HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIOSITAS DAN KECEMASAN AKADEMIK PADA MAHASISWA YANG BERAGAMA KATOLIK

Stanley Evans Susanto, Dicky Susilo

Abstract


Abstrak - Menjalani pendidikan di perguruan tinggi menjadi suatu hal yang didambakan. Meskipun demikian, pada mahasiswa, dapat terjadi gangguan pola pemikiran dan perilaku, sebagai bentuk dari kecemasan akademik. Religiositas mungkin berperan sebagai coping mechanism terhadap kecemasan akademik ini sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara religiositas dengan kecemasan akademik. Dengan metode kuantitatif, peneliti membuat alat ukur untuk kedua variabel yakni skala religiositas dan skala kecemasan akademik. Jumlah total responden adalah sebanyak 205 orang dengan kriteria subjek yakni mahasiswa yang beragama Katolik di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Berdasarkan hasil analisis data, didapatkan nilai r = -0,156 dan p = 0,001 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan di antara kedua variabel dengan arah hubungan negatif, yang dapat diintepretasikan jika semakin tinggi tingkat religiositas, maka semakin rendah tingkat kecemasan akademik. Demikian pula sebaliknya, jika semakin rendah tingkat religiositas, maka semakin tinggi tingkat kedemasan akademik

Save to Mendeley


Keywords


Pendidikan, mahasiswa, religiositas, kecemasan akademik

Full Text:

PDF

References


Abdel-Khalek, A. M., Nuño, L., Gómez-Benito, J., & Lester, D. (2019). The relationship between religiosity and anxiety: A meta-analysis. Journal of Religion and Health, 58(5), 1847–1856. https://doi.org/10.1007/s10943-019-00881-z

Adler, R. B., & Rodman, G. (2009). Understanding human communication. New York: Rinehart and Winston.

Anshari, E. S. (1980). Kuliah al-islam: Pendidikan agama islam di perguruan tinggi. Bandung: Pustaka.

Astuti, E. S., & Resminingsih. (2010). Bahan dasar untuk pelayanan konseling pada satuan pendidikan menengah jilid 1. Jakarta: Grasindo.

Azwar, S. (2012). Penyusunan skala psikologi edisi II. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Daryanto, S. S. (1998). Kamus lengkap bahasa indonesia. Surabaya: Apollo.

Dopo, E. R. (1992). Keprihatinan sosial gereja: Menyongsong 40 tahun majalah rohani. Yogyakarta: Kanisius.

Fadelan, S. B. (2011). Berjalan di atas badai. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Gazalba, S. (1985). Ilmu, filsafat dan islam. Jakarta: Bulan Bintang.

Ghufron, M. G., & Risnawita, R. (2017). Teori-teori psikologi. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media.

Halonen, J. S., & Santrock, J. W. (1999). Psychology: Contexts and applications (3rd ed.). New York: McGraw Hill.

Hastini, L. Y., Fahmi, R., & Lukito, H. (2020). Apakah pembelajaran menggunakan teknologi dapat meningkatkan literasi manusia pada generasi Z di Indonesia? Jurnal Manajemen Informatika (JAMIKA), 10(1), 12–28. https://doi.org/10.34010/jamika.v10i1.2678

Hooda, M., & Saini, A. (2017). Academic anxiety: An overview. Educational Quest: An Int. J. of Education and Applied Social Science, 8(3), 807–810. https://doi.org/10.5958/2230-7311.2017.00139.8

Hosseini, S. S., & Salmanpour, S. (2015). An Overview of Anxiety and Its Relationship with Concerns and Lack of Academic Achievement. Bulletin of Environment, Pharmacology and Life Sciences, 4(June), 179–182.

Huberty, T. J. (2009). Test and Performance Anxiety. Principal Leadership, 10(1), 12–16.

Irwanto, E., & Farhanto, G. (2021). Anxiety pembelajaran daring di era covid-19: Pada matakuliah praktikum. 7(2), 264–269.

Karman, Y. (2019). Abraham inklusif: Sebuah titik temu trialog agama-agama abrahamik. Jurnal Jaffray, 17(2), 185. https://doi.org/10.25278/jj.v17i2.321

Maramis, W. F., & Maramis, A. A. (2009). Catatan ilmu kedokteran jiwa (Edisi ke- 2). Surabaya: Airlangga University Press.

Maulida, T. R., Karimah, A., Lestari, P., & Rochmanti, M. (2020). Depression, anxiety, and stress among medical students in the faculty of medicine Universitas Airlangga year batch 2016, 2017, and 2018. Indian Journal of Public Health Research & Development. https://doi.org/10.37506/ijphrd.v11i12.13241

Ottens, A. J. (1991). Coping with academic anxiety. New York: The Rosen Publishing Group.

Papazisis, G., Nicolaou, P., Tsiga, E., Christoforou, T., & Sapountzi-Krepia, D. (2014). Religious and spiritual beliefs, self-esteem, anxiety, and depression among nursing students. Nursing and Health Sciences, 16(2), 232–238. https://doi.org/10.1111/nhs.12093

Paulus, Y. (2003). Rosarium virginis Mariae: Surat apostolik Paus Yohanes Paulus II, Imam Agung. Seri Dokumen Gerejawi, (63).

Salim, P., & Salim, Y. (2002). Kamus bahasa indonesia kontemporer. Jakarta: Modern English Press.

Santrock, J. W. (2011). Life-span development (13th edition). New York: McGraw-Hill.

Somadikarta, S. (1996). Buku informasi Universitas Indonesia. Depok: UI Press.

Son, C., Hegde, S., Smith, A., Wang, X., & Sasangohar, F. (2020). Effects of COVID-19 on college students’ mental health in the United States: Interview survey study. Journal of Medical Internet Research, 22(9), 1–14. https://doi.org/10.2196/21279

Stark, R., & Glock, C. Y. (1970). American piety: The nature of religious commitment. London: University of California Press.

Stuart, G. W. (2006). Keperawatan jiwa: buku saku. Jakarta: EGC.

Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suyanto, B. (2013). Masalah sosial anak edisi kedua. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Tirtarahardja, U., & Sulo, S. L. La. (2005). Pengantar pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Tloczynski, J., & Fritzsch, S. (2002). Intercessory prayer in psychological well-being: Using a multiple-baseline, across-subjects design. Psychological Reports, 91(3 PART 1), 731–741. https://doi.org/10.2466/pr0.2002.91.3.731

Valiante, G., & Pajares, F. (1999). The inviting/disinviting index: Instrument validation and relation to motivation and achievement. Journal of Invitational Theory and Practice, 6, 28–47.

Yusuf, S. (2012). Psikologi perkembangan anak & remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.




DOI: https://doi.org/10.33508/exp.v10i2.4162