakan aplikasi kencan daring untuk memulai komunikasi interpersonal guna mencari pasangan, salah satunya Badoo. Menggunakan desain penelitian fenomenologi dengan data utama wawancara dan dokumentasi percakapan informan di aplikasi Badoo, penelitian ini mengidentifikasi empat karakteristik komunikasi interpersonal para pekerja laki-laki di Bekasi: didorong oleh kepraktisan, mengedepankan privasi, sangat diwarnai oleh sikap timbal balik, dan lebih menyukai kecepatan komunikasi sedang. Tujuan komunikasi interpersonal mereka terutama mencari teman untuk kemudian yang terpilih menjadi pasangan. Komunikasi melalui aplikasi kencan daring dipilih karena dinilai praktis, melindungi privasi, dan bisa meruntuhkan hambatan psikologis seperti rasa malu dan tidak percaya diri. Komunikasi melalui Badoo difungsikan sebagai titik awal membangun chemistry sebelum berlanjut ke hubungan luring. Sebagai sebuah sarana penjajagan pertama kali dan skrining, komunikasi interpersonal yang terjadi di Badoo bisa bersifat interogatif. Informan menjadikan sikap timbal balik sebagai indikator sekaligus variabel efektivitas komunikasi interpersonal..
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/2030
2019-07-29T09:25:36Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/2030
2019-07-29T09:25:36Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 8, No 1 (2019); 45-73
Implementasi Manajemen Kampanye Anti Narkoba BNNP Riau dalam Diseminasi P4GN pada Masyarakat
Alfiati, Nadra -; Universitas Islam Indonesia
Tanjung, Sumekar; Universitas Islam Indonesia
2019-07-22 11:43:41
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/2030
communications
narkoba, implementasi, manajemen kampanye, BNNP
id
Riau menjadi salah satu kota besar di Indonesia yang semakin banyak memiliki pengguna narkoba dan narkoba, terutama di kalangan remaja. Dari data yang diperoleh, 70 persen pengguna narkoba berasal dari siswa sekolah menengah dan perguruan tinggi, dan sekitar 40 persen orang dewasa. Menghadapi kenyataan ini diperlukan kampanye oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi Riau. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan implementasi manajemen kampanye dalam kampanye anti narkotika di BNNP Riau, dan untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi oleh Seksi Pencegahan Bagian P2M dalam mengimplementasikan kampanye tanpa narkoba. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dengan pendekatan kualitatif. Penulis melakukan wawancara terhadap tiga narasumber, dengan sumber utama yaitu Kepala Seksi Pencegahan yang berlokasi di Kantor BNNP Riau. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori, yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, mobilisasi, dan pemantauan atau evaluasi. Namun, selama fase evaluasi, Bagian Pencegahan kurang melakukan survei kepada khalayak kampanye tanpa narkoba. Ada dua faktor pendukung. Pertama, masyarakat Riau sebagai faktor eksternal, yang memiliki antusiasme terhadap kasus penyalahgunaan narkoba di Riau. Kedua, kekuatan tim kerja sama BNNP Riau sebagai faktor internal. Kurangnya sumber daya manusia menjadi kelemahan dari manajemen kampanye ini.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/921
2017-09-27T12:41:56Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/921
2017-09-27T12:41:56Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 5, No 1 (2016); 1-24
Pemanfaatan Media Sosial Dalam Implementasi Model Komunikasi Kesehatan Reproduksi Remaja
Setianti, Yanti
Dida, Susanne
Puspitasari, Lilis
Nugraha, Aat R.
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/921
Komunikasi Kesehatan, Kesehatan Reproduksi, Remaja dan Media Sosial
en
Kesehatan reproduksi remaja merupakan salah satu masalah kesehatan yang ada di masyarakat Indonesia yang sifatnya masih tabu untuk diperbincangkan secara terbuka. Masalah kesehatan reproduksi ini mendapat perhatian serius karena jumlah kasus dan penyebaran dampaknya semakin meningkat, serta menimbulkan keresahan bagi masyarakat secara psikologis, sosial maupun ekonomi. Beberapa hal yang
mendorong peningkatan kasus kesehatan reproduksi, yaitu meningkatnya keterbukaan masyarakat dalam memberikan informasi melalui media sosial. Berdasarkan latar belakang
ini maka penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pemanfaatan media sosial dalam implementasi model komunikasi kesehatan reproduksi remaja berbasis kearifan lokal melalui media sosial Di Bogor. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif, peneliti berusaha memotret peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian kemudian menggambarkan atau melukiskannya sebagaimana adanya. Hasil
dari penelitian ini adalah informasi mengenai kesehatan reproduksi remaja disebarkan dengan memanfaatkan media sosial dikarenakan di media sosial, para remaja bisa lebih
bersifat terbuka. Media sosial sebagai sarana mencari informasi secara mudah dan instan melalui pemanfaatan teknologi informasi seperti blog yang membahas tentang
kesehatan, dengan catatan sumbernya harus jelas. Selain blog, bentuk media sosial yang sering dan populer digunakan oleh para remaja yaitu facebook dan twitter.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/4715
2023-12-22T20:01:24Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/4715
2023-12-22T20:01:24Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 12, No 2 (2023); 144-156
Pengaruh Motivasi Entertainment, Pass Time, dan Self Presentation Terhadap Hubungan Parasosial Penonton Netflix
Aulia, Aaliyah; Universitas Padjadjaran
Suminar, Jenny Ratna; Universitas Padjadjaran
Prasanti, Ditha; Universitas Padjadjaran
2023-12-22 21:01:19
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/4715
Communication, Media, Digital
Uses and Gratification Theory; Motivasi; Netflix; Hubungan Parasosial
id
The Netflix platform is no longer a stranger today, especially for film lovers during the Covid-19 pandemic. This phenomenon is interesting to study, in terms of knowing the influence of entertainment motivation, pass time and self-presentation on parasocial relationships in Netflix platform streaming users during the Covid-19 pandemic using the uses and gratfications theory as a framework and the initial basis for this research. The data used in this study were collected using a questionnaire with the help of Google Form to facilitate the distribution of questionnaires to Netflix users. Research sampling uses a non-probability sampling method, with a derivative of the convenience sampling method to increase data accuracy. The population in this study are Netflix users in Indonesia. The required sample size is calculated using the help of the G Power application. After obtaining 216 respondents, the data needed was then analysed using multiple linear regression tests on IBM SPSS. The results of this study show that entertainment motivation has a significant effect of 0.271 while self presentation motivation has a significant effect of 0.966 on the parasocial relationships of Netflix viewers during the Covid-19 pandemic. However, pass time motivation has no influence on the parasocial relationship of Netflix viewers during the Covid-19 pandemic.ABSTRAK Platform Netflix bukan menjadi hal yang asing lagi saat ini, terutama bagi para pecinta film pada masa pandemic Covid-19. Fenomena ini menarik untuk diteliti, dalam hal mengetahui pengaruh motivasi entertainment, pass time dan self presentation terhadap hubungan parasosial pada pengguna streaming platform Netflix selama pandemic Covid-19 menggunakan teori uses and gratfications sebagai kerangka berpikir dan landasan awal dibuatnya penelitian ini. Data yang digunakan dalam penelitian ini, dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan bantuan Google Form untuk mempermudah penyebaran kuesioner kepada para pengguna Netflix. Pengambilan sampel penelitian menggunakan metode non-probability sampling, dengan turunan metode convenience sampling untuk menambah akurasi data. Populasi pada penelitian ini adalah para pengguna Netflix di Indonesia. Besaran sampel yang dibutuhkan dihitung menggunakan bantuan aplikasi G Power. Setelah mendapat 216 responden data yang dibutuhkan, selanjutnya dianalisis menggunakan uji regresi linear berganda pada IBM SPSS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan jika motivasi entertainment memiliki pengaruh yang signifikan sebesar 0.271 sedangkan motivasi self presentation memiliki pengaruh yang signifikan sebesar 0.966 terhadap hubungan parasosial penonton Netflix selama pandemi Covid-19. Namun, motivasi pass time tidak memiliki pengaruh pada hubungan parasosial penonton Netflix selama pandemi Covid-19.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/2197
2021-08-30T19:46:20Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/2197
2021-08-30T19:46:20Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 8, No 2 (2019); 165-177
Makna Simbolik Busana Sarung Kyai Ma’ruf Amin
Rustanta, Agustinus; Sekolah Tinggi Tarakanita, Jakarta
HP: 0815 860 34402
2019-12-19 14:21:03
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/2197
Social Science
Sarung, Denotasi, Konotasi, Identitas
id
Penelitian ini tentang bahasa non-verbal Ma’ruf Amin yang identik dengan sarung di setiap event. Fokus penelitian ini adalah Bahasa non-verbal Ma’ruf Amin dengan sarungnya pada acara penetapan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presedien terpilih di kantor KPU pada tanggal 30 Juni 2019 yang lalu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan makna yang terkandung dalam komunikasi nonverbal Ma’ruf Amin dalam artifak busana yang ia kenakan pada saat penetapan Jokowi-Ma’ruf di kantor KPU sebagai pemenang dalam kotestasi pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada 30 Juni 2019. Data penelitian ini adalah foto Ma’ruf Amin dalam acara penetapan Jokowidodo dan Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan wakil Presiden terpilih. Temuan penelitian ini adalah bahwa sarung secara denotasi hanyalah selembar kain yang dijahit sehingga menyerupai tabung yang dipakai sebagai penutup tubuh. Sarung merupakan alat komunikasi bahwa sarung memiliki makna yang sangat dalam; jati diri bangsa, kesederhanaan, identitas diri, fleksibilitas, keanggunnan, perlawanan pada budaya Barat yang menyebabkan kemerosotan moral, dan Islami.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/986
2017-09-27T10:20:52Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/986
2017-09-27T10:20:52Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 5, No 2 (2016); 1-17
Strategi Komunikasi Pemerintah Kabupaten Pangandaran dalam Pengembangan Ekonomi Kerakyatan Melalui Sektor Pariwisata di Kabupaten Pangandaran
Perbawasari, Susie
Novianti, Evi
2017-06-08 17:39:27
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/986
ekonomi kerakyatan, pariwisata, sosialisasi, strategi komunikasi
id
Penelitian ini berjudul “Strategi Pemerintah Kabupaten Pangandaran Dalam Pengembangan Ekonomi Kerakyatan Melalui Sektor Pariwisata di Kabupaten Pangandaran”. Pangandaran merupakan salah satu obyek wisata andalan kabupaten Pangandaran dan telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi pendapatan asli daerah. Sebagai kawasan andalan nasional dan kawasan wisata unggulan di Jawa Barat, kawasan Pangandaran dan sekitarnya disiapkan untuk dikembangkan sebagai tujuan wisata nasional dan internasional yang mempunyai daya saing dan berbasis masyarakat yang mampu mengoptimalkan sumber daya alam untuk menjamin peningkatan kesejahteraan pelaku ekonomi dengan tanpa merusak lingkungan dan nilai-nilai budaya setempat.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perencanaan dan cara mengomunikasikan strategi pemerintah kabupaten Pangandaran, serta untuk mengetahui hambatan atau kendala yang dihadapi pemerintah kabupaten Pangandaran dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan melalui sektor pariwisata. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Penelitian dilaksanakan di kabupaten Pangandaran.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/5068
2023-12-22T20:01:24Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/5068
2023-12-22T20:01:24Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 12, No 2 (2023); 212-222
Komunikasi Antarbudaya Masyarakat Pendatang Di Pulau Sebatik Perbatasan Indonesia-Malaysia
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/5068/15370
Saleh, Muhammad Hairul; Mulawarman University
Saleh, Muh Harliman; Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang
Oktavianus, Ignasius Dwi; Mulawarman University
2023-12-22 21:01:22
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/5068
Communication; Multiculturalism
communication; intercultural; immigrant; sebatik
id
This study on intercultural communication of migrant communities on Sebatik Island on the Indonesia-Malaysia border examines communication practices between Javanese, Bugis, and Timorese migrants. Using a qualitative approach and collecting data from in-depth interviews and participatory observations, the study found that the process of intercultural communication is created through economic and cultural arenas. Communication in the Javanese economic arena with the Bugis can be seen from the businesses carried out together, such as culinary, hospitality, supermarket businesses and at the same time recruiting Javanese and Bugis as employees of their businesses. In the cultural arena, intercultural communication can be seen from the phenomenon of intermarriage which allows the creation of perceptual similarities between them. Communication in the Timorese economic arena with the Bugis is seen in the vegetable business network which is the main source of income for the Timorese and the recruitment of Timorese as assistants in the Bugis household. Communication in the cultural arena between Timorese and Bugis is also seen in terms of mixed marriages as well as between Javanese and Bugis. Through the economic and cultural arena, there is a change in the mindset of some people which has implications for the creation of a more dynamic and harmonious community condition in the context of communication of border communities with various differences in culture, customs, languages, and religions.ABSTRAK Studi ini tentang komunikasi antarbudaya masyarakat pendatang di Pulau Sebatik perbatasan Indonesia-Malaysia yang mengkaji praktek komunikasi antara pendatang Jawa, Bugis, dan Timor. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan mengumpulkan data dari hasil wawancara mendalam dan observasi partisipasi, studi ini menemukan bahwa proses komunikasi antarbudaya, tercipta melalui arena ekonomi dan budaya. Komunikasi dalam arena ekonomi orang Jawa dengan Bugis terlihat dari bisnis yang dilakoni secara bersama, misalnya bisnis kuliner, perhotelan, supermarket dan sekaligus merekrut orang Jawa dan Bugis sebagai karyawan dari bisnis mereka. Dalam arena budaya, komunikasi antarbudaya terlihat dari fenomena perkawinan campuran yang memungkinkan terciptanya persamaan persepsi di antara mereka. Adapun komunikasi dalam arena ekonomi orang Timor dengan Bugis terlihat pada jaringan bisnis sayur-sayuran yang menjadi sumber penghasilan utama orang Timor dan perekrutan orang Timor sebagai asisten dalam rumah tangga orang Bugis. Komunikasi dalam arena budaya antara orang Timor dengan Bugis juga terlihat dalam hal perkawinan campuran sebagaimana yang terjadi juga antara orang Jawa dengan Bugis. Melalui arena ekonomi dan budaya, terjadi perubahan pola pikir sebagian masyarakat yang berimplikasi pada terciptanya suatu kondisi masyarakat yang lebih dinamis dan harmonis dalam konteks komunikasi masyarakat perbatasan dengan berbagai perbedaan budaya, adat, Bahasa, dan agama.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/2625
2020-08-12T04:55:04Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/2625
2020-08-12T04:55:04Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 9, No 1 (2020); 1-18
Perayaan Undhuh-Undhuh di GKJ Purwokerto sebagai Media Komunikasi Multikultural di Era Globalisasi dalam Membangun Kerukunan
Puspita, Maria; Universitas Jenderal Soedirman
Istyanto, S. Bekti; Universitas Jenderal Soedirman
2020-07-20 11:51:27
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/2625
Communication
Undhuh-Undhuh, Multicultural Communication, harmony.
id
During the annual Pentecostal Celebration by GKJ Purwokerto (Javanese Christian Church of Purwokerto), an event called Undhuh-undhuh (direct translation, “Harvesting”) is held. It serves a gratitude manifestation to God for the harvests. This celebration involves not only members of the congregation, but also surrounding communities and other inter-faith associates. This study aimed to find and to analyze the contextualization attempts of the Undhuh-undhuh celebration as a multicultural communication medium in today's globalized era; purposefully to build national harmony. This study employs the descriptive-qualitative research method. Data was collected through observation (participatory approach), in-depth interviews, and document scrutiny. There are six informants, they are the chairman of the GKJ Purwokerto church council (elders), Chairman of the Youth Committee (of the church), Chairman of Young Gusdurian Banyumas, head of Sapto Darma, head of Kranji ward, and church elders of GKI (Indonesian Christian Church) Gatot Subroto. This study indicates that the wave of diversity is inevitable in religious life. The emerging role of the church to preserve the harmony in diverse community has become an important part. The Church of GKJ Purwokerto, through its Undhuh-undhuh celebration, is able to develop multicultural communication with diverse community; which prone to clash and becomes inharmonious.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/991
2017-09-27T10:20:52Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/991
2017-09-27T10:20:52Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 5, No 2 (2016); 119-139
Remaja, Media Sosial dan Cyberbullying
Natalia, El Chris
2017-06-08 17:39:47
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/991
remaja, media sosial, cyberbullying
id
Media sosial sekarang ini telah menjadi bagian dari kehidupan remaja. Facebook. Twitter, Path dan media sosial lainnya menjadi wadah bagi para remaja untuk berinteraksi. Terlebih lagi, remaja berada pada usia dimana mereka senang mencari perhatian dan membangun pencitraan diri yang baik. Tidak adanya pengontrolan terhadap interaksi dan aktivitas yang dilakukan para remaja tersebut di media sosial bisa
menjadi masalah. Setiap orang dengan bebasnya dapat melakukan aktivitas apapun di media sosial. Cyberbullying menjadi salah satu dampak yang muncul dari aktivitas online. Cyberbullying diartikan secara umum sebagai tindakan bully yang dilakukan seseorang
terhadap orang lain dalam dunia online. Dampak negatif dari cyberbullying dapat dilihat baik secara psikologis maupun fisik. Bahkan ada juga korban yang melakukan bunuh diri akibat cyberbullying. Remaja dengan jiwa yang rentan dapat menjadi pelaku atau korban dari cyberbullying. Mereka yang tidak mengerti tentang etika yang baik secara online biasanya sulit untuk mengontrol perilaku mereka di dunia online.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/2317
2020-08-12T05:06:02Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/2317
2020-08-12T05:06:02Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 9, No 1 (2020); 93-113
Bias Berita Pemilihan Presiden & Wakil Presiden di Media Massa Lokal Madura
Triandika, Lulus Sugeng; Universitas Terbuka
2020-07-20 11:51:28
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/2317
Communication
Media Bias, Mass Media, Framing Analysis, Presidential & Vice President Elections, Radar Madura
id
The alignment of the mass media during the election is common. As a political communication tool, mass media has a strong influence on the public. The topic of the election became favorite news. Both in national and regional scope, mass media make the election as headline news. As a local mass media in Madura, Radar Madura made the arrival of the Presidential & Vice President to Madura as a headline too. Choosing the main news topic and the angle of reporting is the editor's policy. However, what happened was the alignment of the mass media which caused news bias. Therefore, the purpose of this study is to find out how the framing is carried out by Madura Radar. The research will focus on Radar Madura's headlines in the two periods of the election campaigns, namely in 2014-2019 and 2019-2024. The analytical method used is Pan & Kosicky's framing analysis. As a result, Radar Madura tried to be neutral by not highlighting one of the Presidential and Vice President pairs. However, it was found that Madura Radar had made a distinction in framing the news of the arrival of Presidential and Vice Presidential Candidates on Madura Island.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/2689
2021-09-16T08:55:43Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/2689
2021-09-16T08:55:43Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 9, No 2 (2020); 191-213
Integrated Marketing Communication Pada Usaha Industrial Internet of Things - Machine Vision
Teguh, Monika; Universitas Ciputra Surabaya
Niantiara, Aulialukita; Universitas Ciputra Surabaya
Hartansa, Andrea; Universitas Ciputra Surabaya
2020-12-21 14:34:13
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/2689
Communication Sciences; Strategic Communication; Marketing Communication
integrated marketing communication; industry 4.0; internet of things; Machine Vision
en
In this era, the Indonesian government is committed to increase Indonesia competitiveness position towards other countries. To achieve this goal, the Ministry of Industry spur domestic industries to innovate in the face of Industry 4.0. One company that answers this challenge is Machine Vision that focuses on Industrial Internet of Things. It optimizes modernizes, and digitizes the Indonesian industry to help companies grow, maximize productivity, and promote efficiency in business processes. This new and unique type of business has difficulties that must be overcome, where it must be able to penetrate an unusual market. Therefore, this study discussed the strategy of Integrated Marketing Communication (IMC) conducted by Machine Vision. This study uses qualitative descriptive research methods with structured interview data collection techniques. The results of this study are, IMC strategy has been contributed positively to Machine Vision with the division of two groups, namely primary and secondary. The positive impact was assessed from the existence of repeat customers and client interest in content on Machine Vision’s social media. But aside from those positive effects, also found several threats in the future.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/1247
2017-09-14T11:51:23Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1247
2017-09-14T11:51:23Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 3, No 1 (2014); 65-87
Cultivation Analysis Pengaruh Terpaan Program Sinetron TBNH Dan Sikap Ibu-Ibu Di Jawa Timur Mengenai Keluarga Bahagia ( Uji Statistik Deskriptif Konsep Mainstraiming Dan Resonance Dengan Metode Survei Terhadap Ibu-Ibu Di Jawa Timur Penonton Sinetron TBNH)
Nugraheni, Yuli; Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Purnama, Finsensius Yuli; Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
2017-09-14 13:49:17
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1247
cultivation, mainstraiming, resonance
en
Menurut Geroge Gerbner (dalam Griffin, 2003: 380 – 389), televisi memiliki pengaruh yang besar pada pembentukan persepsi penonton atas realitas, inilah konsep utama cultivation theory (teori kultivasi). Teori ini diperkenalkan pada tahun 1970an untuk menjelaskan
hubungan antara terpaan program televisi dan persepsi publik terhadap lingkungan sekitarnya (West dan Turner, 2010: 87 – 89). Penelitian ini menguji dua cara kultivasi yang disebut oleh Gerbner, yakni proses mainstraiming dan resonance yang terjadi pada para ibu-ibu Jawa Timur yang merupakan penonton sinetron TNBH.
Dengan menggunakan metode survey, hasil olah data atas responden di Kabupaten Gresik, Sidoardjo, Magetan, Madiun, dan Kota Surabaya menunjukkan bahwa hasil uji konsep mainstraiming tidak sepenuhnya berlaku. Data menunjukkan bahwa responden yang memiliki tingkat terpaan rendah dan termasuk dalam kategori penonton ringan juga memiliki sikap yang positif atas persetujuan mengenai penggambaran sinetron TBNH mengenai keluarga bahagia. Sebaliknya, terpaan tinggi memiliki kecenderungan persetujuan rendah yaitu sebesar 44%. Hal ini bertetangan dengan konsep mainstraiming yang menyatakan bahwa semakin tinggi terpaan media maka semakin tinggi pula persetujuan audiens atas isi media dan menunjukkan sikap yang semakin positif. Konsep kedua yang diuji dalam penelitian, konsep resonace menunjukkan data yang mendukung konsep tersebut. Data menunjukkan bahwa semakin tinggi kesesuaian antara pengalaman responden dengan isi tanyangan media, maka semakin tinggi pula persetujuan responden bahwa realitas sosial itu sama dengan realitas yang ditampilkan oleh media. Dalam penelitian ini, responden mengalami proses kultivasi melalui proses resonance dengan data
yang menunjukkan bahwa semakin tinggi persamaan antara pengalaman responden dengan penggambaran keluarga bahagia dalam sinteron TBNH maka semakin tinggi pula persetujuan responden atas isi dari penggambaran keluarga bahagia dalam sinetron TBNH.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/2639
2021-08-31T11:01:21Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/2639
2021-08-31T11:01:21Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 10, No 1 (2021); 69-83
Program Revitalisasi Eduwisata Lokalisasi Dolly pada Humas Pemerintah Kota Surabaya
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/2639/0
Roosinda, Fitria Widiyani; Universitas Bhayangkara Surabaya
Rachman, Noviar Renindia; Universitas Bhayangkara Surabaya
2021-07-19 12:51:16
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/2639
Revitalization; Surabaya City Goverment Public Relations; Educations; Dolly; Localization
id
This research’s tittle of Revitalization Program Of The Dolly Localization Tour Public Relations Surabaya City Goverment. Surabaya City Goverment Public Relations closed the prostitution activity in Dolly localizations by used the revitalization program. The program was carried out by the Surabaya Goverment by officially closing Dolly’s localization on June 18, 2014 and maked the former localization a eduwisata village and empowering local residents. This have done to help their economy after each individual after they get moved to another job. And the establishment of the eduwisata village and several child-friendly public facilities. The purpose of this research is to find out what are the steps taken by the Surabaya City Goverment Public Relations in their success in conduction the revitalization program. This research uses a descriptive qualitative research approach,. researcher used the direct interview method to the Surabaya City Goverment Public Relations as the main resource. After that, the researcher concluded what was done by the Surabaya City Goverment, especially the public relations agencies, along with the result they obtained. Dont forget also the various obstacles that occur when the revitalization program takes place.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/1452
2017-09-27T10:30:54Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1452
2017-09-27T10:30:54Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 3, No 2 (2014); 171-188
Menghindari Pseudo Informasi Dalam Sistem Informasi Kebencanaan
Gemiharto, Ilham; Universitas Padjadjaran
2017-09-27 12:13:56
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1452
Pseudo informasi, sistem informasi kebencanaan, internet, media sosial
en
Konsep pseudo informasi berasal dari pemikiran Terence Moran (1978), seorang profesor dalam bidang ekologi media mengenai pseudo komunikasi. Moran menyatakan bahwa pseudo komunikasi bersumber dari adanya pseudo informasi yang dibuat dengan tujuan tertentu, misalnya dalam bentuk propaganda. Kini dengan maraknya media sosial, pseudo informasi juga ditemukan dalam berbagai bentuk dan seringkali muncul dalam berbagai kesempatan, misalnya pada masa darurat kebencanaan. Sistem Informasi Kebencanaan merupakan sebuah sistem paduan antara prosedur, sumber daya manusia, data dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menganalisis informasi kebencanaan yang ditujukan untuk mendukung proses penanggulangan bencana, baik pada tahap pra bencana, saat terjadinya bencana (tanggap darurat) maupun pasca terjadinya bencana. Tujuan pokok dari sistem informasi kebencanaan adalah melakukan diseminasi atau melalui mekanisme penyebarluasan pengetahuan dan informasi kebencanaan dalam rangkaian proses penanggulangan bencana yang dilakukan secara berjenjang sesuai dengan urgensi dan tingkat kebutuhan khalayak potensialnya. Seringkali pada situasi kebencanaan marak
pseudo informasi yang cenderung menyesatkan bahkan membahayakan proses penanganan korban bencana. Pseudo informasi atau informasi semu kebencanaan seringkali muncul melalui beragam media sosial yang saat ini sudah begitu populer di Indonesia. Mengingat potensi bahaya yang dapat ditimbulkannya sudah selayaknya keberadaan pseudo informasi pada situasi kebencanaan harus segera diantisipasi sebelum menimbulkan bahaya lebih lanjut.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/3188
2021-08-31T11:01:20Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/3188
2021-08-31T11:01:20Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 10, No 1 (2021); 16-37
Studi Netnografi Pola Komunikasi Jaringan Komunitas Cryptocurrency Dogecoin Pada Twitter
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/3188/8295
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/3188/8389
Tjahyana, Lady Joanne; Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra
2021-07-19 12:51:16
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/3188
Ilmu Komunikasi
Netnografi, Cryptocurrency, Dogecoin, Twitter, Jaringan Komunikasi
en
Cryptocurrency Dogecoin awalnya dianggap sebagai meme coin namun telah mengalami kenaikan nilai tukar sebanyak 800% pada Januari 2021 dan bertambah lagi sebesar 400% pada April 2021. Hal ini tidak lepas dari dukungan kuat dari komunitas cryptocurrency Dogecoin dan top public profiles pada media sosial Twitter. Penelitian ini menggunakan metode digital netnography untuk melihat pola komunikasi jaringan komunitas cryptocurrency Dogecoin di Twitter. Komunitas yang diteliti tidak terpusat pada akun komunitas tertentu namun meliputi seluruh akun Twitter yang aktif berdiskusi mengenai Dogecoin. Batasan penelitan adalah pada tanggal 1 April - 9 Mei 2021 bertepatan dengan beberapa peristiwa penting yang terjadi. Data yang digunakan adalah semua percakapan pada Twitter dengan kata kunci "Doge" dan diambil menggunakan social network analysis tools Brand24 dan Netlytic. Penelitian ini menemukan adanya 5 tipe interaksi yang merupakan pola komunikasi jaringan Dogecoin. Pola komunikasi yang ditemukan pada penelitian ini dapat memberikan masukan bagi pengembang Dogecoin dan cryptocurrency lainnya tentang pentingnya memberikan informasi yang dapat meyakinkan komunitas untuk tetap hold sebuah cryptocurrency. Kemudian pentingnya membina komunitas yang saling mendukung dan memberi semangat di antara anggota komunitas, dan pentingnya bekerjasama dengan top public profiles untuk memberikan keyakinan dan konfirmasi untuk mengatasi keresahan komunitas terkait volatility yang tinggi dari sebuah cryptocurrency.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/1600
2018-05-30T14:18:04Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1600
2018-05-30T14:18:04Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 6, No 1 (2017); 40-50
Proses Pengambilan Keputusan Keikutsertaan Asuransi Bpjs Sebagai Penjamin Kesejahteraan Kesehatan Keluarga
S. F, Brigitta Revia; Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
P. H, Theresia Intan; Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
2018-01-16 12:01:25
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1600
Proses Pengambilan Keputusan, BPJS, perilaku konsumen
id
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku konsumen tepatnya proses pengambilan keputusan keikutsertaan asuransi BPJS sebagai penjamin kesejahteraan kesehatan keluarga. Ketertarikan meneliti keikutsertaan BPJS muncul karena kehadiran BPJS sebagai penjamin pemeliharaan kesehatan, tidak serta merta berjalan mulus. Banyak pro kontra yang hadir mewarnai sistem “wajib ikut” yang diterapkan oleh pemerintah untuk semua warga negara harus tergabung di dalamnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Unit analisis dari penelitian ini adalah individu-individu yang telah dipilih oleh peneliti untuk menjadi informan dan telah memenuhi kriteria penelitian.
Peneliti menemukan ada lima tahapan proses pengambilan keputusan keikutsertaan asuransi BPJS sebagai penjamin kesejahteraan kesehatan keluarga. Tahapan itu adalah adanya kebutuhan karena biaya kesehatan yang mahal (kebutuhan yang ada disebabkan oleh rangsangan dari dalam diri ataupun dari luar diri mereka sendiri), pencarian informasi kepada para professional ataupun kolega (sumber pencarian informasi adalah komersial – personal, dan komersial – impersonal), evaluasi hasil dari informasi yang telah dikumpulkan (mereka mencari produk yang dapat disesuaikan dengan penyakit yang diderita, baik itu penyakit ringan ataupun penyakit kronis), melakukan keputusan penggunaan asuransi (konsumen membentuk pilihan diantara beberapa merek asuransi diperangkat pilihan dan membentuk sikap utnuk menggunakan atas merek asuransi yang disukainya), pencapaian hasil atas pengambilan keputusan (puas dengan keputusan yang telah mereka lakukan dan melakukan penggunaan asuransi dalam jangka waktu yang lama).
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/3370
2021-12-08T12:56:47Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/3370
2021-12-08T12:56:47Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 10, No 2 (2021); 167-184
Pengaruh Perilaku Phubbing terhadap Berkurangnya Intensitas Komunikasi Keluarga pada Masa Pandemi Covid-19
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/3370/8630
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/3370/8631
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/3370/8632
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/3370/8634
Handayani, Ayustia Puspita; Universitas Gunadarma
Husnita, Husnita; Universitas Gunadarma
2021-12-08 13:56:38
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/3370
Ilmu Komunikasi; Teknologi dan New Media
phubbing; intensitas komunikasi keluarga; smartphone; determinisme teknologi
id
The Covid-19 pandemic has forced the government to implement a "stay at home" policy that requires people to reduce activities outside the home. The impact of this policy is that technology cannot be separated from the grip, causing phubbing behavior in the family environment. The purpose of this study was to determine whether there was an effect of phubbing behavior on the reduced intensity of family communication during the Covid-19 pandemic in the city of Jakarta. This study uses the Theory of Technological Determinism. The method used is descriptive quantitative, purposive sampling and data collection through questionnaires with a sample of 400 respondents. The results of the hypothesis test state that the value of sig. on the variable phubbing behavior of 0.000 < 0.005 and tcount 19,053 > ttable 1,984 so that Ho is rejected and Ha is accepted and from the results of the coefficient of determination (R2) an R Square value of 0.477 means that phubbing behavior affects the reduced intensity of family communication during the Covid-19 pandemic in the city of Jakarta by 47.7%. This result shows that the intensity of family communication during the Covid-19 pandemic is reduced due to the busyness of each family member with activities that are all technological. This is in accordance with the theory of Technological Determinism that the media is the main factor that most influences other things. The use of technology allows humans to be amputated from their duties and functions, both physically and mentally which causes the loss of dignity (dehumanization) as social beings. Pandemi Covid-19 membuat pemerintah menerapkan kebijakan “di rumah aja” yang mengharuskan masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah. Dampak dari kebijakan ini adalah tidak lepasnya teknologi dari genggaman sehingga memunculkan perilaku phubbing di lingkungan keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh perilaku phubbing terhadap berkurangnya intensitas komunikasi keluarga saat pandemi Covid-19 di Kota Jakarta. Penelitian ini menggunakan Teori Determinisme Teknologi. Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif, purposive sampling dan pengumpulan data melalui kuesioner dengan jumlah sampel 400 responden. Hasil uji hipotesis menyatakan bahwa nilai sig. pada variabel perilaku phubbing sebesar 0,000 < 0,005 dan thitung 19,053 > ttabel 1,984 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima dan dari hasil koefisien determinasi (R2) didapat nilai R Square 0,477 yang berarti bahwa perilaku phubbing berpengaruh terhadap berkurangnya intensitas komunikasi keluarga pada masa pandemi Covid-19 di kota Jakarta sebesar 47,7%. Angka tersebut menunjukkan bahwa intensitas komunikasi keluarga selama pandemi Covid-19 berkurang dikarenakan kesibukan masing-masing anggota keluarga dengan kegiatan yang menjadi serba teknologi. Hal ini sesuai dengan teori Determinisme Teknologi bahwasanya media adalah faktor utama yang paling mempengaruhi hal lainnya. Penggunaan teknologi memungkinkan manusia teramputasi dari tugas dan fungsinya, baik secara fisik maupun mental yang menyebabkan hilangnya harkat (dehumanisasi) sebagai makhluk sosial.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/1627
2018-03-19T09:20:12Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1627
2018-03-19T09:20:12Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 4, No 1 (2015); 83-104
Sikap Orang Tua & Remaja Surabaya Mengenai Pencitraan Keluarga Dalam Tayangan Iklan Oreo Versi “Pilih Hp Atau Oreo” Di Televisi
Nugraheni, Yuli; Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
2015-03-19 00:00:00
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1627
Survey,Sikap, Iklan
en
Penelitian ini membahas sikap orang tua dan remaja Surabaya mengenai pencitraan keluarga dalam tayangan iklan. Pendekatan penelitian kuantitatif dengan metode survey kepada orang tua dan remaja di Surabaya
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/3387
2023-07-31T16:31:26Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/3387
2023-07-31T16:31:26Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 11, No 1 (2022); 104-117
Meritokrasi Dalam Film Parasit
Krisnawati, Ester; Universitas Kristen Satya Wacana
2022-07-13 00:00:00
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/3387
Ilmu Komunikasi
film, semiotics, social inequality, meritocracy
FISKOM, Universitas Kristen Satya Wacana
en
Parasite depicts the social inequality in South Korea and is considered as the point of the rise of Asian films in global cinema. Through Roland Barthes's semiotic theory, the researcher found that the meritocracy in the Parasite occurred in career, education, and achievement or awards. The denotation and connotation in this film shows the motives and behavior of the characters who believe in meritocracy. In the myth section, there is a narrative about neoliberalism and the impact of global capitalism. The meritocracy system which operates at the level of this myth actually widens social inequality and makes it difficult for the lower classes to carry out social mobility.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/1681
2018-05-18T07:12:07Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1681
2018-05-18T07:12:07Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 2, No 1 (2013); 42-48
Opini Publik Terhadap Penggunaan Social Media (Face book E1 00) Sebagai Media Konvergensi Radio Suara Surabaya
Rahmawati, Camelia Ayu; Mahasiswa Fakultas llmu Komunikasi, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Fransilia, Makdalena; Mahasiswa Fakultas llmu Komunikasi, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Candrawati, Yustiana; Mahasiswa Fakultas llmu Komunikasi, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
2013-05-18 00:00:00
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1681
konvergensi, media, radio
id
Abad ke-21 merupakan awal pesatnya perkembangan teknologi informasi terutama internet. Dalam kurun waktu yang relatif singkat internet mampu merubah segala aspek ekonomi, politik, sosial serta budaya. Hal inilah
yang kemudian turut merubah cara masyarakat mengonsumsi informasi. Di era yang serba digital dewasa ini, masyarakat menuntut informasi yang cepat, praktis, serta dapat diakses dengan mudah. Perubahan perilaku
konsumsi masyarakat ini perlahan membuat media konvensional melakukan digitalisasi. Media konvensional diantaranya televisi, koran serta radio mulai memanfaatkan internet untuk memenuhi kebutuhan ini. Pemanfaatan internet oleh media-media konvensional inilah yang disebut dengan konvergensi media. Salah satu contoh konvergensi dari media konvensional ialah Facebook E100 milik Radio Suara Surabaya. E100 dipilih karena paling ban yak mend a pat perhatian dengan jumlah netter sebanyak 139.003 orang melebihi twitter@SSFM1 00. Berdasarkan
fenomena tersebut, peneliti ingin mengetahui opini publikterhadap penggunaan social media (facebook e 1 00) sebagai konvergensi radio Suara Surabaya. Objek dalam penelitian ini 139.003 orang netter facebook E1 00 yang kemudian dipilih 100 orang menggunakan teknik random sampling. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif
dengan metode survey menggunakan kuesioner. Dari pengukuran terhadap tiga indikator, yakni kepercayaan, nilai, dan pengharapan, didapat has if yang menunjukkan opini positif sebesar 98 persen semen tara 2 persen lainnya netral.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/1687
2018-05-30T14:16:55Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1687
2018-05-30T14:16:55Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 2, No 2 (2013); 116-124
Demokrasi dan Pertumbuhan Budaya Etnik Tionghoa di Kota Surabaya Pasca Orde baru
Indrakusuma, Garry Renata
Lapalelo, Putra Aditya
Agust, Nathanael Chandra
2018-05-30 16:16:34
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1687
demokrasi, etnik Tionghoa, dan pasca orde baru
id
lnstruksi Presiden (Inpres) No. 1411967 yang dikeluarkan oleh Presiden Soeharto pada masa Orde Baru menyatakan larangan bagi masyarakat Tionghoa di lndonesia menjalankan acara-acara keagamaan, kepercayaan dan adat-istiadat, dan menggunakan aksara Tionghoa dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam atmosfir politik seperti itu, budaya etnik Tionghoa mengalami kemandekan. lbarat bibit tanaman, budaya etnik Tionghoa tidak dapat tumbuh. Kebijakan politik seperti itu bukan hanya membuat masyarakat Tionghoa menjadi takut menggunakan dan menunjukkan identitas ke-Tionghoaannya. Lebih dari itu banyak di antara mereka tumbuh menjadi manusia-manusia hipokrit yang mengingkari kodrat dan takdirnya dilahirkan sebagai orang Tionghoa. Melalui Keputusan Presiden
(Keppres) No. 612000, lnpres No. 1411967 itu dicabut oleh Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). lnilah tonggak dari perubahan politik kebudayaan, pemerintah mengakui eksistensi budaya etnik Tionghoa dan menetapkan Hari Raya lmlek sebagai hari libur nasional. Penelitian ini akan memaparkan hasil wawancara dengan beberapa nara sumber kunci tokoh Tong Hoa di Surabaya terkait pertumbuhan dan perkembangan budaya etnik Tonghoa pasca pencabutan lnpres No. 141 1967. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, kami akan melakukan wawancara mendalam (depth interview) terhadap sejumlah tokoh dari kelompok pengamat maupun pelaku budaya, khususnya pelaku budaya etnik Tionghoa dengan menggunakan struktur pertanyaan terbuka (open questioner).
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/3728
2023-07-31T16:31:26Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/3728
2023-07-31T16:31:26Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 11, No 1 (2022); 38-49
Dialog Antar Budaya: Interpretasi Video Musik Wonderland Indonesia
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/3728/9712
Noor, Firdaus; Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
Hidayah, Della Bagusnur; 2School of Communication, Universiti Sains Malaysia
2022-07-13 00:00:00
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/3728
komunikasi, komunikasi media
Dialog; Antarbudaya; Video musik; Wonderland Indonesia
id
August 17, 2021, coinciding with the 76th Independence Day of the Republic of Indonesia, a music video with a duration of 08 minutes 15 seconds appeared on the Alffy Rev’s Youtube channel, which managed to top trending number 1 on Youtube. Wonderland Indonesia, which is used as the material object of this research, is a collaborative work that compiles nine folk songs and one national anthem mixed with Electronic Music Dance elements. This study examines the dialectic of the combination of technology, communications, and culture until an intercultural dialogue is finally found that offers an encounter with local cultures. The music video in this object study is visually used as a cultural code, including myths displayed in the form of a music video arrangement that imagines the wonders of Indonesia. The methodology in this study uses a descriptive qualitative approach which includes the interpretation meaning of the presence of images, music, and lyrics in the Wonderland Indonesia music video. This study found that the elements of motion and sound in Alffy Rev’s Wonderland Indonesia music video can play a role in presenting a cultural code that communicates with local cultural identity to the global realm. Likewise, it also offers intercultural dialogue for creating music videos in the Revolutionary era of 4.0. 17 Agustus 2021, bertepatan dengan hari raya kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76 muncul video musik berdurasi 08 menit 15 detik di kanal Youtube Alffy Rev yang berhasil memuncaki trending nomor 1 di Youtube. Wonderland Indonesia yang dijadikan objek material dalam penelitian ini merupakan sebuah karya kolaboratif yang mengkompilasikan sembilan lagu daerah dan satu lagu nasional, dan diramu dengan elemen musik Electronic Music Dance. Kajian ini bertujuan menelaah dialektika perpaduan antara teknologi, komunikasi, dan budaya, hingga akhirnya ditemukan dialog antarbudaya yang menawarkan perjumpaan budaya lokal. Video musik dalam objek material kajian ini dijadikan kode kultural secara visual mencakup mitos yang ditampilkan dalam wujud sebuah tatanan musik video yang membayangkan keajaiban Indonesia. Dengan memakai pendekatan kualitatif deskriptif yang mencakup interpretasi makna dari kehadiran gambar, musik, dan lirik dalam video musik wonderland Indonesia. Hasil penelitian ini bahwa elemen-elemen gerak dan bunyi dalam video musik Wonderland Indonesia karya Alffy Rev dapat dapat berperan menghadirkan kode kultural yang mengkomunikasikan identitas kultural lokal ke ranah global, selain juga menawarkan dialog antarbudaya bagi penciptaan karya video musik di era Revolusi 4.0.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/1712
2018-07-25T07:53:35Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1712
2018-07-25T07:53:35Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 6, No 2 (2017); 132-148
Wacana Politisi Perempuan Dalam Meme
Wiydaningrum, Anastasia Yuni; Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Putri Hartiana, Theresia Intan; Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
2018-07-24 15:42:22
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1712
meme, politisi perempuan, wacana, internet, media sosial
en
Kehadiran internet dengan berbagai kreatifitas aplikasi, menghadirkan ruang kreasi dan demokrasi yang lebih luas. Euphoria masyarakat pada internet tidak saja menjangkiti negara asal dan negara-negara maju, namun juga merambah ke negara-negara dunia ketiga seperti Indonesia yang mengklaim dirinya sebagai negara demokrasi. Jika sebelumnya demokrasi itu terbatas pada ruang elit partai dan negara, pada konteks tersebut maka meme hadir. Oleh karena itu dalam penelitian ini rumusan masalah adalahnya bagaimana wacana mengenai politisi perempuan ditampilkan melalui meme dengan menggunakan wacana Foucault. Kehadiran internet menjadikan dunia berubah. Relasi antara manusia berubah, ruang kreatifitas tumbuh dan berkembang tak terkendali. Informasi bisa diproduksi oleh siapapun dan disebarkan kepada siapapun. Maka kehadiran meme tentang politisi perempuan membuka ruang-ruang politik kerakyatan yang tak mampu dijamah oleh media mainstream. Kesimpulan penelitian ini adalah meme dan internet memberikan ruang baru bagi publik untuk menyampaikan kritik dan saran dalam kegiatan politik
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/4119
2022-12-20T00:36:54Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/4119
2022-12-20T00:36:54Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 11, No 2 (2022); 137-149
Jurnalisme Imersif dan Partisipasi Publik dalam Industri Media
Paramitha, Clara Ariski; Universitas Indonesia
2022-12-19 13:45:38
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/4119
journalism
jurnalisme digital; jurnalisme imersif; partisipasi public; hierarki pengaruh
id
This article aims to introduce the concept of immersive journalism as a new genre in digital journalism. Hierarchy of influence is used to understand the condition of immersive journalism in the media industry. This article describes the condition of digital journalism in Indonesia and the concept of immersive journalism using the literature review method. The results of the analysis show that the production, distribution, and consumption processes of news are influenced by internal and external media organizations. The public participation opportunity that has been created in digital journalism has the potential to sustain in immersive journalism. The audience can actively participate and have control over narrative construction. A series of challenges in the development of immersive journalism that have been identified include business potential, adaptation of supporting tools, narrative creation, and vulnerability to manipulation. The dilemmatic problems faced by media industry players will be even more complex if they apply immersive journalism: redefining with the audience the limits of participation, narrative framing, objectivity, and sensitive content.ABSTRAK Artikel ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep jurnalisme imersif sebagai genre baru dalam jurnalisme digital. Teori hierarki pengaruh digunakan untuk memahami kondisi jurnalisme imersif dalam industri media. Tulisan ini memaparkan kondisi jurnalisme digital di Indonesia dan konsep jurnalisme imersif dengan menggunakan metode kajian literatur. Hasil analisis menunjukkan proses produksi, distribusi, hingga konsumsi berita dipengaruhi oleh internal dan eksternal organisasi media. Ruang partisipasi publik yang telah terbentuk dalam jurnalisme digital, memiliki potensi keberlanjutan dalam jurnalisme imersif ketika khalayak dapat berpartisipasi aktif dan memiliki kendali terhadap konstruksi narasi. Serangkaian tantangan dalam prengembangan jurnalisme imersif yang telah diidentifikasi antara lain potensi bisnis, adaptasi piranti penunjang, pembuatan narasi, dan kerentanan manipulasi. Permasalahan dilematis yang dihadapi pelaku industri media akan semakin kompleks jika menerapkan jurnalisme imersif: merumuskan kembali bersama khalayaknya batasan partisipasi, pembingkaian narasi, objektivitas, serta konten sensitif.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/1747
2018-09-04T07:43:07Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1747
2018-09-04T07:43:07Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 7, No 1 (2018); 67-94
Bingkai Krisis Qz8501 Pada Press Release Airasia Indonesia Yang Dimuat Dalam Situs Website sww.qz8501.airasia.com
Aris, Sofian; FIKOM UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
Hartiana, Theresia Intan Putri; FIKOM UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
S.F., Brigitta Revia; FIKOM UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
2018-09-04 09:05:03
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1747
Framing Public Relations, Press Release, Krisis Kecelakaan Pesawat QZ8501
en
Penelitian dengan judul “Bingkai Krisis QZ8501 pada Press Release AirAsia Indonesia Yang Dimuat Dalam Situs Website www.qz8501.airasia.com”, bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembingkaian krisis QZ8501 yang dilakukan oleh maskapai penerbangan AirAsia Indonesia pada berbagai siaran press release pasca kecelakaan pesawat penerbangan QZ8501. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model analisis framing menurut Robert Entman guna melihat bagaimana pihak maskapai penerbangan AirAsia Indonesia menyeleksi dan menonjolkan aspek tertentu dari suatu isu, terkait dengan krisis akibat kecelakaan pesawat QZ8501. Melalui analisa framing Robert Entman, peneliti menemukan satu frame besar, yakni krisis QZ8501 dianggap sebagai musibah yang menimpa maskapai penerbangan AirAsia Indonesia. Dimana selain digunakan sebagai suatu pijakan yang mendasari berbagai penulisan siaran press release, frame krisis tersebut juga digunakan oleh maskapai penerbangan AirAsia Indonesia sebagai suatu strategi perbaikan citra untuk mengatasi berbagai pemberitaan negatif yang muncul di berbagai media massa. Sehingga melalui penjelasan tersebut dapat terlihat jelas bagaimana fungsi dari press release yang digunakan sebagai alat untuk mengalihkan perhatian publik dari berbagai fakta yang merugikan organisasi dan memusatkan pada berbagai fakta yang menguntungkan organisasi.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/4250
2022-12-20T00:36:54Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/4250
2022-12-20T00:36:54Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 11, No 2 (2022); 206-219
Pengungkapan Diri Mahasiswa pada Media Sosial Twitter (Studi Etnografi Virtual Akun Autobase @Collegemenfess)
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/4250/11256
Avdijan, Aliyyah Aura; Universitas Riau
Rumyeni, Rumyeni; Universitas Riau
2022-12-19 13:45:41
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/4250
Ilmu Komunikasi
Pengungkapan diri; mahasiswa; media sosial Twitter
id
The phenomenon of anonymous self-disclosure on social media is currently increasingly found, one of which is on social media Twitter. The @collegemenfess Twitter account is an autobase account that is widely used as a medium for student self-disclosure, especially about college issues and campus life.The purpose of this study was to determine the form of areas and motives of self-disclosure and cyber culture formed on the autobase @collegemenfess account. The study used descriptive qualitative methods. The Data in this study were obtained through interviews with 5 informants and observations on communication activities in cyberspace Twitter account @collegemenfess. The results showed that there were two forms of johari Window area that occurred in the self-disclosure in the @collegemenfess account, which occurred in the open area and the blind area. Furthermore, it is known that there are five motives for users to do self-disclosure, the @collegemenfess account is anonymous, users are afraid to tell stories with others directly, to share information and experiences, to overcome problems and get a better understanding, and motivation and actualization. The study also found five levels of cyber culture formed, namely the first level of media space, where the @collegemenfess account uses Twitter as a medium. Second, the level of media documents, where the media documents in this account are the access, interaction, activities and responses from users. Third, the media object level, where the @collegemenfess account is used as a place to discuss such as exchanging stories and expressing yourself. Finally, the experience level, which is the reason the account owner created this account to provide a communication platform for students and user communication culture using an anonymous identity.ABSTRAK Fenomena pengungkapan diri secara anonim di media sosial saat ini semakin banyak ditemukan, salah satunya di media sosial Twitter. Akun Twitter @collegemenfess merupakan akun autobase yang banyak dijadikan sebagai media pengungkapan diri mahasiswa khususnya tentang masalah perkuliahan dan kehidupan kampus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk area dan motif pengungkapan diri serta budaya siber yang terbentuk pada akun autobase @collegemenfess. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara kepada 5 orang informan dan observasi pada aktivitas komunikasi di ruang siber akun Twitter @collegemenfess. Hasil penelitian menunjukkan ada dua bentuk area jendela johari yang terjadi pada pengungkapan diri di akun @collegemenfess, yaitu terjadi pada area terbuka dan area buta. Selanjutnya, diketahui terdapat lima motif pengguna melakukan pengungkapan diri yaitu, akun @collegemenfess bersifat anonim, pengguna takut bercerita dengan orang lain secara langsung, untuk berbagi informasi dan pengalaman, untuk mengatasi masalah dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik, serta motivasi dan aktualisasi diri. Penelitian ini juga menemukan lima level budaya siber yang terbentuk yaitu pertama level ruang media, dimana akun @collegemenfess menggunakan Twitter sebagai medium. Kedua, level dokumen media, dimana yang menjadi dokumen media dalam akun ini adalah menfess, interaksi, kegiatan dan tanggapan dari pengguna. Ketiga, level objek media, dimana akun @collegemenfess dijadikan sebagai tempat untuk berdiskusi seperti bertukar cerita dan mengekspresikan diri. Terakhir, level pengalaman, dimana alas an pemilik akun membuat akun ini untuk memberikan wadah komunikasi bagi mahasiswa dan budaya komunikasi pengguna menggunakan identitas anonim.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/4454
2023-07-31T15:14:31Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/4454
2023-07-31T15:14:31Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 12, No 1 (2023); 25-36
Analisis Fenomena Hyperhonest Penggunaan Fitur Instagram Close Friends Dalam Batasan Privasi
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/4454/14017
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/4454/14018
Chiquita, Orvella Clara; Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Febriana, Poppy; Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
2023-07-31 17:14:26
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/4454
Privasi; Close Friends; Hyperhonest; Self Disclosure
id
ABSTRACT With the development of new social media features that now make social media not only limited to exchanging information, but also used as a space for self-disclosure, one of which is self-disclosure on the Instagram "Close Friends" feature. With this feature, users can use it as a place to vent, express themselves more or be more honest by sharing private matters that are only known by the list of followers of their close friends. In terms of this phenomenon, it is called the hyperhonest phenomenon, namely venting more honestly. The purpose of the importance of this research is to find out and understand the hyperhonest phenomenon experienced by generation Z women in the Instagram close friends feature and the cyber culture of self-disclosure that is formed in the Instagram close friends feature, as well as to contribute to readers so that they consider disclosing personal information on the media. social. This study uses the study of Communication Privacy Management theory by Sandra Petronio (2002) which focuses on privacy management systems to regulate the level of privacy boundaries. The method used is Virtual Ethnography with in-depth interviews with 6 female respondents in the Z generation category and participant observation by researchers. The data validation technique uses data triangulation. Most of them set boundaries in sharing personal problems in the close friends feature that there is trust given to people they trust for shared information ownership, then cyber culture is formed in the Instagram close friends feature where the close friends space becomes a place of refuge to reveal personal information, share hyperhonest story.ABSTRAKDengan berkembangnya fitur – fitur baru media sosial yang kini membuat media sosial tidak hanya sebatas pertukaran informasi saja, namun digunakan juga sebagai ruang pengungkapan diri (self disclosure) salah satunya adalah pengungkapan diri pada fitur instagram “Close Friends”. Dengan fitur tersebut pengguna dapat memanfaatkannya sebagai tempat curhat mengungkapkan diri lebih banyak atau menjadi lebih jujur dengan membagikan hal privasi diri yang hanya diketahui oleh daftar pengikut close friends-nya saja. Dalam istilah fenomena tersebut disebut dengan fenomena hyperhonest, yaitu curhat lebih jujur. Tujuan dari pentingnya penelitian ini adalah Untuk mengetahui dan memahami fenomena hyperhonest yang dialami oleh generasi Z perempuan dalam fitur Instagram close friends serta budaya siber pengungkapan diri yang terbentuk di fitur Instagram close friends, serta memberikan kontribusi kepada pembaca agar mempertimbangkan dalam mengungkapkan diri informasi pribadi pada media sosial. Penelitian ini menggunakan kajian teori Manajemen Privasi Komunikasi oleh Sandra Petronio (2002) yang fokus pada sistem manajemen privasi untuk mengatur tingkat batas privasi. Metode yang digunakan adalah Etnografi Virtual dengan wawancara mendalam dengan 6 responden perempuan kategori generasi Z dan observasi partisipan oleh peneliti. Teknik keabsahan data menggunakan Triangulasi data. Sebagian besar mereka mengatur batasan dalam berbagi masalah pribadi di fitur close friends bahwa adanya kepercayaan yang diberikan terhadap orang yang dipercayainya untuk kepemilikan informasi bersama, lalu budaya siber yang terbentuk dalam fitur Instagram close friends dimana ruang close friends menjadi tempat berlindung mengungkapkan diri informasi pribadi, membagikan curhatan lebih jujur.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/1750
2018-12-20T09:53:24Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1750
2018-12-20T09:53:24Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 7, No 2 (2018); 187-209
Penggunaan Website Dan Media Sosial Dalam Membangun Citra Positif Perguruan Tinggi
Apriananta, Yosua Jefri; Satya Wacana Christian University
Wijaya, Lina Sinatra; Satya Wacana Christian University
2018-12-19 11:39:38
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1750
Public Relations
Online media, Image, University.
Indonesia
Having a positive image is an achievement for companies and organizations including a university. As a Public Relations (PR), building image both internally or externally is part of Public Relations’ job. In building the image, Online media and social media are really needed. Online media and social media are the communication media that are used by PR in order to improve or regain the positive image of the university. The purpose of this research is to find out whether using online media and social media can build positive image of the university or not. This research is a descriptive qualitative research, by using interviews, observation, and documentation for getting the data. This research uses Satya Wacana Christian University – Salatiga (UKSW) as the case study. The results of this research indicate that the use of Online media and social media in universities significantly influences the positive image, that is UKSW as a university with various ethnics and achievements, so it affected and educated the community. From the information, the communities can assess whether the universities have high quality, strong tolerance and cultured or not. Through online media and social media, trust also emerges from the communities, and this will positively affect the positive image of the university.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/276
2013-04-25T11:15:52Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/276
2013-04-25T11:15:52Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 1, No 1 (2012)
Strategi Komunikasi dalam Mempertahankan Hubungan Pacaran dengan Perbedaan Agama
Ayu, Elysia Isti; FIKOM UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
S., Yusup Pranowo; FIKOM UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
Intan, Theresia; FIKOM UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
2013-04-25 12:38:55
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/276
pacaran beda agama, strategi komunikasi
en
Strategi komunikasi dalam menjalani pacaran beda agama memang sangat diperlukan, mengingat tingkat toleransi yang diberikan kepada pasangan jauh lebih besar daripada pacaran seiman. Didukung pula oleh ‘equity theory’ atau teori keseimbangan, bahwa dalam hubungan sangat diperlukan adanya keseimbangan agar hubungan tersebut dapat bertahan. Keseimbangan disini tidak selalu berupa materi, tetapi dapat juga berupa perhatian, pengorbanan, dan pembagian tugas dalam hubungan. Jika keseimbangan tidak tercapai, maka keutuhan hubungan tersebut akan terancam (DeVito, 2007 p.244). Strategi komunikasi kemudian menjadi topik yang menarik, bagaimana mahasiswa Univeristas Katolik Widya Mandala Surabaya dalam mempertahankan hubungan pacaran mereka yang beda agama. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara mendalam kepada narasumber berdasarkan pada tujuh strategi komunikasi yang disampaikan oleh DeVito dalam bukunya yang berjudul ‘The Interpersonal Communication Book,’ yaitu be nice, communicate, be open, give assurance, share joint activities, be positive, dan focus on improving yourself. Ketujuh strategi komunikasi antarpersonal tersebut akan diaplikasikan pada pola komunikasi antarpersonal mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya dalam mempertahankan hubungan pacaran beda agama.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/769
2016-03-16T16:54:33Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/769
2016-03-16T16:54:33Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 4, No 2 (2015)
Hedonisme Dalam Iklan Remaja (Analisis Isi Media Tentang Gaya Hidup Hedonis Dalam Iklan Seri Yamaha New Mio M3 125 Blue Core)
Kartinawati, Erwin
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/769
en
Iklan dipilih sebagai salah satu cara produsen untuk mengenalkan produk baru ataupun
mendongkrak penjualan. Hedonisme adalah satu bentuk gaya hidup yang digunakan dalam
iklan guna menggambarkan kelebihan produk serta alasan mengapa harus memilikinya. Tulisan
ini memuat bagaimana gaya hidup hedonis diajarkan melalui iklan kepada para remaja dan
mengapa hal ini layak dikritisi. Iklan yang menjadi obyek kajian yaitu Yamaha New Mio Blue
Core 125. Analisis menunjukkan gaya hidup yang mengedepankan kesenangan dan
mengutamakan materi ini direpresentasikan secara vulgar atau terang-terangan melalui gambar
dan tulisan. Semua versi menonjolkan kepemilikan materi sebagai satu-satunya hal utama
dalam hidup. Materi atau kekayaan ditampilkan sebagai kunci mengatasi semua masalah.
Kepemilikan harta benda bahkan dapat mengalahkan kekayaan hati maupun intelektual.
Pandangan tentang gaya hidup hedonis perlu dikritisi karena dapat membawa pengaruh
terutama bagi perkembangan psikologis para remaja.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/4542
2023-07-31T15:14:31Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/4542
2023-07-31T15:14:31Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 12, No 1 (2023); 94-104
Analisis Persepsi Konsumen Es Teh Indonesia Pada Tindakan Pemberian Surat Somasi
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/4542/14031
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/4542/14032
Salsabila, Shafina Nasywa; Universitas Telkom
Shabrina, Almira; Universitas Telkom
2023-07-31 17:14:29
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/4542
consumer perceptions; Es Teh Indonesia; legal notice; management crisis
Telkom University, Department of Communicaton Science and Business
id
ABSTRACT In the digital age, the way public relations works has changed. The way public relations works is said to have changed because in the digital era, practice is carried out by utilizing new media in establishing communication and reaching audiences. The nature of new media, especially social media, which allows for interactivity is often used as a platform for consumers to share their experiences with a product. As was done by Gandhi when he wrote his complaint against Es Teh Indonesia. The nature of social media that goes viral easily makes the complaint spread easily, thus threatening the image of Es Teh Indonesia. The crisis management action taken by Es Teh Indoesia was in the form of giving a subpoena. Crisis management, which should be able to reduce risk, has drawn criticism and ridicule from netizens. The purpose of this study was to see consumer perceptions regarding the action of giving a subpoena to Gandhi which was carried out by Es Teh Indonesia. This study uses a mixed method, with case study approach and interview as data collection methods. The result of this study shows that the act of giving a subpoena carried out by Es Teh Indonesia was beyond consumer expectations. Because of this case, consumers are reluctant to write feedback to brands through social media and prefer to use a rating system or stop making purchases if there is dissatisfaction with the brand.ABSTRAK Di era digital, cara kerja public relations telah berubah. Cara kerja public relations dikatakan berubah karena di era digital, prakteknya dilakukan dengan memanfaatkan media baru dalam menjalin komunikasi dan menjangkau khalayak. Sifat media baru, terutama media sosial, yang memungkinkan adanya interaktivitas kerap dijadikan wadah untuk konsumen membagi pengalamannya terhadap suatu produk. Sebagaimana yang dilakukan oleh Gandhi saat ia menuliskan keluhannya terhadap menu Chizu Red Velvet milik brand Es Teh Indonesia. Sifat media sosial yang mudah viral membuat komplain tersebut dengan mudah menyebar luas sehingga mengancam citra brand Es Teh Indonesia. Tindakan manajemen krisis yang diambil oleh pihak Es Teh Indonesia berupa pemberian surat somasi. Namun, tindakan manajemen krisis yang seharusnya dapat mengurangi resiko malah menuai kritik dan cibiran dari warganet. Sehingga penelitian ini ditujukan untuk melihat persepsi konsumen mengenai tindakan pemberian somasi kepada Gandhi yang dilakukan oleh pihak Es Teh Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode mix dengan pendekatan studi kasus dan wawancara sebagai metode pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan pemberian surat somasi yang dilakukan oleh pihak Es Teh Indonesia berada di luar eskpektasi konsumen. Sehingga konsumen menjadi enggan untuk menuliskan umpan balik kepada brand melalui media sosial. Konsumen lebih memilih menggunakan sistem rating atau berhenti melakukan pembelian apabila ada ketidakpuasan dengan brand.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/2058
2019-07-29T09:25:36Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/2058
2019-07-29T09:25:36Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 8, No 1 (2019); 74-98
Strategi Ketahanan Pangan Indonesia dalam Konstruksi Media (Analisis Framing Pada Berita Tirto.Id)
Suryawati, Indah
2019-07-22 11:43:47
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/2058
komunikasi
berita ketahanan pangan, media online, framing, strategi
en
Keberhasilan pembangunan di sektor pertanian suatu negara tercermin dari kemampuan negara tersebut dalam swasembada pangan atau paling tidak ketahanan pangan. Di Indonesia, ketahanan pangan merupakan salah satu topik yang sangat penting, bukan saja dilihat dari nilai ekonomi dan sosial, tapi juga mengandung konsekuensi politik yang sangat besar. Bahkan di banyak negara, ketahanan pangan sering digunakan sebagai alat politik bagi seorang (calon) presiden untuk mendapatkan dukungan dari rakyat. Pemberitaan ketahanan pangan diperlukan oleh masyarakat dan media memiliki peran yang sangat besar dalam menyebarluaskan informasi ketahanan pangan pada masyarakat secara luas dan cepat. Media menjadi salah satu acuan bagi masyarakat untuk memperoleh informasi secara resmi sesuai dengan fungsinya sebagai kontrol sosial. Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi komunikasi dalam sektor ketahanan pangan di Indonesia melalui pemberitaan media dengan teori framing. Metode yang digunakan yaitu Framing Robert M. Entman, objek penelitiannya adalah beberapa berita ketahanan pangan di Tirto.id. Hasil penelitian menunjukkan Tirto.id menganggap masalah yang timbul terkait ketahanan pangan disebabkan oleh Pemerintah Indonesia sendiri, yaitu mengubah skema penyaluran subsidi pangan ke masyarakat dalam bentuk uang dan dibukanya keran impor beras serta jagung. Tirto.id menggiring khalayaknya bahwa strategi sektor ketahanan pangan di Indonesia tidak jelas.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/922
2017-09-27T12:45:19Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/922
2017-09-27T12:45:19Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 5, No 1 (2016); 25-42
Pendidikan di Perbatasan Dalam Film “Batas”
Setiaputri, Dwipa Anggraini
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/922
Film, Representasi, Semiotika, Pendidikan, Perbatasan
en
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana representasi pendidikan di perbatasan dalam film “Batas”. Metode analisis semiotika Charles Sanders Peirce digunakan untuk membedah film. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan
jenis penelitian ini adalah deskriptif. Peneliti memilih untuk melihat bagaimana representasi pendidikan di perbatasan yang berlokasi di Entikong, Kalimantan Barat, karena wilayah perbatasan merupakan wilayah yang jauh dari pemerintah pusat dan butuh perhatian khusus karena mengingat wilayahnya yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Terdapat banyak isu-isu perbatasan yang muncul seperti tindak kriminal dan
perdagangan manusia. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa film “Batas” merepresentasikan pendidikan yang berbeda dengan konsep pendidikan nasional pada umumnya, yaitu pendidikan yang tidak formal, yang tidak mengacu pada aturan-aturan, kurikulum, dan jam-jam sekolah pada umumnya. Penyaluran pendidikan diupayakan dengan cara memasuki pola kehidupan masyarakat disana. Ini disebabkan karena
masyarakat perbatasan dalam film tersebut belum memiliki kesadaran untuk bersekolah karena mereka beranggapan pendidikan bukan kebutuhan primer. Butuh upaya untuk
tetap dapat menyalurkan pendidikan bagi anak-anak perbatasan agar dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusianya sehingga dapat memajukan wilayah perbatasan. Upaya menyalurkan pendidikan untuk anak-anak perbatasan dengan cara memasuki pola kehidupan mereka berhasil sehingga menciptakan sebuah pendidikan versi perbatasan. hal ini mencerminkan pendidikan bekerja sebagai agen perubahan
sosial.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/5126
2023-12-22T20:01:24Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/5126
2023-12-22T20:01:24Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 12, No 2 (2023); 157-170
The Vicious Cycle and False Consciousness in The Fast Saga
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/5126/15407
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/5126/15408
Liwang, Grishiella Patricia; Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
2023-12-22 21:01:20
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/5126
Ilmu Komunikasi
Domination; Hegemonic Masculinity; Sara Mills’ Critical Discourse Analysis; The Fast Saga
en
Films addressing sports/racing themes have been extensively released, and one of the successful franchises is the Fast Saga franchise. Within the media text of The Fast Saga, there's criticism regarding how female characters are depicted as weak and having little knowledge about racing, which is more associated with males. This study aims to reveal the discourse of masculine hegemony within The Fast Saga. The theoretical focus used in this research is hegemonic masculinity, employed to examine the gender practice configuration between men and women. This research is divided into three sub-discussions: gender domination, sexual objectification, role differentiation, and gender relations. Within these focuses, the author was able to uncover imbalances in these three sub-discussions through Sara Mills' critical discourse analysis as the research method. Sara Mills' critical discourse analysis will examine how the subject-object positions are placed within the text through eight films divided into 10 scenes. The research findings involving The Fast Saga show that despite women attempting to portray toughness in racing, hegemony is still apparent in those scenes. In reality, The Fast Saga continues to display forms of masculine hegemony and reinforces them as if they are the only values worth upholding.ABSTRAK Film-film yang mengangkat tema mengenai sport/racing telah banyak dirilis, dan salah satu franchise yang sukses adalah Fast Saga franchise. Dalam teks media The Fast Saga, terdapat kritik terhadap bagaimana karakter perempuan digambarkan lemah dan memiliki sedikit pengetahuan tentang balap yang lebih berhubungan dengan laki-laki. Penelitian ini bertujuan mengungkap wacana hegemoni maskulinitas dalam The Fast Saga. Fokus teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah hegemoni maskulinitas, yang digunakan untuk mengkaji konfigurasi praktik gender antara hubungan laki-laki dan perempuan. Penelitian ini dibagi menjadi tiga sub pembahasan yakni dominasi gender, objektifikasi seksual, diferensiasi peran dan relasi gender. Dalam fokus tersebut, penulis mampu menemukan ketimpangan yang terjadi mengenai tiga sub pembahasan tersebut dengan analisis wacana kritis Sara Mills sebagai metode penelitiannya. Analisis wacana kritis Sara Mills akan melihat bagaimana posisi subjek-objek ditempatkan dalam teks melalui delapan film yang dibagi menjadi 10 adegan. Hasil penelitian dengan subjek The Fast Saga ini menemukan bahwa hegemoni masih nampak dalam adegan-adegan tersebut meski perempuan sudah berusaha menampilkan ketangguhan dalam balapan. Pada kenyataannya The Fast Saga tetap menampilkan bentuk-bentuk hegemoni maskulinitas dan menegaskannya seolah-olah hanya itu nilai yang patut dijunjung.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/2287
2021-08-30T19:46:21Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/2287
2021-08-30T19:46:21Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 8, No 2 (2019); 178-190
Research Strategies and Media Relations in Public Relations Practices
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/2287/5470
Kriyantono, Rachmat
2019-12-19 14:21:03
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/2287
en
This study aims to describe the strategies of private and government public relations practitioners in research and media relations. Some literature states that the practice of public relations begins and ends with research and media relations is crucial to the success of the practice of public relations. In this era of openness, the quality of research and media relations is increasingly demanding high attention. The researcher formulated the assumption that public and private PR have conducted research as the basis of their activities and media relations has been carried out on the principle of information disclosure. This study uses a qualitative method by conducting interviews with 32 public relations practitioners in East Java, and comes from universities, state-owned enterprises, and private companies. The results of this research are in the form of a proposition that practitioners have not given the focus of conducting research related to the quality of media relations, public relations universities have a tendency to make mass media as the main target while practitioners from private companies or state-owned enterprises tend to place leaders as the main public, and public relations practitioners tend to aim at reducing negative coverage as a media relations strategy rather than building long-term relationships. This research has contributed to the study of public relations in the Indonesian context related to the quality of research and media relations conducted by public relations practitioners.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/987
2017-09-27T10:20:52Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/987
2017-09-27T10:20:52Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 5, No 2 (2016); 18-34
Strategi Media Relations PT Astra International Tbk dalam Mempublikasikan Program Satu Indonesia
Adikresna D, Komang Gde
Hafiar, Hanny
Budiana, Heru Ryanto
2017-06-08 17:39:31
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/987
strategi, media relations, media partner, humas, publikasi
id
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses strategi media relations PT Astra International dalam mempublikasikan Program SATU Indonesia. Penelitian ini diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk menempuh ujian sarjana. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Konsep yang digunakan adalah konsep strategi media relations dari Frank Jefkins. Sementara itu, untuk mengumpulkan data, penulis melakukan, wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Penelitian dilaksanakan di Kota Jakarta tepatnya di Kantor PT Astra International Tbk. Hasil penelian ini adalah petugas humas PT Astra International memiliki persamaan filosofi mengenai tujuan dari program SATU Indonesia yang memudahkan petugas humas untuk memahami dan melayani PT Tempo Group dalam upaya publikasi, kemudian penggunaan rubrik – rubrik yang independen serta narasumber yang berkredibel menjadi
strategi untuk meningkatkan reputasi perusahaa, petugas humas PT Astra International juga menyediakan press release, straight news dan feature news dalam penyediaan naskah informasi, selain itu juga petugas humas PT Astra International menyediakan waktu untuk melakukan meeting mingguan sebagai fasilitas verifikasi bagi awak media PT Tempo untuk memverifikasi setiap informasi yang didapatkan untuk kebutuhan publikasi acara, dan dalam membangun hubungan personal dengan awak media, petugas humas PT Astra International tetap menghargai dan menghormati profesi
masing–masing sehingga tidak ada konflik yang terjadi antara petugas humas dengan awak media karena adanya campur tangan dalam melaksanakan profesi masing–masing.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/4786
2023-12-22T20:01:24Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/4786
2023-12-22T20:01:24Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 12, No 2 (2023); 223-234
Komunikasi Inovasi dan Perilaku Adopsi Sorgum Bioguma di Kabupaten Langkat
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/4786/15529
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/4786/15531
Bakti, Andika; Universitas Sumatera Utara
Zulkarnain, Iskandar; Universitas Sumatera Utara
Mazdalifah, Mazdalifah; Universitas Sumatera Utara
2023-12-22 21:01:23
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/4786
Communication
Communication of Innovation; Adoption of Innovation; Sorghum Bioguma
Univesrsitas Sumatera Utara, Kementerian Komunikasi dan Informatika
id
Innovation communication is an approach in development communication that aims to introduce an innovation to the community so that it creates a certain effect as something useful. One of the innovations created by the government is sorghum bioguma as an alternative commodity for the purpose of food diversification. This study aims to analyze the innovation communication model of sorghum bioguma; analyze the innovation communication channels of sorghum bioguma; and analyzing the adoption behavior of sorghum bioguma in Pasar VI Kwala Mencirim village, Sei Bingai sub-district, Langkat Regency, North Sumatra. The informants in this study were the Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara (BPTP Sumut) and farmers in Pasar VI Kwala Mencirim village. The research was conducted using a qualitative approach with descriptive methods. The theory used is Everett M Rogers' diffusion of innovation and Ban and Hawkins' Agricultural Extension. Data collection techniques were carried out by interviews, observation and documentation. The results of the study indicated: Communication of sorghum bioguma innovations carried out by BPTP Sumut through four activities namely carrying out coordination, involving farmer groups, making demonstration plots, and carrying out technical guidance. These four activities are a model of a centralized diffusion system, which means the spread of innovation is carried out linearly from the central government to farmers; The innovation communication channels used by BPTP Sumut are interpersonal, group, audio-visual, and social media communication channels. Interpersonal communication is the most effective channel in changing farmers' attitudes; Farmers in Pasar VI Kwala Mencirim adopt unsustainable. This decision was included in the type of active rejection, which means that the farmers had tried the sorghum bioguma innovation but then decided not to adopt it because there was no economic advantage.ABSTRAK Komunikasi inovasi merupakan satu pendekatan dalam komunikasi pembangunan yang bertujuan untuk mengenalkan suatu inovasi kepada masyarakat hingga menimbulkan efek tertentu sebagai sesuatu yang bermanfaat. Salah satu inovasi yang diciptakan pemerintah adalah sorgum bioguma sebagai komoditas alternatif untuk tujuan diversifikasi pangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model komunikasi inovasi sorgum bioguma; menganalisis saluran komunikasi inovasi sorgum bioguma; dan menganalisis perilaku adopsi sorgum bioguma di desa Pasar VI Kwala Mencirim kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Informan pada penelitian ini adalah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara dan petani di desa Pasar VI Kwala Mencirim. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teori yang digunakan adalah difusi inovasi milik Everett M Rogers dan Penyuluhan Pertanian milik Ban dan Hawkins. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menujukan: Komunikasi inovasi sorgum bioguma yang dilakukan BPTP Sumut melalui empat kegiatan yakni melaksanakan koordinasi, melibatkan kelompok tani, membuat demonstrasi plot, dan melaksanakan bimbingan teknis. Empat kegiatan tersebut merupakan model centralized diffusion system atau sistem difusi tersentralisasi yang berarti penyebaran inovasi dilakukan secara linear dari pemerintah pusat kepada petani; Saluran komunikasi inovasi yang digunakan BPTP Sumut adalah saluran komunikasi interpersonal, kelompok, audio visual, dan media sosial. Dari empat saluran tersebut, komunikasi interpersonal menjadi saluran yang paling efektif dalam mengubah sikap petani; Petani di desa Pasar VI Kwala Mencirim melakukan adopsi tidak berkelanjutan. Keputusan tersebut masuk dalam jenis penolakan aktif (active rejection) yang artinya petani telah mencoba inovasi sorgum bioguma tapi kemudian memutuskan untuk tidak mengadopsi karena tidak adanya keuntungan secara ekonomi.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/2259
2020-08-12T04:54:34Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/2259
2020-08-12T04:54:34Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 9, No 1 (2020); 19-33
Strategi Digital Branding pada Startup Social Crowdfunding (Studi Kasus pada Kitabisa.com)
Hidayanto, Syahrul; Universitas Indonesia
Kartosapoetro, Ishadi Soetopo; Universitas Indonesia
2020-07-20 11:51:27
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/2259
Sosial; Teknologi; Digital Branding; Communication;
digital branding; social crowdfunding; startup; kitabisa.com
id
The era where information can be accessed quickly and flexibly presents its own challenges for startup branding in the crowdfunding sector. Kitabisa.com as the most popular crowdfunding platform in Indonesia certainly becomes an example in terms of digital branding strategies for other startups working in the same sector. This study aims to find out how digital branding strategies are in social crowdfunding startups in the industrial era 4.0. This study uses a qualitative approach in gaining a broad and deep understanding of digital branding strategies in social crowdfunding startups. The chosen research strategy is a case study. Based on the literature review that has been done, this research is the first in Indonesia that focuses on raising the theme of digital branding on social crowdfunding startups. The results show that Kitabisa.com has built its brand based on market insights, which contributes to its current success with a strong internal communication strategy along with consistent external communication. For brands to remain relevant and active, branding must be seen as an ongoing process that requires continuous adjustments through media monitoring and reacting to negative issues that can weaken the company's position.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/1243
2017-09-14T11:51:21Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1243
2017-09-14T11:51:21Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 3, No 1 (2014); 1-18
Anomali dan teori hirarki pengaruh terhadap isi media
Krisdinanto, Nanang; Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
2017-09-11 14:27:53
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1243
anomaly, isi media, paradigma
en
Teori hirarki pengaruh terhadap isi media dikenalkan oleh Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese, yang menjelaskan pengaruh internal dan eksternal media terhadap isi pemberitaan.2
Keduanya membagi pengaruh tersebut ke dalam lima level, yaitu pengaruh individu pekerja media (individual level), rutinitas media (media routines level), organisasi media (organizational level), luar media (extramedia level), dan ideologi (ideology level). Teori ini menjadi penting dalam studi media karena isi media diasumsikan memiliki implikasi penting dalam perubahan sosial. Teori ini juga menarik karena menawarkan perspektif alternatif dalam memahami isi media, yang sebelumnya lebih sering dilihat sebagai sesuatu yang netral dalam melaporkan realitas, atau setidaknya dianggap menyajikan representasi yang fair tentang realitas (tanpa distorsi atau setidaknya dengan distorsi
minimal). Dalam perspektif ini, media diasumsikan pasif, sekadar medium (media as channels), yang hanya menyampaikan realitas apa adanya, bertumpu pada konsep-konsep positivistik seperti objektivitas,
dan tidak membawa dampak pada perubahan sosial. Sebaliknya, Shoemaker dan Reece berangkat dari asumsi media berperan aktif membentuk realitas, media as participants, bahwa media tidak netral
bahkan bisa memanipulasi realitas melalui penekanan atau penghilangan elemen-elemen tertentu dari realitas, dan memosisikan media massa sebagai agen perubahan sosial. Dengan asumsi ini,
Shoemaker-Reece membawa teorinya sebagai alternatif atau bahkan kritik terhadap teori-teori media (jurnalistik) mainstream yang cenderung posivistik. Mengikuti kerangka berpikir Thomas Kuhn, teori ini bisa disebut sebagai jawaban atas terjadinya ”anomali” ketika teori (jurnalistik, komunikasi massa) lama yang positivistik tidak mampu lagi menjelaskan gejala/fenomena.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/2624
2020-08-12T05:07:26Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/2624
2020-08-12T05:07:26Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 9, No 1 (2020); 114-133
Telaah Wacana Imperialisme Budaya Tokusatsu Jepang Melalui Iklan Marjan Versi Wayang Golek
Yuri, Halla Puspita; Universitas Bunda Mulia
Jahja, Hartanto; Universitas Bunda Mulia
Rewindinar, Rewindinar; Universitas Bunda Mulia
Aladdin, Yuri Alfrin; Universitas Bunda Mulia
Marta, Rustono Farady; Universitas Bunda Mulia
2020-07-20 11:51:28
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/2624
Communication
Advertising, Critical Discourse Analysis, Cultural Imperialism, Wayang Golek
id
Technological progress in the field of robotics is something that is idolized in homeland. Robotics often appears along with the tendency of the Japan which is popular with futuristic technology. Indonesia is affected by Japan's tokusatsu shows because we ourselves are still lagging behind in the fields of technology and culture. The era of Japanese colonialism towards Indonesia over the past 3.5 years seemed to reincarnate into cultural imperialism, one of which can be listened to through the Marjan syrup ads version of "Wayang (puppet) Golek Cepot Dawala". Researchers used Teun A. Van Dijk's critical discourse analysis method that discusses microstructure, macro structure, and social context based on visual elements of images and sounds. In the structure of the text, researchers found a friction between traditional Indonesian culture and modern Japanese robotics and a shift in traditional culture that is now beginning to be replaced by modern culture among young people. Cognition and the social context that appears in ads portraying Indonesian traditional culture could not survive if it did not adopt modern Japanese robotic culture, even if the meaning of the traditional culture changes considerably and further accentuates the modern culture.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/2318
2021-09-16T08:55:43Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/2318
2021-09-16T08:55:43Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 9, No 2 (2020); 214-228
Opini Pemilih Pemula Surabaya terhadap Iklan Politik Para Kandidat di Pilkada
Aritonang, Agusly Irawan; Universitas Kristen Petra Surabaya
2020-12-21 14:34:13
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/2318
Ilmu Komunikasi
Opinion, Beginner Voter, Jatim Election
en
Election Campaign Period is a period in political events where candidates have the opportunity to introduce themselves to the public. Through various forms and channels of communication, candidates endeavor to convey their ideas and profile. One form of communication channel is political advertising. The target group that is always interesting to be targeted by advertisements is the beginner voter group. With a very significant number of them, the beginner voter is a potential "market" to work on so that a candidate's campaign message can be conveyed. This study wants to see how the opinions of the beginner voters, especially in the city of Surabaya about the ads of candidates for Cagub Cawagub in the East Java Regional Election 2018. Using a quantitative approach with survey methods, the results show that both candidate pairs' ads, namely Khofifah-Emil and Gus Ipul- Puti are positively opinion by beginner voters. However, when viewed from each opinion component, namely Trust, Values, and Expectations, the Gus Ipul-Puti advertisement has a higher component in Values and Expectations while the Khofifah advertisement pair is high in the Trust component.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/1349
2017-09-27T10:30:53Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1349
2017-09-27T10:30:53Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 3, No 2 (2014); 88-111
Konstruksi Makna Happen Skateboarding Magazine sebagai Media Komunikasi bagi Komunitas Lampung Skateboard Division (LSD) di Bandar Lampung
Istiani, Ade Nur; Universitas Lampung
2017-09-27 12:03:04
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1349
Gaya Hidup Komunitas, Majalah Komunitas, Komunitas Skateboard
en
Komunitas skateboard yang merupakan kelompok sosial tertentu yang
memiliki kekhasan dalam membentuk gaya hidupnya. Komunitas ini
menggunakan majalah komunitas Happen Skateboarding Magazine
sebagai sarana interaksi antar anggota. Tujuan penelitian ini adalah
untuk menggambarkan cara berpenampilan pada komunitas skateboard, gaya bahasa atau istilah-istilah yang digunakan dalam berkomunikasi pada komunitas skateboard dan pemahaman tentang skateboard bagi komunitas skateboard yang didapat dari Happen Skateboarding. Magazine dalam perspektif teori interaksionisme simbolik. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif dengan tradisi studi kasus dan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Informan dalam penelitian ini adalah komunitas Lampung Skateboard Division/LSD di Bandar Lampung dengan teknik purposive sampling (disengaja). Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik reduksi data, display dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Komunitas Lampung Skateboard Divison (LSD) memaknai skateboard sebagai sarana interaksi serta ajang tempat mengekspresikan diri yang memberikan ruang bagi anggota komunitas skateboard yang berbeda daerah untuk saling bertukar pendapat dan makna sehingga tercipta suatu pemahaman yang sama tentang skateboard.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/2705
2021-08-31T11:01:23Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/2705
2021-08-31T11:01:23Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 10, No 1 (2021); 116-128
'Taprose Temanku' Sebagai Strategi Komunikasi Pemerintahan dan Pelayanan Publik Kabupaten Tuban
Faizah, Isnaini Kun; Universitas Dr. Soetomo, Surabaya
Soekrani, Tony S.; Universitas Dr. Soetomo, Surabaya
Panuju, Redi; Universitas Dr. Soetomo, Surabaya
2021-07-19 12:51:20
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/2705
communication of science
public service, Government Communication, Communication Strategy
Dr Soetomo University
id
This study discusses government communication using applications as public services and the Tuban government communication strategy. Tuban Government has the TapRose Temanku application which is a place for the community to submit criticisms, suggestions and questions. The focus of this research is how the strategy of the Tuban government and what kind of public services the Tuban government has done through the TapRose Temanku Application. This qualitative research uses data collection techniques, interviews, observation, and documentation. The results of this research are the TapRose Temanku application is a public service conducted by the Tuban Government and is a government communication strategy. The TapRose application, my friend, attracts the public's interest because it is packaged in a simple and easy to understand way for all ages and easily accessed.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/1584
2018-05-30T14:18:04Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1584
2018-05-30T14:18:04Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 6, No 1 (2017); 1-12
Motivasi Radio Komunitas Dalam Dakwah Agama
Panuju, Redi; Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas dr Soetomo
2017-12-11 13:53:20
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1584
Komunitas Radio, dakwah agama, diskriminasi, motivasi, inovasi
en
Dalam penelitian untuk disertasi penulis tahun lalu diketahui sistem radio komunitas berada pada bagian yang ambigu pada sistem penyiaran. Di satu sisi oleh undang undang diharapkan dapat berfungsi sebagai media penghubung antar warga masyarakat dan negara dalam proses sosial dan pembangunan, namun dalam prakteknya radio untuk masyarakat ini mengalami perlakuan diskriminatif. Perlakuan diskriminatif tersebut dapat dilihat dari minimnya frekwensi yang diberikan, jangkauan siaran yang terbatas, serta banyaknya larangan dan kewajiban untuk radio komunitas. Namun demikian, diskiminasi tersebut tidak membuat para pengelola radio komunitas putus asa. Realitasnya justru antusiasme menggunakan radio komunitas sangat tinggi, bahkan melebihi quota frekwensi yang diberikan negara, sehingga menimbulkan banyak radio komunitas yang tidak berizin. Fokus penelitian ini pada motivasi yang melatar belakangi pegiat radio komunitas khususnya di jaringan radio komunitas Madu FM di Tulungagung Jawa Timur. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan observasi langsung ke lapangan (field research) dan wawancara mendalam terhadap pengelola, manajer, dan penyiar Madu FM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi dakwah agama mengalahkan diskriminatif yang lakukan negara kepadanya.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/3145
2021-08-31T11:01:21Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/3145
2021-08-31T11:01:21Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 10, No 1 (2021); 53-68
Management Dialectical Tension di Desa Pancasila, Kecamatan Turi, Lamongan dalam Meminimalkan Ketegangan pada Keluarga
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/3145/8287
Fista, Brigitta Revia Sandy; Widya Mandala Surabaya Catholic University
Akhsaniyah, Akhsaniyah; Widya Mandala Surabaya Catholic University
2021-07-19 12:51:16
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/3145
Interpersonal Communications
Dialectical Tension
id
This study focuses on the dialectical tension management strategy for married couples of different religions in Pancasila Village, Turi District, Balun, Lamongan. Balun Village was chosen because it has a high level of religious tolerance. Using the Rational Dialectical theoretical perspective, this study reveals how individuals feel in communicating, identifies the causes of tension in communication, and communication strategies in overcoming tensions in interfaith families. This study uses a qualitative-descriptive approach with a case study method, intending to be able to describe in detail how the tensions formed in interfaith families in Balun Village are minimized. Data collection techniques were carried out by in-depth interviews and observations, to obtain a complete picture of their daily communication practices. The results of this study indicate that there are different dialectical tension management patterns, which are based on the level of tension that arises and the issues that trigger tension. The main cause of tension in interfaith family communication is related to two things; lack of openness of the parties and the influence of stereotypes on different ethnicities in the family.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/1622
2018-03-19T09:20:12Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1622
2018-03-19T09:20:12Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 4, No 1 (2015); 1-17
Strategi Kreatif Dalam Mendukung Kewirausahaan (Studi Kasus Pemilihan Strategi Kreatif Dalam Memproduksi Iklan Produk Minuman Sebagai Bentuk Mendukung Kegiatan Wirausaha)
Ginting, Magdalena Lestari; Dosen Ilmu Komunikasi FISIP, Universitas Pelita Harapan
2015-03-19 00:00:00
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1622
Wirausaha, Strategi Kreatif, Komunikasi Pemasaran
en
Fred Wilson, seorang investor ventura, mendefinisikan kewirausahaan sebagai seni mengubah sebuah ide menjadi suatu kegiatan bisnis (the art of turning an idea into a business) karena pada dasarnya seorang wirausaha harus dapat mengidentifikasi peluang dan menemukan
ide yang dapat dilakukan. Dalam pembangunan perekonomian Indonesia saat ini wirausaha merupakan andalan dalam mengatasai permasalahan yang ada, karena wirausaha memiliki karakteristik mandiri, tahan banting, fleksibel, efisien, tidak bergantung pada utang bank, dan berbasis sumber dayalokal.Sekalipun wirausaha menjadi tumpuan kegiatan perekonomian Indonesia, yang menjadi kata kunci adalah pertumbuhan; sehingga wirausaha memerlukan seorang yang berusaha dengan keberanian sehingga kegiatan usahanya mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan kewirausahaan tidak terlepas dari kegiatan komunikasi pemasaran, karena merupakan sebuah pendekatan yang menempatkan pelanggan, klien, patner, dan masyarakat pada proses pembuatan keputusan. Bagian yang menarik dari komunikasi pemasaran adalah periklanan sebagai bentuk komunikasi kompleks yang menggunakan strategi untuk mempengaruhi pikiran, perasaan, dan tindakan konsumen. Untuk menciptakan iklan yang menarik dibutuhkan strategi kreatif, antara lain: What if dan free association. Kedua strategi kreatif ini terbukti ampuh untuk menciptakan iklan dalam mendukung kegiatan promosi sebuah kegiatan kewirausahaan
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/3520
2021-12-14T10:37:17Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/3520
2021-12-14T10:37:17Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 10, No 2 (2021); 185-196
Message of Nationalism in the Music Video 'Wonderland Indonesia'
Putranto, Teguh Dwi; Universitas Airlangga
Susilo, Daniel; Universitas Multimedia Nusantara
2021-12-08 13:56:38
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/3520
message; nasionalis; music video; Wonderland Indonesian
en
Film is a communication medium that includes audio-visual types that are used to convey messages to a group of people watching. In addition to films, music videos which are also a medium of communication also convey messages in an audio visual work. One of the trending music videos during the celebration of the 76th Anniversary of the Republic of Indonesia (HUT RI) in 2021 is "Wonderland Indonesia". Through “Wonderland Indonesia” the landscape of Indonesia and the diversity of Indonesian culture is shown with epic cinematography. This study aims to determine how the message of nationalism in the music video "Wonderland Indonesia". The method used in this research is Charles Sanders Peirce's semiotics of the music video "Wonderland Indonesia" on Alffy Rev's YouTube Channel. The conclusion of this study is that the message of nationalism in the music video "Wonderland Indonesia" is so that the Indonesian people have a sense of devotion for Indonesia, have courage in defending Indonesia, self-determination so as not to be shaken, purity of heart, and have an unyielding spirit and a spirit that never goes out.Film merupakan media komunikasi yang termasuk jenis audio visual yang dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan kepada sekelompok orang yang menyaksikan. Selain film, music video yang juga merupakan media komunikasi turut menyampaikan pesan dalam sebuah karya audio visual. Salah satu music video yang sedang trending selama perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-76 pada tahun 2021 ini adalah “Wonderland Indonesia”. Melalui “Wonderland Indonesia” pemandangan Indonesia dan keragaman budaya Indonesia ditampilkan dengan sinematografi yang epik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pesan nasionalisme dalam music video “Wonderland Indonesia”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah semiotika Charles Sanders Peirce terhadap music video “Wonderland Indonesia” pada YouTube Channel Alffy Rev. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pesan nasionalisme dalam music video “Wonderland Indonesia” agar masyarakat Indonesia memiliki rasa bakti bagi Indonesia, memiliki keberanian dalam membela Indonesia, ketegaran diri agar tidak tergoyahkan, kesucian hati, serta memiliki semangat pantang menyerah dan semangat yang tidak pernah padam.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/1677
2018-05-18T07:12:05Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1677
2018-05-18T07:12:05Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 2, No 1 (2013); 1-7
Radio Komunitas & Demokratisasi Penyiaran (ORR Merapi 107.7 Fm: "Partisipasi Warga, Budaya Patron & Regulasi")
Purnama, Finsensius Yuli; Fakultas Komunikasi Unika Widya Mandala Surabaya
2013-05-18 00:00:00
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1677
demokratisasi penyiaran, partisipasi warga, budaya patron, dan regulasi
id
Lembaga penyiaran komunitas (dan lembaga penyiaran publik) muncul sebagai sebuah perwujudan dari konsep demokratisasi penyiaran. Semangat itu pula yang menjiwai pendirian Radio Komunitas ORR Fm 107.7 Fm
yang didirikan di Des a Juwono, Kec. Dukun, Kab. Magelang, Jaw a Tengah-sebuah wilayah dikawasan bahaya Merapi-. Pada awalnya, radio tersebut dibentuk sebagai bagian dari program Disaster Risk Reduction (ORR)
Karina KAS pasca erupsi Merapi Juni 2006. Harapannya, radio komunitas tersebut dapat memenuhi kebutuhan warga akan informasi terbaru terkait kondisi Merapi. Dalam perkembangannya, terdapat beberapa kendala yang membuat radio tersebut tidak secara utuh menjadi sebuah radio komunitas, hingga akhirnya harus vakum pasca Jetusan Merapi 2010. Selain persoalan kerusakan a/at, beberapa kendala yang dihadapi masyarakat adalah budaya patron yang sangat kuat dan regulasi yang sukar dipenuhi.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/1683
2018-05-30T14:16:55Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1683
2018-05-30T14:16:55Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 2, No 2 (2013); 70-79
Website lnstitusi Pendidikan sebagai Sumber lnformasi dalam Menentukan Keputusan Orang Tua untuk Memilih Pendidikan di Jenjang Perguruan Tinggi
Purnama, Finsensius Yuli
Nugraheni, Yuli
2018-05-30 16:16:16
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1683
Brand Identity Web Analysis Method, Pengambilan Keputusan
id
Penggunaan website oleh Perguruan Tinggi telah menjadi salah satu media informasi yang banyak digunakan di berbagai institusi. Salah satu perguruan Tinggi yang rnenggunakannya adalah Universitas Katolik Widya Mandala dengan alamat web www.wima.ac.id. Penelitian ini ingin melihat bagaimana peran dari media website tersebut dalam proses penentuan keputusan calon mahasiswa dengan menggunakan kerangaka BIWAM. Dengan menggunakan metode FGD, peneliti melakukan diskusi terkait penggunaan website tersebut dengan para orang tua mahasiwa yang asumsinya berperan penting bagi pengambilan keputusan anak. Hasilnya menunjukkan bahwa website bagi orang tua lebih bersifat melengkapi sarana promosi yang konvensional. Selain itu, beberapa masukan dan kritik juga dapat dijadikan masukan bagi pengembangan website
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/3589
2023-07-31T16:31:26Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/3589
2023-07-31T16:31:26Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 11, No 1 (2022); 76-89
Fenomena Pengalaman Perempuan dalam Menggunakan Feminist Mobile Dating App Bumble
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/3589/9359
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/3589/9360
Haryadi, Ryan; Universitas Pelita Harapan
Simangunsong, Benedictus Arnold; Universitas Pelita Harapan
2022-07-13 00:00:00
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/3589
Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial & Politik, New Media
Mobile dating app, Bumble, kencan online, Kritis, Fenomenologi, Pengalaman, Gender
in
Mobile dating app Bumble telah dikenal sebagai ‘Tinder versi feminis’ karena memungkinkan perempuan untuk mengontrol penuh aktivitas percakapan mereka. Bumble juga dipandang sebagai lanskap teknologi baru, dimana perempuan dapat melakukan aktivitas kencan secara online melalui proses menginisiasikan percakapan, mengeksplorasi relasional yang beragam, hingga hasrat seksual. Penelitian ini menggunakan paradigma Kristis dengan metode fenomenologi dan dalam memperoleh data menggunakan wawancara tidak terstruktur terhadap 43 informan pengguna perempuan Jabodetabek, untuk menjawab pengalaman-pengalaman apa saja yang mereka temui selama menggunakan Bumble. Hasil dari penelitian menemukan bahwa fitur Bumble yang terkesan memberdayakan perempuan ini membuat perempuan dapat bernegosiasi dan berpartisipasi dalam menciptakan sebuah hubungan impian, meskipun dianggap melawan norma gender tradisional yang melekat di masyarakat. Dimulai dari hubungan yang paling banyak dan paling mudah ditemukan seperti hubungan pertemanan, hingga hubungan yang membutuhkan usaha lebih untuk menemukannya, seperti pacar atau suami, serta kejadian-kejadian lain yang mereka alami selama menggunakan mobile dating app Bumble, dari yang menyenangkan, hingga meninggalkan kekecewaan.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/1688
2018-05-30T14:16:55Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1688
2018-05-30T14:16:55Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 2, No 2 (2013); 125-136
Framing Media atas Pemberitaan Anas Urbaningrum dan Politik Para Sengkuni
Fadeli, Muhammad
2018-05-30 16:16:40
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1688
Pembingkaian Media, Persepsi Publik
id
Penyebaran berita melalui media massa merupakan proses awal dari pembentukan pendapat umum. Ketepatan dalam penyampaian berita dan informasi akan membentuk "konsensus" khalayak. Selanjutnya bagaimana peran media massa dalam penyampaian pemberitaan yang berkaitan dengan adanya kasus Anas Urbaningrum sehingga media massa memiliki andil dalam membentuk persepsi masyarakat terhadap pemberitaan tersebut. Oleh karena itu dapat kita simpulkan bahwa media massa berperan penting dalam ha1 membentuk opini. Media massa mempunyai peran membentuk pengertian khalayak. Berkaitan dengan isi berita tersebut penulis mencoba melihat bagaimana media membingkai (framing) dalam memberitakan kasus "Anas Urbaningrum dan politik para sengkuni". Penulis meneliti pemberitaan pada halaman pertama surat kabar Jawa Pos dan Kompas. Pandangan ini didasarkan pada anggapan bahwa pada umumnya ketika akan membaca atau membeli sebuah surat kabar, yang pertama dilihat adalah headline atau bagian halaman depan. Pada penelitian ini. Metode analisa data yang digunakan penulis adalah konsep framing Pan dan Kosicki. Pan dan Kosicki membagi perangkat framing menjadi empaf struktur besar. Yaitu, sintaksis (cara wartawan menyusun fakta), struktur skrip (cara wartawan mengisahkan fakta), struktur tematik (cara wartawan menulis fakta), dan struktur retoris (cara wartawan menekankan fakta).
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/3824
2023-07-31T16:31:26Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/3824
2023-07-31T16:31:26Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 11, No 1 (2022); 50-64
Ahok dalam Internet Meme (Analisis Semiotika Penggambaran Ahok sebagai Pemimpin dalam Internet Meme)
Fista, Brigitta Revia Sandy; Widya Mandala Surabaya Catholic University
2022-07-13 00:00:00
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/3824
Internet Meme; Semiotic; Representation; Governor
en
Sosok Ahok banyak digambarkan dalam beragam media komunikasi baik media konvensional maupun media modern berbasis digital seperti meme di internet yang tersebar luas dalam masyarakat. Meme sendiri sebagai media komunikasi yang dikreasikan oleh individu bersifat sangat anonim, banyak digunakan oleh para pengguna internet, khususnya pengguna media sosial. Munculnya meme sebagai media pesan di berbagai media sosial kian menambah bahan bagi para netizen (internet citizen) – sebutan untuk para pengguna internet –yang kreatif untuk menciptakan pesan-pesan sosialnya. Dalam beberapa kasus, meme seringkali digunakan untu mengkomunikasikan pesan khusus dengan konsep humor atau sindiran. Penyajian konten tentang Ahok pun beragam, mulai dari sekedar sindiran tidak penting sampai problematika politik pun menjadi kajian meme. Dikemas dalam kajian konten yang sangat beragam dan tak terhitung jumlahnya, karakter Ahok yang kerap dikatakan kasar dan tak tahu sopan santun. Penelitian ini kemudian berfokus pada penggambaran Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam internet meme. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis semiotika C.S.Peirce. Didapatkan hasil bahwa Penggambaran Ahok sebagai pemimpin dalam internet meme adalah sang pemimpin yang terbiasa bertutur kasar tanpa tata karma, Ahok sebagai pemimpin yang sukar menghargai perasaan orang lain, bahkan Ahok pemimpin Tionghoa dan Kristen yang tak cukup pantas memimpin, masih menempel pada makna tanda di beberbapa internet meme yang telah dianalisis. Namun disisi lain, pada kumpulan teks di internet meme lainnya, Ahok digambarkan sebagai sosok yang berani, berkharisma, bertekad kuat, jujur, dan pantang mundur. Bahkan Ahok ditampilkan sebagai pemimpin yang sempat dirindukan karena prestasi kinerja dan keberhasilannya dalam memimpin.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/1713
2018-07-25T07:56:52Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1713
2018-07-25T07:56:52Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 6, No 2 (2017); 149-164
CSR Internal Manajemen Bukalapak Sebagai Bentuk Investasi Sosial Dan Peningkatan Kualitas Komunikasi Sosial Internal Perusahaan
Sujanto, Raditia Yudistira
2018-07-24 15:46:10
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1713
program sosial, CSR, Bukalapak, Bukalapak Social Club
en
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui program-program CSR di internal manajemen Bukalapak. Bukalapak sebagai perusahaan bisnis berbasis daring tidak terwajibkan secara hukum untuk melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan namun perusahaan ini tetap menjalankannya melalui kebijakan dan program sosial. Salah satu bahasan utama dalam penelitian ini adalah gerakan sosial dalam Bukalapak Social Club (BSC) yaitu kelompok nonstruktural di dalam manajemen perusahaan yang fokus pada keterlibatan karyawan secara sukarela dalam kegiatan-kegiatan sosial. Melalui BSC, terbukti karyawan memiliki motivasi baik sebagai manusia maupun sebagai pekerja profesional di Bukalapak. Pimpinan perusahaan, CEO Bukalapak Ahmad Zaky pun tidak menjaga jarak yang jauh dengan para karyawan, dengan kerap turun ke lapangan bersama dengan para karyawan yang sedang melakukan program sosial. Dengan demikian hubungan tersebut berpengaruh pada kualitas komunikasi sosial di dalam internal perusahaan. Pada akhirnya segala hasil atau dokumentasi program sosial Bukalapak disebarluaskan di lingkungan internal perusahaan melalui media surel dan aplikasi komunikasi Telegram di telepon pintar. Dengan begitu karyawan yang terlibat secara sukarela di dalam program sosial yang sudah dilakukan mendapatkan rasa senang sudah dapat berkontribusi sosial kepada masyarakat. Terlebih lagi tidak sedikit karyawan yang memanfaatkan hak cuti kerjanya untuk ikut ke program sosial Bukalapak
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/4306
2022-12-20T00:36:54Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/4306
2022-12-20T00:36:54Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 11, No 2 (2022); 150-164
Mengkaji Ulang Teori Kepanikan Moral dalam Situasi Kepanikan Moral Seksual di Era Digital
Listiorini, Dina; Universitas Katolik Atma Jaya Yogyakarta
2022-12-19 13:45:39
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/4306
kepanikan moral seksual; peran media; Cohen
id
This paper further reviews the Moral Panic Theory/TKM (Moral Panics Theory). This theory departs from sociological concepts that see conflict in society that departs from an issue that is dichotomously divided on the grounds of good and bad, right and wrong morality and is considered to have the potential to threaten national security in the long term. There are several linear stages in TKM in early TKM models initiated by Cohen (1972) and developed more or less similarly by Hall et al. (1978). Then came the constructionist model which was heavily influenced by Blumer's thinking. Technological developments and shifting issues from social problems such as motorcycle gangs, mugging and drugs to more sensitive social issues such as sexuality cause the dynamics and complexity of TKM analysis. The concepts of power and the role of the media, for example. This paper describes the initial concepts in TKM and its development in a situation of changing issues, power and development of mass media technology, which in the end must adapt to the existing situation.ABSTRAKTulisan ini mengulas lebih lanjut mengenai Teori Kepanikan Moral/TKM (Moral Panics Theory). Teori ini berangkat dari konsep-konsep sosiologis yang melihat adanya konflik di masyarakat yang berangkat dari sebuah isu yang terbelah secara dikotomis dengan alasan moralitas baik-buruk, benar-salah dan dianggap berpotensi mengancam keamanan nasional dalam jangka panjang. Ada beberapa tahap linear dalam TKM pada model-model awal TKM yang diinisiasi oleh Cohen (1972) dan dikembangkan kurang lebih sama oleh Hall dkk (1978). Kemudian muncul model konstruksionis yang banyak dipengaruhi oleh pemikiran Blumer. Perkembangan teknologi dam pergeseran isu dari masalah sosial seperti geng motor, penjambretan dan drug ke masalah sosial yang lebih sensitif seperti seksualitas menyebabkan dinamika dan kompleksitas analisis pada TKM. Konsep-konsep kekuasan dan peran media, misalnya. Studi ini menjelaskan konsep-konsep awal dalam TKM dan perkembangannya dalam situasi perubahan isu, kekuasaan dan perkembangan teknologi media massa, yang pada akhirnya harus menyesuaikan diri dengan situasi yang ada.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/1748
2018-09-04T07:43:08Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1748
2018-09-04T07:43:08Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 7, No 1 (2018); 95-105
Penerimaan Masyarakat Terhadap Pesan Kesehatan Melalui Media Internet
Rahmawati, Wuri; Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
2018-09-04 09:05:03
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1748
Penerimaan Pesan, Media sosial, Intensitas atau Frekuensi, Kepercayaan, Sikap
en
Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis pesan apa yang sering diterima masyarakat melalui media sosial, menganalisis kepercayaan masyarakat terhadap pesan yang diterima dan mengetahui sikap masyarakat terhadap pesan yang diterima. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan metode kuantitatif. Sampel penelitian adalah masyarakat DIY. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Whattsapp merupakan media sosial yang digunakan oleh mayoritas masyarakat yang memiliki bidang pekerjaan wiraswasta, pegawai kantoran, ibu rumah tangga dan pelajar atau mahasiswa. Sedangkan media sosial lain yang digunakan masyarakat yaitu Facebook, Line, Instagram dan Twitter. Setiap media sosial mempunyai segmentasi pengguna yang berbeda-beda yang umumnya didasari faktor kebutuhan atau trend.Pesan yang diterima masyarakat melalui media sosial yang dimiliki antara lain mengenai gaya hidup, keagamaan, musibah, kesehatan, penawaran usaha dan penawaran kerja. Whattsapp menjadi media sosial yang menempati peringkat pertama sebagai penyampai pesan kepada masyarakat dengan bidang pekerjaan wiraswasta,pekerja kantoran, ibu rumah tangga dan pelajar atau mahasiswa. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pesan kesehatan berbeda-beda. Masyarakat yang berwiraswasta memiliki tingkat kepercayaan tertinggi atas pesan kesehatan yang diterima. Sikap masyarakat terhadap pesan kesehatan secara mayoritas adalah kadang-kadang mengikuti dan meneruskan pesan. Penerimaan masyarakat terhadap pesan kesehatan melalui media sosial sebagian besar termasuk pada kelompok negotiated position dan sebagian kecil termasuk pada kelompok dominant hegemony position.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/4328
2022-12-20T00:36:54Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/4328
2022-12-20T00:36:54Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 11, No 2 (2022); 220-230
Melihat Dunia dengan Simulakra (Mengkaji Baudrillard dan Masyarakat Konsumsi)
Purwanti, Silviana; universitas mulawarman
2022-12-19 13:45:42
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/4328
ilmu komunikasi
Baudrillard; Simulakra; Masyarakat Konsumsi
id
This paper is a literature review that elaborates Baudrillard's thoughts on Simulacra in Consumption Society which can be used as a study in understanding the phenomenon of consumption society today and in the future. Basically, according to Baudrillard, consumption in its process can be analyzed in two basic perspectives, namely: as a process of meaning and communication based on rules (code), where consumption practices appear and receive their meaning. Here, consumption is a language-appropriate system of exchange. Second, as a process of social classification and differentiation, this time defines objects/signs not only as significant differences in one code, but as values (rules) that are appropriate in a hierarchy. Consumption can be the subject of strategic power-determining discourse here, especially in the distribution of values that follow rules (except in relation to other social signals: knowledge, power, culture, etc.). In other words, Baudrillard's theory is able to connect the dynamics of consumption society with self-actualization and social needs.ABSTRAKNaskah ini merupakan tinjauan literatur yang mengelaborasi pikiran Baudrillard tentang Simulakra dalam Masyarakat Konsumsi yang bisa digunakan sebagai kajian dalam memahami fenomena masyarakat konsumsi saat ini dan selanjutnya. Pada dasarnya menurut Baudrillard konsumsi dalam prosesnya dapat dianalisis dalam dua perspektif dasar, yaitu: sebagai proses pemaknaan dan komunikasi berdasarkan aturan (kode), di mana praktik konsumsi muncul dan menerima maknanya. Di sini, konsumsi adalah sistem pertukaran yang sesuai dengan bahasa. Kedua, sebagai proses klasifikasi dan diferensiasi sosial, kali ini menetapkan objek/tanda tidak hanya sebagai perbedaan yang signifikan dalam satu kode, tetapi sebagai nilai (aturan) yang sesuai dalam suatu hierarki. Konsumsi dapat menjadi subjek diskursus penentu kekuatan strategis di sini, terutama dalam distribusi nilai yang mengikuti aturan (kecuali dalam kaitannya dengan sinyal sosial lainnya: pengetahuan, kekuasaan, budaya, dll). Dengan kata lain teori Baudrillard mampu mengkoneksikan dinamika masyarakat konsumsi dengan aktualisasi diri dan kebutuhan sosial.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/4526
2023-07-31T15:14:31Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/4526
2023-07-31T15:14:31Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 12, No 1 (2023); 37-50
Discourse Network Analysis: Studi Kasus pada Kebijakan Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamina
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/4526/14022
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/download/4526/14023
Sofura, Annisyu Mafa; Universitas Indonesia
2023-07-31 17:14:27
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/4526
discourse network analysis; discourse; fuel price increase; pros and cons
Ministry of Public Works and Housing
id
ABSTRACT Fuel oil is one of the important commodities in society and simultaneously affects various sectors. The increase in fuel prices is an unpopular policy in society, but it must still be taken by the government. Various responses and speculations emerged in the public and elite spheres, both in the form of support or rejection regarding the discourse. The purpose of this research is to find out the discourse network of the fuel price increase policy by looking at the debate map that occurs, as well as knowing the actors and concepts involved in it. The data collection technique was carried out using the Discourse Network Analysis (DNA) method using the Pertamina fuel price increase policy discourse in online media in the period August 27-September 10, 2022. The results showed that the issue debate in this discourse was dominated by a coalition of skeptics consisting of the community, student associations, think tanks, political parties and some factions in the DPR. Meanwhile, the supporting coalition is dominated by government figures, such as the President, Ministers, Members of Parliament, as well as economic and social observers.ABSTRAK Bahan bakar minyak (BBM) merupakan salah satu komoditas utama yang penting dalam masyarakat serta berpengaruh secara simultan terhadap berbagai sektor. Kenaikan harga BBM merupakan kebijakan tidak populer dalam masyarakat, namun tetap harus diambil oleh pemerintah. Berbagai respon dan spekulasi muncul di ranah publik dan elit, baik berupa dukungan ataupun penolakan terkait wacana tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jejaring wacana kebijakan kenaikan harga BBM dengan melihat peta perdebatan yang terjadi, serta mengetahui aktor dan konsep yang terlibat di dalamnya. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui metode Discourse Network Analysis (DNA) menggunakan wacana kebijakan kenaikan harga BBM Pertamina di media daring dalam kurun waktu 27 Agustus-10 September 2022. Hasil penelitian menunjukkan perdebatan isu dalam wacana didominasi oleh koalisi skeptis yang terdiri dari masyarakat, himpunan mahasiswa, think tank, partai politik dan sebagian fraksi dalam DPR. Sedangkan, koalisi pendukung didominasi oleh tokoh pemerintahan, seperti Presiden, Menteri, Anggota DPR, maupun para pengamat ekonomi dan sosial.
oai:ojs.jurnal.wima.ac.id:article/1840
2018-12-20T09:54:42Z
KOMUNIKATIF:ART
v2
http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1840
2018-12-20T09:54:42Z
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi
Vol 7, No 2 (2018); 210-241
Representasi Pornografi Dalam Film Jan Dara
Nia, Fathul; Fikom Unitomo
Jl semolowaru 84 Surabaya 60118
Panuju, Redi; Fikom Unitomo
Jl semolowaru 84 Surabaya 60118
2018-12-19 11:39:43
url:http://journal.wima.ac.id/index.php/KOMUNIKATIF/article/view/1840
ilmu Komunikasi
film, male gaze, pornografi dan seksualitas, prempuan.
Universitas Dr Soetomo Surabaya
Indonesia
Film is an audio visual communication media to convey a certain message. So most of the movies show a presence in a drama movie can be seen from how women are positioned and represented. The drama film that was studied and analyzed was a movie titled Jan dara. According to laura mulvey cinematic techniques construct a woman as an object of desire and a view for the people behind the screen as well as the audience by highlighting the representation of the female body shape as the main side of sexuality for the object of visual pleasure. In this case cinematic techniques were analyzed which were used in various angles of camera gaze, lighting. So from the analysis results known that cinematic techniques both shooting and lighting techniques in order to be used to launch the desire to look at men and exploit the body of the woman for visual pleasure
f43bed6a83014f7a3942c1c481983fab