Pengaruh Pemberian Perasan Lobak Putih (Raphanus sativus L.) dan Bengkuang (Pachyrhizus erosus L.) terhadap Kadar Glukosa Darah pada Mencit Model Diabetes

Reza Pertiwi, Petri Siti Khodijah, Mifta Violina Aniza, Noval Kurniawati, Eni Kurniati, Dian Handayani, Dian Fita Lestari, Doni Notriawan

Abstract


Kadar glukosa darah adalah jumlah kandungan glukosa yang ada pada plasma darah. Pengukuran kadar glukosa darah puasa merupakan salah satu metode untuk mengidentifikasi penyakit diabetes melitus pada seseorang. Bengkuang memiliki serat larut air yang dapat memperlambat absorpsi glukosa sehingga dapat menurunkan kadar glukosa darah. Lobak putih memiliki kesamaan jenis dengan bengkuang yaitu merupakan jenis tanaman umbi yang diharapkan memiliki efek yang sama dalam menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian perasan lobak putih dan bengkuang terhadap kadar glukosa darah mencit yang diinduksi aloksan sebagai model diabetes. Mencit dibagi menjadi 8 kelompok dengan pembagian secara random dan dipuasakan selama 8 jam, pada hari ke–0 diukur kadar glukosa darahnya sebagai kadar glukosa darah awal. Kelompok I sebagai kontrol normal yang tidak diberi induksi aloksan dan diberi aquades. Pada kelompok II-VI, mencit diinduksi aloksan dengan dosis 200 mg/kg BB secara intraperitoneal. Setelah aloksan diinduksikan, diukur kadar glukosa darah mencit pada hari ke-3. Setelah didapati kadar glukosa darah mencit yang tinggi, kelompok mencit II diberi aquades, kelompok III diberi glibenklamid 0,013 mg/20 gBB mencit, kelompok IV diberi perasan lobak putih 0,1 ml/20 gBB, kelompok V diberi perasan lobak putih dan bengkuang 2:1, kelompok VI diberi perasan lobak putih dan bengkuang 1:1, kelompok VII diberi perasan lobak putih dan bengkuang 1:2, kelompok VIII diberi perasan bengkuang 0,1 ml/20 gBB. Pemberian perasan lobak putih dan bengkuang dapat menurunkan kadar glukosa darah.

Save to Mendeley


Keywords


lobak putih, bengkuang, glukosa darah, antidiabetes

Full Text:

PDF

References


Abdelmoaty, M. A., Ibrahim, M. A., Ahmed, N. S., & Abdelaziz, M. A., 2010, Confirmatory studies on the antioxidant and antidiabetic effect of quercetin in rats, Indian Journal of Clinical Biochemistry, 25(2): 188-192.

Amirah, S., 2014, “Aktivitas antidiabetes kombinasi ekstrak Lobak (Raphanus sativus L. Var. Hortensi Back.) dan Bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.) Urban) pada mencit diabetes”, Tesis, Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Arifin, H., Merry, A. C., dan Ahmad, A., 2011, Pengaruh air perasan bengkuang (Pachyrizus erosus (L) Urb.) terhadap kadar glukosa darah mencit jantan diabetes, Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, 16(2): 128-147.

Auzia, N., Lukmayani, Y., & Dasuki, U. A., 2017, “Isolasi dan identifikasi senyawa flavonoid dari umbi lobak putih (Raphanus sativus L.)”, Skripsi, Universitas Islam Bandung, Bandung.

Dorland, N., 2011, Kamus Saku Kedokteran Dorland, Edisi ke28, Mahode AA, EGC, Jakarta, hal 457-507. Fatimah, R.N., 2015, Diabetes melitus tipe 2, Jurnal Majority, 4(5):93 -101.

Giri, L.N., 2008, “Potensi antioksidasi daun salam : Kajian in vivo pada tikus hiperkolesterolemia dan hiperglikemia”, Skripsi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Bogor.

Jagtap, U.B. dan Bapat, V. A., 2010, Artocarpus: A review of its traditional uses, phytochemistry and pharmacology, Journal of Ethnopharmacology, 129(2): 142-166.

Marianne, M., Yuandani, Y., dan Rosnani, R., 2011, Antidiabetic activity from ethanol extract of Kluwih’s leaf (Artocarpus camansi), Jurnal Natural, 11(2): 64-68.

Nakamura, T., Ogata, Y., Shitara, A., Nakamura, A., dan Ohta, K., 1995, Continuous production of fructose syrups from inulin by immobilized inulinase from Aspergillus niger mutant 817, Journal of Fermentation and Bioengineering, 80: 164–169.

Sherwood, L.I., 2011, Fisiologi manusia, EGC, Jakarta. Sutawardana, J.H., Yulia, dan Waluyo, A., 2016, Studi Fenomologi pengalaman penyandang diabetes melitus yang pernah mengalami episode hipoglikemia, NurseLine Journal, 1(1): 159-175.

Szkudelski, T., 2008, The insulin-suppressive effect of resveratrol—an in vitro and in vivo phenomenon, Life Sciences, 82(7-8): 430-435.

Widyasti, J.H. and Kurniasari, F., 2019, Uji aktivitas antihiperglikemik ekstrak daun petai cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) pada mencit induksi aloksan, Jurnal Farmasi Indonesia, 16(1): 107-117.

Winarsi, W., Wientarsih, I., dan Sutardi, L. N., 2012, Aktivitas salep ekstrak rimpang kunyit dalam proses persembuhan luka pada mencit yang diinduksi diabetes, Jurnal Veteriner, 13(3): 242-250.

Winarsi, H., Sasongko, N.D., Purwanto, A., Nuraeni, I., 2013, Cardamom extract leaves decreased atherogenic indeces and blood glucose level of diabetic rats alloxans induced, Agritech, 33(3): 273–280.

Yasmina, A.R. and Probosari, E., 2014, ‘Perbedaan kadar glukosa darah puasa sebelum dan setelah pemberian sari bengkuang (Pachyrrhizus erosus) pada wanita prediabetes”, Doctoral Dissertation, Universitas Diponegoro, Semarang.




DOI: https://doi.org/10.33508/jfst.v9i1.3027