Motivasi Radio Komunitas Dalam Dakwah Agama

Redi Panuju

Abstract


Dalam penelitian untuk disertasi penulis tahun lalu diketahui sistem radio komunitas berada pada bagian yang ambigu pada sistem penyiaran. Di satu sisi oleh undang undang diharapkan dapat berfungsi sebagai media penghubung antar warga masyarakat dan negara dalam proses sosial dan pembangunan, namun dalam prakteknya radio untuk masyarakat ini mengalami perlakuan diskriminatif. Perlakuan diskriminatif tersebut dapat dilihat dari minimnya frekwensi yang diberikan, jangkauan siaran yang terbatas, serta banyaknya larangan dan kewajiban untuk radio komunitas. Namun demikian, diskiminasi tersebut tidak membuat para pengelola radio komunitas putus asa. Realitasnya justru antusiasme menggunakan radio komunitas sangat tinggi, bahkan melebihi quota frekwensi yang diberikan negara, sehingga menimbulkan banyak radio komunitas yang tidak berizin. Fokus penelitian ini pada motivasi yang melatar belakangi pegiat radio komunitas khususnya di jaringan radio komunitas Madu FM di Tulungagung Jawa Timur. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan observasi langsung ke lapangan (field research) dan wawancara mendalam terhadap pengelola, manajer, dan penyiar Madu FM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi dakwah agama mengalahkan diskriminatif yang lakukan negara kepadanya.

Save to Mendeley


Keywords


Komunitas Radio, dakwah agama, diskriminasi, motivasi, inovasi

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.33508/jk.v6i1.1584