Sebuah Pandangan: Titik Temu dan Sinergitas Riset Kehumasan Dalam lndustri Kerja di Indonesia

Yuli Nugraheni, Theresia Intan

Abstract


Kehadiran Humas sebagai pendukung sebuah bagian dari organisasi tidaklah bisa dihindarkan lagi dalam manajemen organiasasi. Baik dari organisasi komersil hingga organisasi non profit. Pentingnya menciptakan hubungan yang baik yang mengarah kepada terbentuknya citra organisasi yang positif mulai disadari sepenuhnya dengan menciptakan komunikasi secara dua arah. Cutlip dalam bukunya Effective Public Relations rnenjelaskan, Humas sebagai salah satu fungsi
manajemen, humas bekerja atas 4 pilar utama : (1) Defining PR problems, (2) Planning and Programming, (3) Taking action and communication, (4) Evaluating program. Artinya ketika bekerja mulai dari menjabarkan masalah hingga mengevaluasi program, seorang humas atau praktisi PR haruslah berdasarkan riset yang dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan objektif. Dalam dunia akademis, sebenarnya telah banyak model-model riset public relations dikembangkan oleh
para ilmuan : Model PI1 atau The PI1 Model ( Cutlip ); Model Piramida Penelitian PR, The PR Effectiveness Yardstick Model (Walter Lindenmann), Model Evaluasi Berkesinambungan (Tom Watson), Model Evaluasi Terpadu atau The Unified Evaluation Model (Paul Noble dan Tom Watson ), dan masih banyak lainnya. Tulisan ini lebih lanjut akan mengupas bagaimana sinergitas implementasi riset kehumasan yang diajarkan di pendidikan tinggi ilmu komunikasi dikembangkan dalam dunia praktis industri kehumasan Indonesia.

Save to Mendeley


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.33508/jk.v2i1.366