Nilai Ankle Brachial Index (ABI) dan Kadar Gula Darah Puasa (GDP) Pada Lanjut Usia Dengan Penyakit Kronis

Ninda Ayu Prabasari, Maria Manungkalit, Tiurma Dian Pramesti Putri

Abstract


Pertambahan usia mengakibatkan perubahan sistem kardiovaskuler dan endokrin pada lanjut usia. Hipertensi dan diabetes mellitus sering terjadi pada lanjut usia dan merupakan penyakit kronis. Ketidakstabilan kadar gula darah dan tekanan darah jika tidak mendapatkan penanganan baik dapat terjadi aterosklerosis, penyakit arteri perifer (PAP) dapat terjadi jika ateroskeloris semakin banyak dan terhambatnya aliran darah ke perifer.Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan nilai ankle brachial index (ABI) dan kadar gula darah puasa pada lanjut usia dengan penyakit kronis. Penelitian menggunakan desain deskriptif. Variabel penelitian adalah nilai ankle brachial index (ABI) dan nilai kadar gula darah puasa. Alat ukur yang digunakan portable doppler, Sphygmomanometer aneroid, dan glucotest. Populasi seluruh Lansia di Rumah Usiawan Panti Surya Surabaya  sebanyak 78 Reponden. Sampel penelitian sejumlah 20 responden menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian yaitu Mayoritas nilai ABI sebanyak 13 responden (65%) dengan kategori PAP Ringan-Sedang dan Nilai kadar gula darah puasa mayoritas sebanyak 19 responden ((95%) dengan kategori normal. Nilai ABI dan kadargula darah pada tubuh bisa dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya aktivitas fisik dan keteraturan terapi obat yang sedang dikonsumsi. Lansia dengan penyakit kronis mayoritas mengalami PAP ringan-sedang.


Save to Mendeley


Keywords


kadar GDP, nilai ABI, lansia, penyakit kronis

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.33508/ners.v10i1.4329