Cultivation Analysis Pengaruh Terpaan Program Sinetron TBNH Dan Sikap Ibu-Ibu Di Jawa Timur Mengenai Keluarga Bahagia ( Uji Statistik Deskriptif Konsep Mainstraiming Dan Resonance Dengan Metode Survei Terhadap Ibu-Ibu Di Jawa Timur Penonton Sinetron TBNH)

Yuli Nugraheni, Finsensius Yuli Purnama

Abstract


Menurut Geroge Gerbner (dalam Griffin, 2003: 380 – 389), televisi memiliki pengaruh yang besar pada pembentukan persepsi penonton atas realitas, inilah konsep utama cultivation theory (teori kultivasi). Teori ini diperkenalkan pada tahun 1970an untuk menjelaskan
hubungan antara terpaan program televisi dan persepsi publik terhadap lingkungan sekitarnya (West dan Turner, 2010: 87 – 89). Penelitian ini menguji dua cara kultivasi yang disebut oleh Gerbner, yakni proses mainstraiming dan resonance yang terjadi pada para ibu-ibu Jawa Timur yang merupakan penonton sinetron TNBH.
Dengan menggunakan metode survey, hasil olah data atas responden di Kabupaten Gresik, Sidoardjo, Magetan, Madiun, dan Kota Surabaya menunjukkan bahwa hasil uji konsep mainstraiming tidak sepenuhnya berlaku. Data menunjukkan bahwa responden yang memiliki tingkat terpaan rendah dan termasuk dalam kategori penonton ringan juga memiliki sikap yang positif atas persetujuan mengenai penggambaran sinetron TBNH mengenai keluarga bahagia. Sebaliknya, terpaan tinggi memiliki kecenderungan persetujuan rendah yaitu sebesar 44%. Hal ini bertetangan dengan konsep mainstraiming yang menyatakan bahwa semakin tinggi terpaan media maka semakin tinggi pula persetujuan audiens atas isi media dan menunjukkan sikap yang semakin positif. Konsep kedua yang diuji dalam penelitian, konsep resonace menunjukkan data yang mendukung konsep tersebut. Data menunjukkan bahwa semakin tinggi kesesuaian antara pengalaman responden dengan isi tanyangan media, maka semakin tinggi pula persetujuan responden bahwa realitas sosial itu sama dengan realitas yang ditampilkan oleh media. Dalam penelitian ini, responden mengalami proses kultivasi melalui proses resonance dengan data
yang menunjukkan bahwa semakin tinggi persamaan antara pengalaman responden dengan penggambaran keluarga bahagia dalam sinteron TBNH maka semakin tinggi pula persetujuan responden atas isi dari penggambaran keluarga bahagia dalam sinetron TBNH.

Save to Mendeley


Keywords


cultivation, mainstraiming, resonance

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.33508/jk.v3i1.1247