Vaksinasi dan Digitalisasi Komunikasi Kesehatan (Studi Fenomenologi Interpretatif atas Pemahaman Pengguna Platform PeduliLindungi di Yogyakarta)

Tri Guntur Narwaya, Rani Dwi Lestari

Abstract


The development of “PeduliLindungi” Application is one of the government's efforts to respond to the COVID-19 pandemic. The government designed this application to track and detect the potential spread of the SARS-CoV-2 virus so that it does not spread further. Recording vaccinations, history oaf exposure to viruses, and personal health status in this application is personal data that can be used stakeholders related to getting an idea of a person's condition or health status. The “PeduliLindungi” application become a real picture of the progress of digital-based health communication. Using this application during the Covid-19 pandemic has become an obligation for everyone if they want to access public services. Through an Interpretative Phenomenology analytical study approach developed from the ideas of Georg Gadamer's Hermeneutics, researchers attempt to explore further the understanding and meaning of the use of “PeduliLindungi” application in implementing the vaccination program as a mitigation measure for handling the Covid-19 outbreak in the city of Yogyakarta. The target subjects of this research are all user of “PeduliLindungi” application in Yogyakarta. The users of “PeduliLindungi” application, especially those survivors who have been infected with Covid-19. The research results show that there is a tendency for the subject's understanding of “Peduli Lindungi” application development only as an instrument of health communication with all the ethical risk consequences therein. The use of applications is more related to procedural formalities and is not based on awareness of choice because health aspects are fully considered. Communication in the “PeduliLindungi” application could be said that it has not yet formed an understanding but is limited to being a means of control over the individual's body.

ABSTRAK


Pengembangan aplikasi PeduliLindungi menjadi salah satu upaya pemerintah merespon pandemi COVID-19. Pemerintah merancang aplikasi ini untuk melacak serta mendeteksi adanya potensi penyebaran virus SARS-CoV-2 agar tidak semakin meluas. Pencatatan vaksinasi, riwayat terpapar virus, dan status kesehatan personal dalam aplikasi ini menjadi data pribadi yang bisa dimanfaatkan stakeholders terkait untuk mendapatkan gambaran kondisi atau status kesehatan seseorang. Aplikasi PeduliLindungi menjadi gambaran nyata dari wajah kemajuan komunikasi kesehatan berbasis digital. Penggunaan aplikasi ini dalam masa pandemi Covid-19 bertransformasi menjadi kewajiban bagi setiap orang jika mereka ingin mengakses layanan publik. Melalui pendekatan kajian analisis Fenomenologi Interpretatif yang dikembangkan dari gagasan Hermeneutika Georg Gadamer peneliti berupaya untuk menggali lebih lanjut mengenai pemahaman dan pemaknaan atas pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi dalam pelaksanaan program vaksinasi sebagai langkah mitigasi penanganan wabah Covid-19 di kota Yogyakarta. Subjek sasaran dari riset ini adalah para pengguna aplikasi PeduliLindungi, terutama mereka para penyintas yang pernah terinfeksi Covid-19. Hasil riset menemukan bahwa ada kecenderungan pemaknaan subjek terhadap aplikasi PeduliLindungi hanya sebatas sebagaai instrumen formalitas karena bertujuan memenuhi aturan SOP semata. Penggunaan aplikasi lebih banyak terkait dengan formalitas prosedural dan tidak didasari oleh kesadaran pilihan karena pertimbangan aspek kepentingan kesehatan. Komunikasi melalui aplikasi PeduliLindungi bisa dikatakan belum membentuk ‘kesepahaman’ namun sebatas menjadi instrumen kontrol atas tubuh individu.

 


Save to Mendeley


Keywords


komunikasi kesehatan; fenomenologi interpretatif; plikasi Peduli Lindungi; digitalisasi kesehatan; covid-19.

Full Text:

PDF

References


Adian, D.G. (2010). Pengantar Fenomenologi. Penerbit Koekoesan, Jakarta.

Aji, M.R. (2022,11, 18). Menuntut Tanggung Jawab Pengendali Data Pribadi. Mengapa Pemerintah Perlu Membertikan Klarifikasi Dugaan Kebocoran Data Pribadi. Akses https://koran.tempo.co/read/nasional/478097/mengapa-pemerintah-perlu-memberikan-klarifikasi-dugaan-kebocoran-data-pribadi

Aridyah Fastyaningsih (2021), Keberhasilan aplikasi pedulilindungi terhadap kebijakan percepatan vaksinasi dan akses pelayanan publik di Indonesia, Gema Publica, 6 (2). 95 – 109.

Bertens, K.. (2014). Filsafat Barat Kontemporer Jilid 1. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Dian Hardjana. (2021). Aplikasi PeduliLindungi: Perlindungan Masyarakat dalam Mengakses Fasilitas Publik di Masa Pemberlakuan Kebijakan PPKM, Jurnal Inovasi dan Penelitian (JIP), 2 (6): 1685-1694.

Dirgantara, A dan Prabowo, D. (2023, 11, 18). Data PeduliLindungi Bocor, Pemerintah Diminta Tak Saling Lempar Tanggung Jawab. Akses https://nasional.kompas.com/read/2022/11/18/05230361/data-pedulilindungi-bocor-pemerintah-diminta-tak-saling-lempar-tanggung?page=all.

Finaka, A.W. (2022,07,12). Apa Manfaat Aplikasi PeduliLindungi? Akses https://indonesiabaik.id/infografis/apa-manfaat-aplikasi-pedulilindungi

Gadamer, H. G. (2010). Kebenaran dan Metode: Pengantar Filsafat Hermeneutika (Penerjemah: Ahmad Sahidah). Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.

Gusmao, M. G. S. (2013). Hans-Georg Gadamer: Penggagas Filsafat Hermeneutik Modern yang Mengagungkan Tradisi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Hardiman, F. B. (1993). Mengatasi Paradoks Modernitas dalam Seri Filsafat Driyarkara: 6. Kapita Selekta: Diskursus Kemasyarakatan dan Kemanusiaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hardiman, F. B. (2015). Seni Memahami: Hermeneutik dari Schleiermacher sampai Derrida. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

HealthyPeople.gov. ‘Health Communication and Health Information Technology.’ 2015; http://www.healthypeople.gov/2020/topicsobjectives2020/overview.aspx?topicid=18 (Akses 17 Februari 2023)

Heidegger, Martin. (2001). Being and Time. Oxford: Blackwell.

Hendro Wijayanto, Daryono & Siti Nasiroh. (2021). Analisis Forensik pada Aplikasi PeduliLindungi terhadap Kebocoran Data Pribadi, Jurnal TikomSin 9 (2), 11-18.

Hu, Yifeng (2015), Health Communication Research in The Digital Age: A Systematic Review, di Journal of Communications In Healthcare 8(4). 261 – 288.

Ilwoo Jo, Eunjho Rho, & Amber Hinsley (2022), Poly Social Media Use: Role of Informational Norm and Emotion Regulation’, Health Communication: Internatuonal Perspectives, 27, Issue 11-12, hal. 812-824.

Imanjaya Thaher (2022), Politik hukum: perlindungan data pribadi pada aplikasi pedulilindungi di Indonesi, Jurnal Pendidkan Tambusai, 6 (1), 1065-1072

Kahija, YF. L. (2017). Penelitian Fenomenologis: Jalan Memahami Pengalaman Hidup. Yogyakarta: PT. Kanisius.

Kahn JG, Et .al. (2010). ‘Mobile’ health needs and opportunities in developing countries. Health Affairs. 29:252–8. doi: 10.1377/hlthaff.2009.0965

Kemkominfo RI, “Ini Manfaat Aplikasi PeduliLindungi yang Belum Banyak Diketahui,” covid19.go.id, 2021. [Online]. Available: https://covid19.go.id/p/berita/ini-manfaat- aplikasi-pedulilindungi-yang-belum-banyak-diketahui. (Akses: 12 Juni 2023)

Locarso, George Kenneth. (2022). Analisis sentimen review aplikasi pedulilindungi pada Google Play Store mengunakan NBC, Jurnal Teknik Informatika Kaputama (JTIK), 6 (2), 353 – 361.

Martinadhia, Devita Triwiraputri, Rusyda, Muhamad hafiyan, Saputra & Rafli Hakim Hadi. (2021). Analisis Permasalahan pada Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi dalam Perspektif Hukum Nasional, dalam Jurnal Padjadjaran Law Review, 9 (2).

Narwaya, St. Tri Guntur & Ardiyanto, Erik (eds.). (2022). Spektrum Kritik Nalar Komunikasi: Dari Epsitemologi, Demokrasi dan Diterminasi Pasar Digital, Malang: Instrans Publishing .

Nurhidayati Nurhidayati, Sugiyah Sugiyah, Kartika Yuliantari (2022), Pengaturan perlindungan data pribadi dalam penggunaan aplikasi pedulilindung, Widya Cipta, 5 (1), 39 – 45.

Palmer, R. E., (2003), Hermeneutika: Teori Baru Mengenai Interpretasi (Penerjemah: Musnur Hery & Damanhuri Muhammad), Penerbit Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

Praptiningsih, W. (2020). Telemedicine dalam Pelayanan Kesehatan (Studi Fenonenologis Interpretatif Pemahaman Stakeholder Kesehatan dalam Pengembangan Program Teknologi Telemedis Terintegrasi Indonesia (TEMENIN) Tahun 2019). Diakses dari https://drive.google.com/drive/folders/1w5PJHDOURVayjP8LA5OJ_Ay4PW7Jg79z?usp=share_link (Akses, 18 Februari 2023).

Putri, Citra Eka & Hamzah, Radja Erland. (2021). Aplikasi PeduliLindungi: Mitigasi Bencana Covid 19 di Indonesia, dalam Jurnal Pustaka Komunikasi, 4 (1), 66 – 78.

Smith, J.A., Et al. (2009). Interpretative Phenomenological Analysis. London: SAGE.

Sobur, A. (2013). Filsafat Komunikasi: Tradisi dan Metode Fenomenologis. Bandung: Penerbit Rosdakarya.

World Health Organization. Cardiovascular diseases. Januari 2015: diakses dari http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs317 (Akses 17 Februari 2023)

Zaka Fadhullah Husaen dan Suryarini Widodo (2022), Analisis usability aplikasi pedulilindungi versi 4 menggunakan metode system usability scale, Telematika, 17 (1), 1 – 7.




DOI: https://doi.org/10.33508/jk.v13i1.5432