Hubungan Pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan Stigma terhadap ODHA pada Siswa Kelas XI SMK VI Surabaya

Ansemus Aristo Parut

Abstract


Pendahuluan: Infeksi HIV pada anak muda bertambah dengan cepat sama halnya pada orang dewasa. Beberapa perilaku beresiko, terutama penggunaan narkoba suntik dimulai pada usia yang sangat muda. Pusat penelitian kesehatan Universitas Indonesia menemukan bahwa perilaku seksual beresiko dimulai pada usia 13-14 tahun (Kemenkes RI & WHO, 2003). Sebuah penelitian yang dilakukan FHI dan Pusat Penelitian HIV/AIDS Universitas Katolik Atmajaya (2010) menemukan bahwa penggunaan obat terlarang termasuk Heroin dimulai pada usia 13-16 tahun.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan mengenai HIV/AIDS dan stigma terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) pada siswa SMK VI Surabaya. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analisis dengan design cross-sectional. Sampel yang digunakan adalah 74 orang siswa SMKN VI Surabaya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner mengenai pengetahuan HIV/AIDS dan kuisioner mengenai Stigma terhadap orang dengan HIV/AIDS. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan mengenai HIV/AIDS dan stigma terhadap ODHA , dengan koefisien korelasi -0,890, dengsn nilai p 0,00 (<0,005). Pembahasan: Pengetahuan yang kurang menimbulkan miskonsepsi mengenai HIV/AIDS, hal ini akan menjadi penyebab munculnya stigma terhadap ODHA. Faktor lain yang mempengaruhi adalah mitos dan kepercayaan (agama). Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan mengenai HIV/AIDS dengan stigma terhadap ODHA, siswa dengan pengetahuan yang rendah memiliki stigma yang tinggi terhadap ODHA. Peneliti menyarankan pendidikan dan promosi kesehatan mengenai HIV/AIDS dilakukan secara reguler di SMA untuk meningkatkan pengetahuan para siswa.

Save to Mendeley


Full Text:

PDF