Studi in vitro ekstrak kulit jeruk purut untuk aplikasi terapi diabetes melitus
Abstract
Jeruk purut memiliki kandungan senyawa polifenol dan flavonoid yang diyakini memiliki sifat antioksidan sehingga mampu menangkal radikal bebas yang menghambat kinerja pankreas dalam menghasilkan hormon insulin untuk menstabilkan jumlah glukosa di dalam darah manusia. Antioksidan yang berasal dari limbah kulit jeruk purut menjadi fokus penelitian ini. Beberapa studi menunjukkan adanya aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dalam limbah buah; seperti kulit dan biji; daripada bagian buah yang dapat dikonsumsi. Pada penelitian ini, senyawa antioksidan dalam kulit jeruk diekstrak dengan menggunakan metode maserasi menggunakan berbagai macam pelarut yang berbeda tingkat polaritasnya (air, etanol, etil asetat, dan heksana) dan variasi waktu ekstraksi pada temperatur ruang. Pada ekstrak yang diperoleh dilakukan uji kandungan total senyawa fenolik (TPC) dan total senyawa flavonoid (TFC). Dilakukan pula uji in-vitro terhadap ekstrak yang memberikan perolehan TPC dan TFC terbesar dari masing-masing pelarut untuk mengamati aktivitas antidiabetes dari ekstrak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air memberikan perolehan TPC dan TFC terbesar pada 18 jam, sedangkan etanol dan etil asetat pada 45 jam. Uji in-vitro pada ekstrak-ekstrak tersebut menunjukkan bahwa ekstrak kulit jeruk purut dengan pelarut etanol memberikan %inhibition enzim α-amylase tertinggi dibanding dengan pelarut lainnya, yaitu sebesar 34,2%.
Save to Mendeley
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.33508/wt.v14i1.1737