Menentukan Persamaan Kecepatan Pengendapan pada Sedimentasi
Abstract
Sedimentasi merupakan metode pemisahan antara padatan dengan cairan menggunakan gaya gravitasi. Proses sedimentasi berperan penting dalam berbagai proses industri, misalnya pada proses pemurnian air limbah,
pengolahan air sungai , pengendapan partikel padatan pada bahan makanan cair, pengendapan kristal dari larutan
induk, pengendapan minuman partikel terendap pada industri beralkohol, pengendapan bubur kertas atau pulp
pada industri kertas, dan sebagainya. Dalam proses sedimentasi, salah satu faktor yang ikut menentukan waktu
sedimentasi adalah kecepatan partikel padatan yang turun ke bawah, sehingga dengan mengetahui kecepatan
pengendapan dapat memperkirakan waktu pengendapan yang efektif guna merancang tempat sedimentasi. Cara ini
dapat dilakukan dengan cara menentukan kecepatan sedimentasi melalui berbagai metode yang ada di literatur,
namun dari beberapa metode tersebut akan menghasilkan harga kecepatan sedimentasi yang berbeda-beda. Oleh
karena itu untuk mengetahui metode perhitungan yang paling baik per penelitian guna membandingkan antara
metode yang sudah ada di literatur dengan data percobaan di laboratorium.
Pada sedimentasi waktu pengendapan efektif terjadi pada keadaan free settling. Dalam literatur, cara yang dapat digunakan untuk menentukan kecepatan sedimentasi tersebut adalah dengan persamaan Stokes-Newton Law,
Persamaan Farag, persamaan Fergusson-Church, menggunakan grafik sedimentasi, serta pendekatan dengan
metode garis singgung.
Bahan yang digunakan dalam percobaan adalah lumpur lapindo yang diambil dari Porong Sidoarjo. Percobaan dilakukan dengan variasi konsentrasi lumpur pada 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6% serta diameter alat sedimentasi yaitu 6 cm; 6,5 cm; 7 cm; 8 cm; 8,5 cm; 10,5 cm. Perhitungan yang dilakukan adalah menentukan harga kecepatan partikel yang mengendap dengan menggunakan metode yang diperoleh dari literatur lalu dibandingkan dengan kecepatan turunnya partikel dari hasil percobaan. Dari hasil ralat yang didapat menunjukkan bahwa pendekatan dengan metode garis singgung menghasilkan cara yang paling mendekati dengan data percobaan, ralat terbesar dengan memakai persamaan garis singgung terjadi pada diameter alat 8,5 cm yaitu sebesar 61,29% dan ralat terkecil terjadi pada diameter alat 10,5 cm sebesar 11,3%.
pengolahan air sungai , pengendapan partikel padatan pada bahan makanan cair, pengendapan kristal dari larutan
induk, pengendapan minuman partikel terendap pada industri beralkohol, pengendapan bubur kertas atau pulp
pada industri kertas, dan sebagainya. Dalam proses sedimentasi, salah satu faktor yang ikut menentukan waktu
sedimentasi adalah kecepatan partikel padatan yang turun ke bawah, sehingga dengan mengetahui kecepatan
pengendapan dapat memperkirakan waktu pengendapan yang efektif guna merancang tempat sedimentasi. Cara ini
dapat dilakukan dengan cara menentukan kecepatan sedimentasi melalui berbagai metode yang ada di literatur,
namun dari beberapa metode tersebut akan menghasilkan harga kecepatan sedimentasi yang berbeda-beda. Oleh
karena itu untuk mengetahui metode perhitungan yang paling baik per penelitian guna membandingkan antara
metode yang sudah ada di literatur dengan data percobaan di laboratorium.
Pada sedimentasi waktu pengendapan efektif terjadi pada keadaan free settling. Dalam literatur, cara yang dapat digunakan untuk menentukan kecepatan sedimentasi tersebut adalah dengan persamaan Stokes-Newton Law,
Persamaan Farag, persamaan Fergusson-Church, menggunakan grafik sedimentasi, serta pendekatan dengan
metode garis singgung.
Bahan yang digunakan dalam percobaan adalah lumpur lapindo yang diambil dari Porong Sidoarjo. Percobaan dilakukan dengan variasi konsentrasi lumpur pada 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6% serta diameter alat sedimentasi yaitu 6 cm; 6,5 cm; 7 cm; 8 cm; 8,5 cm; 10,5 cm. Perhitungan yang dilakukan adalah menentukan harga kecepatan partikel yang mengendap dengan menggunakan metode yang diperoleh dari literatur lalu dibandingkan dengan kecepatan turunnya partikel dari hasil percobaan. Dari hasil ralat yang didapat menunjukkan bahwa pendekatan dengan metode garis singgung menghasilkan cara yang paling mendekati dengan data percobaan, ralat terbesar dengan memakai persamaan garis singgung terjadi pada diameter alat 8,5 cm yaitu sebesar 61,29% dan ralat terkecil terjadi pada diameter alat 10,5 cm sebesar 11,3%.
Save to Mendeley
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.33508/wt.v12i2.1454