Hubungan Perilaku Sedentari Dengan Tekanan Darah Arteri Mahasiswa Keperawatan
Abstract
Pendahuluan: Perilaku sedentari dewasa ini semakin meningkat seiring dengan kemajuan teknologi dan situasi pandemi covid-19 sehingga hampir semua kegiatan dapat dilakukan dengan duduk ataupun berbaring. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku sedentari dan tekanan darah arteri mahasiswa keperawatan. Metode: Penelitian cross-sectional ini melibatkan 100 mahasiswa keperawatan. The Adolescent Sedentary Activity (ASAQ) digunakan untuk mengukur variabel gaya hidup sedentari. Variabel tekanan darah diukur dengan mengukur tekanan darah sistolik dan diastolik untuk mendapatkan nilai Mean Arterial Pressure (MAP). Alat ukur tekanan darah menggunakan sphygmomanometer. Analisis data menggunakan uji korelasi pearson untuk mengetahui hubungan antara perilaku sedentari dan tekanan darah arteri mahasiswa keperawatan. Hasil: Perilaku sedentari mahasiswa keperawatan adalah rata-rata 9,33 jam per hari (IK95% = 8,39-10,28). Tekanan darah arteri mahasiswa keperawatan rerata adalah 86,81 mmHg (IK95% = 85,27 – 88,34). Terdapat hubungan bermakna antara perilaku sedentari dengan tekanan darah arteri mahasiswa keperawatan (p<0,05). Pembahasan: Perilaku sedentari dapat memberikan dampak sistemik pada vaskular dimana akan menyebabkan perubahan struktur dan fungsi pada vaskular sehingga meningkatkan tekanan darah. Kesimpulan: Semakin tinggi perilaku sedentari maka semakin tinggi pula tekanan darah arteri mahasiswa keperawatan. Diharapkan dapat mengurangi aktivitas duduk dan berbaring serta memulai kegiatan aktivitas fisik ringan.
Kata kunci: mahasiswa, perilaku sedentari, sedentari, tekanan darahSave to Mendeley
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.33508/ners.v10i2.4342