PENDIDIKAN HUMANIS DI ERA DISRUPSI

Doni Koesoema

Abstract


Mengkaji status filsafat pendidikan di era disrupsi merupakan sebuah tema yang menantang bagi para filsuf. Ini terjadi karena era disrupsi yang terjadi saat ini menantang kita untuk meredifinisi kembali apa makna dan arti terdalam dari sebuah proses pendidikan dan berbagai macam konsep dalam dunia pendidikan yang selama ini kita andaikan begitu saja. Era disrupsi mengubah secara ideologi atau filosofis cara kita memandang tujuan pendidikan, pengajaran, pembelajaran, kurikulum, evaluasi, siswa, guru, dan keseluruhan struktur dan kebijakan di dalam sebuah sistem pendidikan (Schiro, 2008). Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sudah mendisrupsi praktik-praktik pendidikan pada saat ini dan akan berjalan terus di masa depan.

Makalah ini membahas dan memberikan butir-butir pemikiran tentang peranan filsafat pendidikan dalam memberikan jalan dan solusi bagi pengambil kebijakan dan praktisi pendidikan di era disrupsi agar proses pendidikan tetap menunjukkan wajah kemanusiaannya di tengah berbagai macam ancaman teknologisasi dalam dunia pendidikan. Teknologisasi dalam dunia pendidikan, melalui fenomena Revolusi Industri 4.0, bila tidak dipahami dalam esensinya yang terdalam justru akan memiliki dampak besar terhadap kemanusiaan itu sendiri.

Save to Mendeley


Full Text:

PDF

References


Bakhtiar, A. (2004). Filsafat Ilmu. Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Chazan, B. (2022). What is “Philosophy of Education”? Dalam Principles and Pedagogies in Jewish Education, Washington: Palgrave McMillan. (open acces publication)

Mounier, E. (1956). The Character of Man. New York: Harpers & Brother.

Scheffler, I. (1960). Language of Education. (Charles Thomas Publishers).

Schiro, M.S. (2008). Curriculum Theory. Conflicting Visions and Enduring

Concerns. California: Sage Publication.

Soltis, Jonas. (1978). An Introduction to the Analysis of Educational Concepts. (Addison-Wesley).