Konflik antar Pribadi dan Strategi Menghadapinya

Tjondro Indrasutanto

Abstract


Kehidupan manusia sebagai makhluk bio-sosial dalam
kehidupan yang aktif dinamis dalam bernegosiasi antar pribadi tak
jarang muncul konflik, konflik antar pribadi ini disebabkan karena
seseorang ingin menghalangi, menghambat, atau berseberangan dengan
orang lain. Konflik dapat muncul dalam berbagai bentuk: konflik
kepentingan, konflik atas harapan yang tak sama, konflik mengenai
percapaian tujuan, secara khusus terdapat beberapa orang yang
tergolong sebagai orang yang “conflict prone”.
Secara umum, konflik tak dapat dihindari, namun perlu diselesaikan.
Konflik dituduh sebagai penyebab pertengkaran, perpisahan, perceraian,
penyakit jiwa, bahkan sampai tindak kekerasan. Untungnya sudah banyak
orang menyadari bahwa kegagalan menangani konflik dengan cara yang
konstruktif akan merusak hubungan yang telah harmonis. Namun, dilain
pihak konflik akan memiliki manfaat bagi orang yang mengalaminya.
Setiap orang dapat memilih cara yang dianggap terbaik untuk tetap
menjaga hubungan antar pribadi.
Ada tiga tipe kepribadian manusia: compliant, agresif dan menghindar,
yang masing - masing memiliki karakteristik yang berbeda. Setiap orang
mempunyai kebutuhan serta dapat memilih caranya tersendiri dalam
memuaskan kebutuhannya (faktor belajar), sikap dan nilai yang dia
kembangkan. Karakteristik pribadi sebagai sumber konflik memiliki
beberapa dimensi: personal hubungan antar pribadi umum, dan
hubungan formal. Karenanya seleksi atau promosi pegawai tak cukup
dilakukan atas dasar kemampuan, kecerdasan, minat dan pengalaman
kerja seseoran, tetapi perlu pula dikaji karakteristik pribadinya melalui
pengamatan yang cermat mengenai cara dan sikap kerjanya sebagai
anggota suatu lingkungan pekerja (apakah ada indikasi neurotic).
Sebagai hasil belajar dalam hubungan antar pribadi akan menghasilkan
strategi tertentu untuk menghadapi konflik yang melalui dua
pertimbangan: Pertimbangan tujuan dan pertimbangan hubungan baik
antar pribadi. Beberapa strategi yang perlu diambil dalam penyelesaian
suatu konflik adalah: Menarik diri untuk menghindari konflik; Ingin
diterima dan disukai orang lain; Berusaha mengalahkan lawan-lawannya
dengan memaksakan kehendaknya; Memelihara hubungan baik dengan
berlindung pada peraturan; dan Mementingkan tujuan dirinya dan juga
orang lain

Save to Mendeley


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.33508/mgs.v0i26.651