Efektifitas Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Perawatan Pasien Tuberkulosis (TB)
Abstract
Pendahuluan : Tuberkulosis (TB) merupakan suatu penyakit infeksi menular disebabkan Mycobacterium Tuberkulosis yang umumnya menyerang paru-paru. Pengobatan yang lama menyebabkan beberapa pasien menghentikan pengobatan karena kurangnya pemahaman tentang pengetahuan perawatan pasien TB. Media yang digunakan dalam penyuluhan kesehatan dapat berupa media booklet. Desain yang menarik di dalam booklet tersebut akan mempengaruhi motivasi pasien untuk membaca, sehingga akan meningkatkan pengetahuan pasien Tuberkulosis (TB). Dengan meningkatnya pengetahuan pasien diharapkan dapat terjadi perubahan sikap dalam memelihara kesehatan, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Apakah penyuluhan kesehatan media booklet merupakan salah satu bentuk informasi yang efektif untuk pengetahuan perawata pasien Tuberkulosis (TB).Tujuan penelitian untuk menganalisa efektifitas penyuluhan kesehatan media booklet terhadap pengetahuan perawatan pasien TB. Metode : penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan pre dan post test, pemilihan sampel secara random sampling sebanyak 80 responden (40 responden kelompok intervensi dan 40 responden kelompok kontrol) di Rumah Sakit Paru Surabaya selama Mei– Juli 2016. Hasil penelitian mayoritas responden laki – laki 51,3%; usia dewasa 21 – 39 tahun 52,5%; pendidikan dasar 55%, pengetahuan sebelum intervensi sedang 48,8%, pengetahuan setelah intervensi baik 51,3%. Hasil : Uji Wilcoxon didapatkan perbedaan pengetahuan pre dan post test pada kelompok intervensi (p-value:0,006 < 0,05), tidak ada perbedaan pengetahuan pre dan post test pada kelompok kontrol (p-value:0,98 >0,05). Hasil regresi logistik ordinal menunjukkan hanya intervensi penyuluhan kesehatan yang berpengaruh terhadap pengetahuan perawatan TB dengan p:0.002, sedangkan variabel umur, jenis kelamin, pendidikan tidak berpengaruh terhadap pengetahuan (p>0.05). Kesimpulan : diambil kesimpulan dalam penelitian ini bahwa karakteristik responden yang menderita tuberculosis (TB) terbanyak pada usia 20 -39 tahun sebanyak 42 orang, dengan jenis kelamin laki – laki, pendidikan dasar sebanyak 44 orang. Usia produktif dan laki – laki memiliki lebih banyak aktifitas yang mengharuskan bertemu dengan banyak orang, sehingga kemungkinan tertular dari penderita lain juga lebih besar. Disarankan Rumah Sakit Paru memberikan penyuluhan kesehatan media booklet sebagai sarana informasi untuk meningkatkan pengetahuan tentang TB pada pasien maupun keluarga. Meningkatnya pengetahuan dapat menimbulkan perubahan persepsi dan perilaku penderita TB paru untuk taat dalam melaksanakan perawatannya.
Save to Mendeley
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.33508/ners.v5i1.1574