Pembuatan Biodiesel dari Minyak Nyamplung dengan Menggunakan Katalis Berbasis Kalsium

Natalia Christina, Edwin Sungadi, Herman Hindarso, Yohanes Kurniawan

Abstract


Konsumsi minyak bumi di Indonesia semakin lama semakin meningkat yaitu 88 juta barrel/hari, angka tersebut lebih banyak 0,7% dibandingkan pada tahun 2010 tetapi cadangan minyak bumi semakin menurun yaitu 7,73 milyar barrel pada tahun 2011. Oleh sebab itu, banyak penelitian yang merujuk pada bioenergi yang berasal dari minyak tanaman. Salah satu bahan yang dapat digunakan untuk memproduksi biodiesel adalah minyak nyamplung. Tanaman nyamplung banyak ditemui di Indonesia khususnya daerah sekitar pantai, selain itu pemanfaatan dari minyak nyamplung belum terlalu banyak. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh suhu reaksi dan kadar katalis yang digunakan pada proses transesterifikasi terhadap yield biodiesel dan mengetahui karakterisasi biodiesel pada yield terbesar serta membandingkannya dengan Standar Nasional
Indonesia (SNI). Biji nyamplung pertama-tama diekstraksi dengan menggunakan pelarut heksana, selanjutnya minyak yang didapat didegumming untuk mengurangi pengotornya. Kemudian minyak tersebut dilakukan proses esterifikasi untuk menurunkan kadar Free Fatty Acid (FFA) sampai batas yang diijinkan. Selanjutnya minyak tersebut ditransesterifikasi menggunakan katalis CaO yang dipreparasi dari tulang sapi.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kadar katalis yang digunakan semakin tinggi yield biodiesel yang dihasilkan hingga mencapai titik optimumnya yaitu 2% b/b dengan yield biodiesel sebesar 85,94%. Sedangkan semakin tinggi suhu reaksi yang digunakan, semakin tinggi pula yield biodiesel yang dihasilkan hingga mencapai titik optimumnya yaitu 60°C dan setelah itu mengalami penurunan yield biodiesel. Karakterisasi biodiesel yang diuji meliputi: viskositas biodiesel yaitu 5,8804 mm2/s, densitas biodiesel yaitu 872,0393 kg/m3, flash point biodiesel yaitu 160°C, cetane number biodiesel yaitu 61,3. Biodiesel yang dihasilkan sudah sesuai dengan SNI, dimana viskositas biodiesel berkisar 2,3-6 mm2/s, densitas biodiesel berkisar 850-890 kg/m3, flash point biodiesel ≥ 100°C, cetane number ≥ 51.

Save to Mendeley


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.33508/wt.v12i2.1456