HEUTAGOGY AS A TRAINING APPROACH FOR TEACHERS IN THE ERA OF SOCIETY 5.0

Ettyani Ettyani, Eka Fadilah, Yuliyanto Sabat

Abstract


In the age of the 5.0 society era, a teacher's job description should include lifelong learners, learning leaders, instructors of learning resources, network builders, and communication facilitators. This study are to identify the difficulties that the 5.0 society era poses and present a heutagogical approach to teacher preparation and an overview of the implementation process. To achieve the goals, a thorough analysis of the literature was conducted. The findings showed that training programmes using a heutagogical approach should be taken into account because it is a self-determined learning process, and its implementation steps include enhancing digital literacy, developing a full and trustworthy learning management system platform, and implementing heutagogical teacher training. It is envisaged that heutagogy can be a substitute method of teacher preparation to create instructors who are ready for the learning difficulties of the society era 5.0.

 


Save to Mendeley


Keywords


Teacher; society era 5.0; training approach; heutagogy

Full Text:

PDF

References


Akbar, M. F., & Anggraeni, F. D. (2017). Teknologi Dalam Pendidikan : Literasi Digital Dan Self- Directed Learning Pada Mahasiswa Skripsi. Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi, 2(1), 28–38. https://Doi.Org/10.23917/Indigenous.V1i1.4458

Andriani, D. E. (2010). Mengembangkan Profesionalitas Guru Abad 21 Melalui Program Pembimbingan Yang Efektif. Jurnal Manajemen Pendidikan2, 4(2), 78–92.

Awaluddin, Y. (2018). Efektivitas Program Guru Pembelajar Dalam Peningkatan Kompetensi Guru Ips Smp Dengan Moda Daring Murni Dan Daring Kombinasi: Studi Evaluatif Dan Komparatif. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 3(1), 1–16. Https://Doi.Org/10.24832/Jpnk.V3i1.717

Abdelrazeq,A., Janssen,D., Tummel.C., Richert,A., &Jeschke,S. (2016). Teacher 4.0:Requirements of The Teacherof The Future in Context of The Fourth Industria lRevolution. 8221- 8226. 10.21125/iceri.2016.0880.

Anggaraeni, F.D.,& Rola, F. (2018). Literasi informasi pada guru. Prosiding SEMNAS Penguatan Individu di Era Revolusi Informasi. Fakultas Psikologi Universitas Sumatra Utara. https:// www.researchgate.net/publication/324273910.

Blaschke, L. (2012). Heutagogy And Lifelong Learning: A Review Of Heutagogical Practice And Self Determined Learning. International Review Of Research In Open And Distance Learning, 13(1), 56–71.

Booth, M., Blaschke, L. M., & Hase, S. (2016). Practicing The Practice : The Heutagogy Community Of Practice (Pp. 549–572). Https://Doi.Org/10.1007/978-981-10-2866-3

Destiana, B., & Soenarto, S. (2014). Faktor Determinan Pemanfaatan Tik Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Guru Smk Di Kabupaten Gunungkidul. Jurnal Pendidikan Vokasi, 4(3), 285–299. Https://Doi.Org/10.21831/Jpv.V4i3.2555

Danial, E. & Wasriah, W. (2009). Metode penulisan karya ilmiah. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan.

Handayani, S. M. (2015). Membangun Revolusi Berfikir Mahasiswa Pls Melalui Pendekatan Heutagogi. Jurnal Handayani, 4(1), 20–32.

Hidaya, A.,N., Qalby, N., Syech Alaydrus, S., Darmayanti, A. & Salsabilah, A., P. (2019). Pengaruh media sosial terhadap penyebaran hoax oleh digital native. https://www.researchgate.net/publication/330135181_Pengaruh_Media_Sosial_Terhadap_Pe nyebaran_Hoax_Oleh_Digital_Native.

Jawapos Online. 28 November2018. Kualitas guru di bawah standar. diakses 26 Maret 2023.

Karaferye, F. (2018). Heutagogy In The Era Of Industry 4.0: Teachers As Student Coaches And Learning Leaders. Setsci Conference Indexing System, 3(January), 503–504. Http://Www.Set- Science.Com/Manage/Uploads/Isas2018-Winter_0039/Setsci_Isas2018-Winter_0039_0096.Pdf

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Pedoman umum guru pembelajar. Jakarta: Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Ikhtisar data pendidikan tahun 2016/2017. Jakarta: Pusat Data dan Statistik Pedidikan.

Lestari, Y.A. & Purwanti, M. (2018). Hubungan kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian pada guru sekolah nonformal X. Jurnal Kependidikan, 2(1),197-208.

Lee, K.,W., Choonkeong, T., & Yau, J. (2015). Preparing digital immigrant teachers to teach digital native learners in ESL classrooms. https://www.researchgate.net/ publication/ 303923113.

Mariah, S. (2015). Membangun revolusi berpikir mahasiswa PLS melalui pendekatan heutagogi. Jurnal Handayani, 4(1), 20-32. jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/handayani/article/download/2834/7389

Mansyur, U. (2018). Belajar Memahami Bahasa Generasi Milenial.

Martin, E. M. (2011). Digital Natives And Digital Immigrants: Teaching With Technology. Northeastern University.

Marzoan, M. (2017). Peran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Dalam Perspektif Kurikulum 2013. Jinotep (Jurnal Inovasi Dan Teknologi Pembelajaran) Kajian Dan Riset Dalam Teknologi Pembelajaran, 81–90. Https://Doi.Org/10.17977/Um031v1i12014p081

Prayitno, E., & Masduki, L. R. (2017). Pengembangan Media Blended Learning Dengan Model Flipped Classroom Pada Mata Kuliah Pendidikan Matematika Ii. Jipmat, 1(2), 121–126. Https://Doi.Org/10.26877/Jipmat.V1i2.1238

Richardo, R. (2016). Program Guru Pembelajar: Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru Di Abad 21. Prosiding Seminar Matematika Dan Pendidikan Matematika, November, 777–785.

Republik Indonesia. (2005). Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.

Sutjipto. (2018). Pandangan Guru dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan Khusus. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 3(1) 79-93.

Suyanto & Jihad, A. (2013). Menjadi Guru Profesional (Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global).Jakarta:Esensi.

Siswandari, & Susilaningsih. (2013). Dampak Sertifikasi Guru Terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajara Peserta Didik.Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan,19(4), 487–498. Https://Doi.Org/10.1016/S0002-9394(44)91095-0

Sujarwo. (2017). Strategi Pembelajaran Partisipatif Bagi Belajar Orang Dewasa. Majalah Ilmiah Pembelajaran, 3(2),1–10. Http://Download.Portalgaruda.Org/Article.Php?Article=353639&Val=454&Title=Strategi Pembelajaran Partisipatif Bagi Belajar Orang Dewasa (Pendekatan Andragogi)

Sunarni, T., & Budiarto, D. (2014). Persepsi Efektivitas Penggunaan Media Virtual Reality. Performa: Media Ilmiah Teknik Industri, 13(2), 109–116.

Tjandrawinata, R. (2016). Industri 4.0: revolusi industri abad ini dan pengaruhnya pada bidang kesehatan dan bioteknologi. Working Paper of Dexa Medica Group. 10.5281/ zenodo.49404.

Usman, M.U. (2006). Menjadi guru profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Wahyuningtyas, H.E. (2016). Penerapan diklat interaksi online untuk meningkatkan kompetensi guru dalam penguasaan tematik terpadu di PPPPTK. Skripsi. Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, UniversitasNegeri Malang.

Wardani, R. (2018). Century educator: menyongsong transformasi. Seminar Nasional Dinamika InformatikaSenadiUPY.

Yanah, P. A., Nyeneng, I. D. P., & Suana, W. (2018). Efektivitas Model Flipped Classroom Pada Pembelajaran Fisika Ditinjau Dari Self Efficacy Dan Penguasaan Konsep Siswa. Jipfri (Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Dan Riset Ilmiah), 2(2), 65–74. https://Doi.Org/10.30599/Jipfri.V2i2.302

Zamroni, M. (2009). Perkembangan Teknologi Komunikasi Dan Dampaknya Terhadap Kehidupan. Jurnal Dakwah, 10(2), 195–211.

Zubaidah, S. (2016). Keterampilan abad ke-21: Keterampilan yang diajarkan melalui pembelajaran. Seminar Nasional Pendidikan, 10 Desember 2016, di STKIP Persada Khatulistiwa Sintang–Kalimantan Barat. https://www.researchgate.net/publication/ 31801362.




DOI: https://doi.org/10.33508/mgs.v51i2.5030