Pembentukan Kokristal Katekin dengan Nikotinamida

Amri Bakhtiar, Sherly Rahmah Gaesari, Erizal Zaini

Abstract


Telah dilakukan pembuatan kokristal katekin-nikotinamida dan evaluasi kelarutannya dalam pelarut air. Kokristal dibuat dengan dua metode, yaitu rekristalisasi dengan penguapan pelarut etanol 96% menggunakan rotary evaporator (metode I) dan penguapan pelarut pada suhu ruang (metode II). Karakterisasi kokristal katekin-nikotinamida dilakukan dengan difraksi sinar-X, analisis termal DTA (Differential Thermal Analysis), FT IR (Fourier Transform Infra Red), dan SEM (Scanning Electron Microscopy), serta uji kelarutan dalam pelarut air menggunakan orbital shaker selama 24 jam. Penetapan kadar katekin dilakukan dengan metode KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tinggi) menggunakan fase gerak air-asetonitril-metanol-etil asetat-asam asetat glasial (89:6:1:3:1). Hasil difraktogram sinar-X pada kokristal metode I menunjukkan terbentuknya padatan amorf, sedangkan pada metode II menunjukkan terbentuknya fase kristalin baru (kokristal). Pada analisis termal menggunakan DTA terjadi perubahan titik lebur pada kokristal metode I maupun metode II yang berbeda dengan titik lebur katekin dan nikotinamida yang menunjukkan terbentuknya campuran eutektik. Pada analisis FT IR, baik kokristal metode I maupun metode II terjadi pergeseran bilangan gelombang dari spektrum katekin dan nikotinamida yang menunjukkan terbentuknya ikatan hidrogen antara gugus hidroksi fenol dari katekin dengan gugus amida dari nikotinamida. Dari hasil SEM, terlihat habit kristal dari kokristal metode I maupun metode II berbeda dibandingkan dengan habit kristal katekin maupun nikotinamida yang menunjukkan terbentuknya kokristal. Namun kelarutan kokristal katekin-nikotinamida metode I (132,17 mg/100 mL) maupun metode II (131,09 mg/100 mL) tidak berbeda nyata dengan
kelarutan katekin (124,58 mg/100 mL).
Kata kunci: kokristal, katekin, nikotinamida, kelarutan, KCKT.

Save to Mendeley


Full Text:

PDF 28-32


DOI: https://doi.org/10.33508/jfst.v2i2.720